webnovel

My partner my love

Bekerja adalah satu-satunya cara mempertahankan hidup dari kesengsaraan. Alaric harus menjadi partner dengan wanita yang dulunya pembuat onar? Menjadi detektif tidaklah mudah,dengan masa kelam yang masih mengelabui alaric. Bisakah alaric mengungkap pembunuhan ibunya? Bagaimana dengan mereka yang akan membantu keseharian alaric dalam menjalankan tugas dan misi? Saksikan kisah mereka di MY PARTNER MY LOVE♥️

dwrld · Urbano
Classificações insuficientes
10 Chs

▪️three▪️

#3."Begitu banyak hidup orang berubah lantaran sebuah pertemuan."

〰️2019〰️

"Hari ini hari pertamaku bekerja menjadi bagian dari tim detektif,aku harus tampil rapi"ucap nia sambil membenarkan bajunya.

"Baiklah mari pergi,wish me luck."sambung Nia sambil tersenyum.

Setelah sampai didepan gedung kepolisian,Nia menunggu lampu hijau untuk menyeberang jalan.disusul seorang lelaki ,terlihat tampan,Nia tersenyum padanya tetapi lelaki itu dingin saja.

Datanglah seorang lelaki berkacamata dengan rambut keriting khasnya.

"Oh,haii"ucapnya kepada Nia.

"Aku Julian."sambung lelaki kacamata itu.

Nia hanya memberikan senyum kepada Julian.kemudian datanglah seorang lelaki berparas tinggi dan sangat tampan kulitnya sangat bening.

"Hai,"ucap lelaki itu sambil mengangkat tangannya.

"Hai aku Julian"sambung Julian disamping lelaki itu.

"Aku,Kevin."jawab lelaki tinggi sambil membenarkan rambutnya.

Nia dan lelaki disampingnya hanya diam dan lampu pun hijau mereka menyeberang sangat tertib.

Setelah memasuki gedung,mereka mulai memepersiapkan berkas nanti ketika diminta ketua mereka.

"Baiklah hari ini kalian pertama bekerja,bergegas masuk kedalam tim yang sudah dibuat mengerti."ucap seorang kepala polisi.

"Ya,pak."jawab petugas baru dengan serentak.

"Ini ketua tim kalian,pak William."jelas seorang lelaki itu.

"Kuharap tim ini ,berguna jika kalian tidak berguna,siaplah kalian."mendengar itu Nia mengeluarkan keringat dingin

"Masuklah kemarkas kalian."ucap pak William.

Semuanya masuk kedalam tempat dimana mereka akan menjadi tim yang baik.

"Baiklah,aku akan bertanya kepada kalian,mulai dari kau"ucap pak Will menunjuk Julian.

"Ya pak."Julian langsung berdiri.

"Apa alasanmu masuk kesini?"tanya pak Will.

"Aku telah lulus dalam ujian selama mengikuti tahap ini,aku ahli teknologi pak."ucap Julian tegas.

"Kau apa alasanmu?"langsung menunjuk Kevin.

"Ya pak,alasanku karena bagian satlantas sudah penuh."ucap Kevin sambil membenarkan rambutnya.

"Apa ini tempat pelarianmu"ucap pak Will kesal.

"Kau?"ucap pak Will menunjuk kearah Nia.

"Aku sama seperti dia pak"menunjuk kekevin.

"Kudengar gaji kerja ini sangat tinggi."ucap Nia .

"Apa kau ini hidup miskin?"tanya pak Will membentak meja.

"Tidak pak.ya pak."jawab Nia tidak tentu.

"Aku bisa gila setim dengan kalian semua."ucap pak Will

"Kau"pak Will menunjuk ke arah aric.

"Karena aku ingin."ucap aric singkat.

"Tunggu,aku seperti pernah melihatmu,tunggu namamu Arion ?"tanya pak Will bingung.

"Ya pak."ucap aric singkat tidak ingin identitas aslinya ketahuan.

"Ah baiklah selamat bekerja.jadilah berguna disini."ucap pak Will langsung meninggalkan mereka.

"Ah baiklah,disini aku seorang teman yang membantu pak Will,panggil aku pak jer ok."sambung pak jer sambil tersenyum.

"Jangan terlalu tegang,dia memang seperti itu,tapi hatinya lembut."sambung pak jer mencairkan suasana.

"Selamat ya buat kalian."ucap pak jer langsung keluar meninggalkan mereka.

"Wahh,mulutnya benar-benar dahsyat sekali seperti ingin kujepit."ucap Kevin kesal.

"Ah aku tidak menyangka mendapatkan orang seperti dia.oh tunggu apa ini sebuah kebetulan atau takdir.?"ucap Julian heran melihat 4 sekumpulan menyeberang dijalan menjadi satu tim.

"Ahh,benar aku melihat kalian tadi."sambung Nia.

"Wah senang bertemu dengan kalian ,aku kalena fawnia panggil aja Nia."ucap Nia sambil tersenyum.

"Kuharap kita bisa menjadi partner yang baik."ucap julian.

"Kau,Arion kan"ucap nia.

"Kuharap kita semua menjadi teman yang baik."sambil menyenggol bahu Arion yaitu aric.

"Aku ingin keluar."ucap aric langsung keluar.

"Apakah dia memang sedingin itu."ucap Kevin.

"Ntahlah,mari keluar."ucap julain menarik lengan Kevin dan Nia.

Mereka bertiga keluar tanpa aric.

Merek pergi beristirahat bersama,sedangkan aric naik kelantai paling atas dan menatap langit cerah.

Aric mengingat kembali dimana ibunya.itu sangat mengacaukan pikirannya.

Tujuan aric sebenarnya ingin membuka kembali kasus kematian ibunya dan membalas pak Will.

Omong kosong itu membuat aric menggenggam tangannya kuat

"Akhirnya setelah beberapa tahun,aku bisa berjumpa denganmu.aku akan membalas semua ini,lihat dan tunggu saja."ucap aric pelan.

"Tak kubiarkan identitasku terbongkar dengan sia-sia,kau tidak akan tau masa kekelamanku."sambung aric .

"Ibu, kuharap ibu melihatku.*ucap aric menghembuskan nafas dan menatap kelangit.

Aric kembali ketempat perkumpulan,sangat sepi dan tidak ada orang sama sekali.aric mengingat satu nama

Kalena fawnia,perempuan yang pembuat onar dulu.aric kembali mengingat nya.

"Ah kenapa aku bisa satu tim bersamanya."ucap aric menutup lemarinya.

"Untung saja dia tidak mengenalku."ucap aric pelan.

Taklama kemudian masuklah tiga partner kerja aric bersamaan,mereka melihat aric langsung membuang muka.termasuk Nia yang tadi melihat aric.

"Tim 4,telah terjadi kemacetan yang dibuat oleh geng jalanan,langsung ke TKP."ucap pak jer.

"Bergegaslah."sambung pak jer berteriak.

Keempat mereka bersiap dan bergegas langsung ke TKP,mereka tidak menyangka kemacetan sangat panjang.

Mereka pun terjebak dalam kemacetan.

"Heh keluarkan sirine agar kita bergerak cepat."ucap pak will.

Nia mengeluarkan nya dan ketika ingin meletak keatas lampu itu terjatuh kejalan dan pecah.

"Tidakk,itu lampu yang kudapatkan limited edition."ucap Julian sambil merengek.

"Akan kuganti."ucap Nia.

"Dasar bodoh."ucap pak Will kasar.

Pak Will meletakkan sirine yang satu lagi dan membunyikan sehingga mobil dapat ketepi dan tim mereka dapat mencegat pelaku pembuat kemacetan panjang ini.

Saat sampai mereka melihat 2 kepala gundul menghadang jalan.pantas saja menyebabkan kemacetan.terkejut kedua botak gundul lari menggunakan mobil.dan menambah kan kecepatan.

Melihat itu pak Will langsung mengambil alih dan membuat mereka terombang ambing.

Pak Will menabrak mobil kedua gundul itu.kedua gundul itu langsung keluar dan berlari.

Setelah berhenti pak Will dan aric langsung berlari dengan pantas walaupun sedikit terguncang.

Sedangkan Julian merangkak dan langsung muntah.

Nia dan Kevin berlari dengan pantas.kehilangan jejak pak Will dan aric,Nia dan Kevin memisahkan diri mengejar dua kepala gundul yang lari.

Ketika semua berkumpul,Julian sedang disandera oleh seorang botak gundul memegang pisau dilehernya.

"Aku sudah muak dengan ini"ucap aric mengeluarkan pistol.

Nia yang sampai pun terkejut.

"Ya Arion jangan"teriak nia dari belakang.

"Sialan siapa yang menyuruhmu hah"ucap pak Will.

"Diamlah,ini akan sedikit sakit."ucap Arion langsung mengeluarkan tembakkan.

"ARIOONNN!!"teriak pak Will.

Akhirnya mereka menangkap kedua botak gundul itu.dan mengari tangan mereka.

Julian terluka sedikit dibahagian bahu.selebihnya seorang botak itu terluka ditangan.

Mereka kembali kemarkas mereka.

Kedua botak gundul itu,diinterogasi oleh Julian dan Kevin.sedangkan Nia dan aric berjaga dibelakang mereka.

Selepas itu Julian permisi ingin muntah diganti dengan Nia.

Nia tidak sadar bahwa diatas mejanya ada pisau lipat.

Seorang botak gundul itu mengambil dan menyembunyikannya.

Seorang lagi sudah dimasukkan ke penjara dan dalam pengobatan terhadap tangannya yang tertembak tadi.

Ketika mengantarkan seorang lagi kepenjara,Nia didorong oleh botak gundul itu sehingga Nia terjatuh dari tangga diikuti oleh aric.

"Dasar bodoh,kenapa kau"ucap aric kesal.

"Pisau lipat"sambung aric langsung mengejar sigundul tadi.

"Hah,aku tidak tau itu."ucap Nia langsung berlari ikut mengejar.

"Kau ini terlalu ceroboh"ucap aric.

"Heh jangan menuduhku seperti itu."ucap Nia sambil berkacak pinggang.

Nia dan aric langsung berlari keluar mendengar mobil tertabrak Daria rah parkiran.ternyata sigundul itu mencoba melarikan diri tapi dia tertabrak dengan mobil polisi lain.

"Sini kau,akan kuhajar kau."ucap pak jer.

"Haa,sayangku yang malang,aku baru menggantinya bagaimana kau.."sambung pak jer yang sedih.

"Bagaimana kalian menjaga mereka sampai lepas begitu ha?"tanya pak Will sambil teriak didepan Nia dan aric.

"Untung dapat,jika tidak kalian yang akan kumasukkan sebagai gantinya."sambung pak Will menunjuk kearah Nia dan aric.

Nia dan aric hanya menunduk.nia terlihat seperti ketakutan.

"Kau,sudah kubilang tidak ada yang namanya benda tajam diatas meja kan?"tanya pak Will.

"Maafkan aku pak."ucap Nia sambil menunduk.

"Satu hal lagi,aku tidak suka rambut panjang bekerja digedung ini,apa kau tidak tau aturan?"tanya pak Will samb teriak.

"Iya pak."jawab Nia takut.

"Bubarrrr"ucap pak will.

Mereka berempat bubar dan terpisah.nia merasa kesal dan sedih.pak Will membentaknya Nia merasa tertekan kemudian Arion yang membentaknya lagi.

Dia sangat sedih untung kedua partnernya lagi mendukungnya.

"Jangan sedih dan terlalu dipikirkan"ucap Julian menyodorkan air.

"Nanti kalau kau sakit susah jadinya."sambung Julian duduk disamping Nia menepuk bahu Nia.

"Ahh, baiklah"jawab Nia tersenyum.

🔹TO BE CONTINUED 🔹