#4.Musuh yang sering membuat diriku jatuh ialah ingatan atas kejadian pada masa lalu.
"Jul,cari berkas sana dengan nia"ucap Kevin
"Nia belum datang."jawab Julian membenarkan kacamatanya.
"Apa?"tanya Kevin membuka mulutnya.
"Dia terlambat hari ini?"tanya Kevin lagi.
"Aku tidak tau,mungkin sebentar lagi datang."jawab julian bersandar dikursinya.
"Haii semuanya."ucap Nia sambil tersenyum.
"Wah,lihat itu"ucap Kevin terkejut.
"Rambutmu,wah cantik"ucap Julian tersipu melihat gaya baru Nia.
"Ahh,biasa aja"ucap nia.
"Heh kerja sana,apa yang kalian bicarakan pagi-pagi."ucap pak jer menepuk belakang Kevin dan Julian dengan kertas ditangannya.
"Pagi pak"ucap Nia mencairkan suasana.
"Uhh,astaga aku tidak salah melihatkan?"tanya pak jer sambil mengucek matanya.
"Ahaa,tentu saja tidak."jawab nia. Membenarkan rambutnya.
"Eh,pak Will tunggu."ucap pak jer menarik tangan pak Will.
"Hah,ada apa?"tanya pak Will.
"Lihatlah anak buahmu yang satu ini."ucap pak jer sambil menunjuk Nia.
Pak Will hanya tersenyum,datanglah aric yang sedang membaca,ketika melihat Nia, aric termenung dan mengedipkan matanya.
Aric berdiam diri.
"Kau sudah lebih dewasa dan terlihat cantik."ucap aric sambil melihat Nia yang sibuk berbicara dengan pak jer dan kedua temannya.
"Pagi Arion."ucap nia menyadarkan aric.
"Ya Nia,kamu sangat nicee dengan rambut pendek itu"ucap pak Will memuji nia sambil tersenyum.
"Heh,Julian berhentilah seperti itu."ucap Kevin menepuk lengan Julian.
"Aihh,Julian jatuh hati pada Nia sepertinya."ucap pak jer langsung pergi.
Nia pun langsung kembali ketempat duduknya.dan keluar mencari berkas bersama Julian.
Julian selalu tersenyum melihat nia.membuat Nia tidak nyaman bersama dia.
Setelah menemukan berkas mereka kembali ketempat duduknya masing-masing.
Nia mendekat kepada aric memberikan susu coklat kepada aric
Ketika Nia mendekat dan mendorong kursi rodanya yang nyaman.
"Jaga jarak mengerti"ucap aric mengejutkan nia.dengan memegang penggaris.
"Aku ingin memberimu ini."ucap nia,dengan meletakan sedotan dan susu coklat.
"Jangan sensitif kita ini partner,partner mengerti"sambung Nia langsung mendorong kursinya kembali ketempatnya.
"Kenapa dia seperti itu?"tanya Nia tetapi kedengaran aric.
Aric hanya tersenyum mendengarnya.aruc terus menjaga jarak dengan nia.dia tidak ingin Nia mengetahuinya.
Setelah menyelesaikan beberapa berkas,aric beristirahat duluan.
Disusul Kevin dan Julian kemudian Nia dibelakang mereka.
Kevin dan Julian pergi makan.
Nia tidak ingin makan,Nia ingin diet agar langkahnya ringan kalau berlari.
Nia melihat aric,yang melakukan gerak gerik aneh.
Nia mengikuti aric diam-diam dari belakang.semakin lama langkah aric semakin cepat
Nia tidak bisa menjumpai aric ketika belok kelorong kanan.
Nia kehilangan jejak aric.
"Ahh kemana dia pergi?"tanya Nia sambil mengacak rambutnya.
"Heh,kenapa kau mengikutiku?"tanya aric dari belakang Nia,Nia terkejut.
"Aaaku,tidak mengikutimu,aku ingin keluar saja."ucap Nia terbata-bata
"Kau tidak sedang bohongkan?"tanya aric memegang tangan Nia.
Nia menghempaskan tangan aric.
"Aku tidak bohong, pergilah"ucap Nia langsung meninggalkan aric.
Aric pergi sendirian,aric memasang pelacak dihandphone pak Will sebelum itu.aruc berhasil melakukannya.sehingga aric bisa mendengar apa saja dan siapa saja yang menelponnya.
Aric langsung mengendarai mobil dan pergi keapartement pak Will secara diam-diam
Setelah berhasil masuk kedalam apsrtement
Aric mencari sudut yang aman untuk meletakkan cctv.
Masa lalu yang membuat aric kehilangan akal.
Akhirnya mengelabui aric kembali.
Setelah selesai memasang aric ,kembali kemarkasnya,aric kembali kekursinya semula.
Nia pun datang sambil membawa berkas.
"Heh dari mana saja kau arion?"tanya Nia penasaran.
"Bukan urusanmu"jawab aric fokus pada kerjanya.
"Kau bilang padaku jangan berbohong,kau yang jangan berbohong"ucap Nia sambil meletakkan berkas dengan kasar diatas meja.
"Kenapa dibelakang berisik sekali?"tanya Kevin pada Nia.
"Biasa tawuran anak sekolah."ucap nia.
"Haihh,aku tidak bisa bekerja karena kebisingan disini."ucap Kevin mengacak rambutnya.
"Heh kalian apa tidak bisa tenang haa?"ucap petugas yang menangani anak sekolah itu.
"Dia merebut pacarku pak,bagaimana aku bisa diam saja"ucap salah satu gadis dengan rambut yang berantakan.
"Kau yang cari masalah dulu denganku."jawab gadis disebelahnya.
Kevin pun berdiri ingin meninggalkan markasnya, kemudian anak sekolah itu berteriak histeris.
"Aaaaa,astaga lihatlah dia keren sekali"ucap gadis sekolah itu sambil memotret Kevin.
"Berhentilah itu menyilaukan"ucap Kevin menutup matanya.
"Pak,bisakah kau berpose yang keren"ucap gadis sekolah lainnya.
Kevin pun memulai aksinya,dengan wajah yang tampan dan tinggi cocok sekali menjadi model.
Julian yang melihatnya menepuk jidat dan kembali fokus kerja.
Aric melihat kebelakang.
"Astaga yang ini juga kerenn,ahhh bagaimana ini"ucap gadis sekolah itu.
"Aaa,aku dilema sekarang."ucap gadis sekolah lainnya sambil berteriak.
"Heh bawa mereka sekarang ini sangat menganggu."ucap Julian memukul mejanya.
Anak sekolah tersebut langsung terdiam dan bergegas meninggalkan ruangan.
Sehingga suasana kembali tenang.
"Nia,apa aku setampan itu?"tanya Kevin sambil tersenyum.
"Mendekatlah aku ingin melihat."ucap nia.
"Aduhh"Kevin meringis kesakitan,Nia menjitam kepalanya.
"Kau itu kan petugas,bagaimana kau bersikap seperti itu."ucap Nia kesal.
"Terserahlah."ucap Kevin kegirangan.
Aric hanya melihat tingkah laku Nia dan kevin.julian yang melihat mereka berdua tertawa.
Setelah selesai mereka dapat laporan seseorang perempuan diganggu oleh mantannya.
Dan mantannya mengancam kalau tidak mau balikkan perempuan itu akan dibunuh.
Mereka pun berkumpul dan membuat strategi agar mereka dapat mengumpulkan bukti serta menyelamatkan sipelapor.
Julian ditugaskan dengan Kevin sedangkan Nia bersama aric.
"Dalam hal ini aku tidak ingin siapapun terluka."ucap pak Will menyakinkan keempat anak buahnya.
"Siap pak."jawab mereka serentak.
"Partner ku Arion, mari bekerja dengan baik."ucap Nia sambil menyenggol lengan aric.
Aric langsung meninggalkan Nia dan berjalan lebih dulu.nia mengabaikan aric yang cuek padanya tetap santai pada aric.
Nia bersemangat dalam menjalankan tugas ini.
"Kevin,Julian hati-hati ya"ucap Nia melambaikan tangan.
Mereka berempat bergegas menjalankan tugas.nia dan aric bergegas krumah sipelapor.setelah sampai Nia dan aric menanyakan detail tentang kasus ini.pelapir tersebut menerangkan dengan sangat jelas.
Setelah mendengarnya aric dan Nia melihat medsos sipelapor,aric mempunyai kemampuan yang lebih baik,aric mulai membaca comment dari yang mengancam.
Setelah itu aric dan Nia ditelpon untuk kembali kekantor dan mendiskusikan bersama pak Will dan pak jer tentang apa saja yang sudah mereka dapatkan.aric dan Nia memastika. Pelapor akan baik-baik saja.
Setelah kembali kemarkas,mereka semua berkumpul.dan membahasnya.
"Sipengancam jarang menampakkan dirinya.dia hanya berjalan didepan pagar sipelapor saja."ucap Nia
"Tetapi dimedia sosial sisipengancam selalu menekan pelapor"sambung aric disamping Nia.
"Benar pak"ucap Nia.
"Dari cctv dia tidak menunjukkan gerak gerik yang mencurigakan pak"ucap Julian
"Baiklah aku akan memikirkan kembali"ucap pak Will
"Kalian harus waspada terhadap pelapor mengerti."sambung pak Will langsung meninggalkan mereka.
"Ingatlah,berjaga-jaga, beristirahat lah"ucap pak jer menyusul pak Will.
Setelah beristirahat,nia,Kevin dan Julia. Keluar untuk makan bersama,aric tidak ingin ikut ada hal yang ingin dilakukannya.
Aric mulai mensiasati berkas pelapor,dengan teliti membaca media sosial termasuk comment yang diberikan Pengancam kepada sipelapor seperti teka teki.
Aric menelusuri pesan-pesan dan kata-kata yang sulit dipahaminya sambil menyandarkan dirinya dikursi.
Aric mengambil kacamatanya dan memakainya.
"Heh kita harus update status bukan?"tanya Nia sambil merangkul Julian dan Kevin
"Benar,benar"jawab Kevin
"Aihh,handphone ku tertinggal,sebentar aku akan mengambilnya"ucap Nia langsung berlari.
"Cepatlah,aku lapar"teriak Julian.
"Iya-iya"jawab Nia dari kejauhan.
Setelah sampai di markas mereka.nia membuka pintu.
"Eh,Arion.."ucapan Nia langsung terhenti melihat aric yang memakai kacamata.
"Tunggu,aku seperti mengenalmu,ahh benar kau aric murid SMP yang Hilang itukan?"tanya Nia langsung membuat aric terkejut.
"Benar itu kaukan?"tanya Nia memegang tangan aric.aric melihat pak Will yang mendekat kearah mereka.
"Benar kau Ar...?"Nia langsung terdiam.
Aric mencium bibir nia dan membuat Nia bungkam akan pertanyaannya.
🔹TO BE CONTINUED 🔹