"Kamu adalah satu-satunya perempuan yang paling ingin aku nikahi. Sumpah."
Apa yang diharapkan Bara dengan mengatakan bahwa Kirana adalah satu-satunya? Ucapannya terlalu kontras dengan kelakuannya beberapa waktu belakangan.
Kirana jelas tahu bahwa pria itu telah berulang kali ketahuan bermesraan dengan perempuan lain, jadi semestinya dia langsung menepis sumpah Bara yang tentu saja pantas dianggap omong kosong tersebut.
Saat itu, Kirana memang tak mengindahkan ucapan Bara. Hanya saja, apa yang kemudian dia katakan kepada pria itu rupanya memberikan celah bagi Bara untuk mengambil langkah lain.
"Jangan bicara soal pernikahan kalau belum pernah ketemu orangtuaku," kata Kirana yang lantas pergi meninggalkan Bara di taman sendirian.
Selama mereka berpacaran, Bara memang belum pernah sekalipun masuk ke rumah Kirana. Jangankan bertemu, orangtua Kirana bahkan tidak tahu jika anaknya sudah punya pacar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com