Bukan cuma Bramantio, semua pasang mata nampak terbelalak mendengar ucapan Cantika yang terdengar tak sopan dan mengejek.
Dengan rahang mengeras menahan emosi Sabrina menyanggah. "Saya tak pernah disewa siapapun!" sanggahnya dengan nada rendah namun cukup tegas. Ia tak menampakan emosinya.
"Sudahlah, Cantika. Kamu apa-apaan sih!" Bramantio melerai.
Cantika hanya tersenyum sinis. Reyno pun yang berada di sampingkan tak bisa mendidik istrinya untuk berkata sopan.
"Tidak apa-apa, Yah." Sabrina mulai kembali tersenyum hangat untuk ayahnya.
"Oh iya, bagaimana kalian bisa datang berdua?" Bramantio nampak antusias ia memiringkan posisi duduknya mengarah pada Sabrina dengan semangat. Ia tak menyangka jika Sabrina bisa bersama Azka malam ini. Tiba-tiba saja terbesit dalam hatinya sebuah do'a 'semoga saja Azka dapat menerima Sabrina agar niat perjodohan itu dapat dilanjutkan,' gumamnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com