webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
416 Chs

Izinkan Aku Menemuimu

Hujan di Bandung mulai mereda. Angin dingin seketika menyusup ke dalam tulang.

Awan masih mendung. Tapi lalu lalang kendaraan masih berjejer rapi di jalanan.

Mereka mengendarai dengan penuh kehati-hatian karena kondisi jalanan yang licin. Apalagi khusus pengendara roda dua, mereka menjalankan kendaraannya dengan baik dan mematuhi aturan lalu lintas.

Sementara itu, aku dan Ayssa bergegas turun ke lantai satu dan memesan taksi online.

Untungnya tak membutuhkan waktu yang lama, kami lantas mendapatkannya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, aku dan Ayssa segera naik ke mobil menuju rumah sakit.

"Apa..., kamu sudah dapat kabar tentang kondisi Hamzah?" tanyaku memecah keheningan antara kami.

Dia menggelengkan kepalanya, "belum. Aku tak tahu kabar kakak bagaimana. Pihak rumah sakit belum ada yang menghubungiku."

"Lalu..., bagaimana dengan ibu dan ayahmu? Apa mereka tahu Hamzah saat ini di mana?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com