webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Kiriman Bunga Terakhir

"Ayssa, aku harus bagaimana?" lirihku padanya.

"Kita akan ke rumah sakit sekarang."

Aku mengangguk.

"Sebelum itu, simpan saja koper dan barang-barangmu di sini, ya."

"Baiklah."

Tok tok tok

Ayssa menoleh padaku, "biar aku yang buka." katanya sambil menuju ke pintu.

Tak berselang lama, dia kembali sambil membawa sebuah buket.

"Ini untukmu." katanya.

Aku langsung mengambilnya. Bukan dibuang, tapi seketika kupeluk bunga ini dan menciuminya.

"Ada kartu kecil yang diselipkan di bunga itu," lanjutnya lagi.

Aku segera mencari dan membukanya.

'Bulan seakan memberi isyarat cinta pada semesta.

Rengkuhannya membuatku menyadari, benih apa yang telah aku rasakan ketika pertama kali melihatmu di bandara saat itu.

Sudah aku ketahui banyak hal perihalmu sebelum pertemuan singkat di hari itu. Tentunya kutahu banyak dari Alif, karena dia yang menceritakan semua tentangmu kepadaku. Bukan tanpa sebab, melainkan akan ada hal yang membuatku harus menerima kenyataan suatu saat nanti.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com