webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 98-Pertemuan Azka dan Bramantio

Santi semakin tertunduk lesu dengan wajah berselimut malu.

"Tahukah kamu orang yang telah kamu tabrak, ha? Dia adalah adik iparku. Dan aku di jebloskan ke dalam penjara. Tiga tahun menjalani hidup dengan penuh kepedihan. Tak ada sedikit pun rasa tenang di sana. Penuh dengan kepedihan!"

"Kenapa kamu hanya diam?"

"Aku minta maaf!" ucap Santi pelan.

"Lalu, apakah maaf bisa merubah kenyataan yang sudah lewat?" Sabrina berkata penuh penekanan.

Tak lama tersengar suara pintu diketuk.

"Rin!"

Sudah bisa ditebak itu menang jelas suara Nazwa dari balik pintu. Dengan raut wajah yang masih emosi, Sabrina membuka pintu.

"Kenapa, Naz?" tanya Sabrina saat pintu telah dibuka.

"Itu di luar ada lelaki yang nyari, Mba Santi. Katanya suaminya. Anaknya nangis nungguin lama dari tadi," ucap Nazwa datar. Ia paham jika Sabrina tengah melakukan obrolan serius dengan Santi karena Nazwa melihat dengan jelas saat Sabrina menyeret Santi naik ke lantai dua tadi.