Sebuah mobil Audi putih membelah jalanan Ibu kota Indonesia. Mobil itu meluncur mulus melewati jalanan yang cukup padat, maklum saja karena ini jam pulang kerja. Sambil bersenandung kecil sang pengemudi melajukan mobilnya pelan, ia senang karena Vian mengijinkannya untuk menyetir sendiri hari ini. Sejak obrolan mereka semalam, pria itu tak lagi bersikap menyebalkan pada Briena.
Drrt...Drrr...
Ponsel milik Briena bergetar cukup lama, ada seseorang yang menelfonnya. Briena lalu meraih earphone di atas dasboard mobil dan memakainya, ia menekan tombol answer pada mobil.
"Ya, halo," sapa Briena pada Si penelpon.
"Briena!" teriak si penelpon keras, membuat Briena mau tidak mau harus merelakan telinganya terkontaminasi oleh suara kencang kenalannya saat di SMA.
"Arseina Arnesti Adam. Kau ingin membuatku tuli, ya? Otakku sekarang sedang bermasalah, jadi jangan menambah cacat lain di tubuhku," geram Briena kesal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com