Aku kembali ke dapur menaruh piring itu dan mencucinya.
"Sekarang jam berapa, ya?" Tanyaku dalam hati. Aku langsung menoleh ke sudut ruangan. Ada jam berbentuk spiral disana menunjukkan sekarang jam 41: 30. Jam yang sangat aneh.
Aku bergegas mengambil buku tua itu. Akan kutanyakan kepada Tn. Andes. Aku langsung menyentuh pintu dengan tangan kanan dan pintu terbuka. Aku melesat dengan cepat memasuki lorong dan menuju ruang kendali.
Lampu raksasa berwarna kuning yang menerangi kapal ini hampir redup dan terdapat lampu kecil berwarna putih menyala. Kedua lampu itu hampir mewakili matahari dan bulan di bumi, mengingat sekarang aku berada di luar angkasa.
Sesampainya disana, aku melihat banyaknya awak kapal yang sibuk mengatur kendali kapal ini.
"Sedang mencari apa, nak?" Pilot yang datang ke penginapanku bertemu lagi denganku.
"Mencari Tn. Andes"
"Tuan Andes baru saja pergi ke kawasan Vugra"
"Apa itu kawasan Vugra?" kataku.
"Itu adalah kawasan tempat bahan bakar kapal ini. Ikuti jalan setapak melewati pos antar kapal dan area hiburan"
Aku langsung terbang mengikuti jalan setapak yang diberitahukan pilot itu. Di samping kiri dan kananku, terlihat rumput sintetis dengan hiasan bunga yang indah. Aku tak mengenali jenis bunga-bunga disini, tetapi warnanya terlihat lebih segar disini dibangingkan di bumi. Jalannya mulai menurun dan aku melihat area hiburan. Meriah sekali disana. Aku terus terbang mengikuti jalan setapak itu.
Aku melewati pos antar kapal. bangunannya tepat diatas jalan setapak itu. Beberapa transportasi semacam mobil Van terbang berbaris memasuki pos tersebut.
Suasana mulai sepi. Jalan setapak semakin menurun. Dari kejauhan, Aku melihat sebuah ruangan besar bercahaya. Sepertinya aku berada di dasar kapal. Ruangan itu adalah tempat bahan bakar. Mungkin ini yang namanya Vugra.
Banyak orang sedang memindahkan karung-karung yang bersinar untuk dimasukkan ke sebuah kotak dengan beberapa tombol pengatur. Ada Tn. Andes sedang mengatur jumlah karung. Aku menghampirinya.
"Sedang apa kamu disini, Ai?" Tn. Andes mengetahui keberadaanku.
"Tuan sedang apa disini?" Aku balik bertanya.
"Aku sedang mengurus persediaan bahan bakar kapal. Persediaannya hampir habis. Hanya ini cadangan yang tersisa."
"Memangnya apa bahan bakar kapal ini"
"Vugra, semacam emas yang mengandung mineral yang diambil dari planet di gugusan selatan. Kapal ini mengubah Vugra menjadi sumber tenaga karena mineral yang terkandung dapat menjadi sumber listrik dan berbagai kebutuhan lain selama kita di kapal"
"Lalu bagaimana dengan latihanku?"
"Nanti saja di planet kami. Kami tidak bisa menyebutkan nama planet kami dan dimana letaknya karena kebijakan pemimpin disana untuk merahasiakannya" jawabnya.
Tiba-tiba aku teringat buku yang kubawa dari penginapanku. Aku langsung mengeluarkannya dan menunjukkan kepada Tn. Andes sebelum kelupaan.
"Tuan, apakah anda tahu buku apa ini" Aku sambil menunjukkan buku tua itu.
Tatapannya mulai serius melihat buku itu. Aku gemetaran. Lalu dia menjawab.
"Darimana kamu menemukan buku ini? Ini adalah buku kutukan dari Suku Beruang Putih. Mereka adalah suku jahat yang tinggal di pedalaman planet kami. Tidak ada yang tahu keberadaannya. Semua suara dan tulisan pada buku ini akan menjadi kenyataan"
"Tapi aku menemukannya di laci tempat penginapanku" kataku.
"Biasanya buku itu akan datang ke tangan orang yang terpilih" jawabnya sambil tersenyum.
Artinya... suara ada buku tua di kamarku akan menjadi kenyataan! Aku masih menyimpan rahasia tentang suara itu. Tn. Andes langsung menyuruh seseorang mengambil alih dan kami berdua bergegas meninggalkan Vugra.
"Memang benar kamu adalah orang yang spesial" kata Tn. Andes.
"Apa maksudnya?"
"Bila kamu memiliki buku itu, semua isi buku itu akan menjadi kenyataan"
"Bagaimana jika isi buku itu adalah hal yang buruk?"
Tiba-tiba buku tua itu bersinar. Sinar yang menyilaukan mata menghentikan kami melayang.
"Buka bukunya, Ai!"
Kubuka buku tua itu dan alangkah terkejutnya aku melihat tulisan di buku bertuliskan:
HAL BURUK DIMULAI SEKARANG
Benar saja, alarm kapal berbunyi nyaring di semua penjuru kapal.
"Bahan bakar habis! Bahan bakar habis! Bahan bakar habis!" seseorang memberitahu dari mikrofon.
"Ini buruk! Planet kita masih separuh jalan lagi!" kata Tn. Andes.