Pada akhirnya, dua malam kami menginap di rumah baru kami. Bukan rumah baru sih sebenarnya, rumah Pak Bima yang aku modifikasi sedemikian rupa. Huhh, butuh effort yang luar biasa untuk menjadikannya seperti itu. Ditambah lagi, aku juga memiliki pekerjaan utama yang masih butuh perhatian lebih.
Meski begitu, aku sangat puas. Hannah begitu menyukainya. Usahaku tidak sia-sia rupanya. Aku senang melihat air matanya kali ini. Air mata bahagia. Bukan lagi air mata kesedihan yang akhir-akhir ini Hannah tunjukkan padaku. Aku lega. Aku puas. Aku senang bisa membahagiakan istriku dan membawa kembali tawanya di hadapanku.
Aku bersyukur, aku masih bisa menangani pekerjaanku, meskipun aku aku harus bolos kerja satu hari. Hannah tidak rewel lagi. Selama tiga hari itu, kami tidak kemana-mana. Kami menghabiskan waktu hanya di rumah. Lupakan film horor sadis yang diinginkan Hannah. Istriku itu melupakannya begitu saja. Dia lebih exited menjelajahi rumah baru kami.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com