webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
58 Chs

Chapter 6 Iblis dari East Blue

"APA YANG KAU LAKUKAN?" Teriak Nami pada Luffy. Dia hanya tersenyum dan menjawab.

"Aku memotongnya." Kata Luffy. Coby dan Nami sama-sama menatapnya dengan ekspresi kaget.

"BAGAIMANA?" teriak mereka berdua bersamaan. Ekspresi Luffy menjadi sedikit lebih serius.

"Aku yakin kalian berdua mendengarku sebelumnya, ketika paus gendut itu berusaha untuk melawanku." Luffy menjawab dengan nada santai. "Aku jauh lebih kuat daripada siapa pun di lautan bagian ini."

Keduanya hanya menatapnya. Luffy kemudian berbalik ke arah Nami dan bertanya padanya, meskipun dia sudah tahu, tapi dia lebih baik menanyakannya sekarang daripada nanti, untuk menghidari situasi yang tidak diingankan terjadi. "Siapa namamu?"

"Kenapa aku harus memberi tahu bajak laut sepertimu?" dia bertanya dengan nada mengancam. Luffy menatapnya dengan mata setengah terbuka.

"Kau tahu, jika aku ingin menyakitimu, aku pasti sudah melakukannya dari tadi." dia bilang.

"Aku ... aku ..." Nami tergagap.

"Dan selain itu, aku tidak suka menyakiti orang lain jika tidak diperlukan," lanjutnya, memotongnya.

Wajah nami berubah menjadi bingung.

'Tapi dia bajak laut! Bajak laut sialan! ' Nami menjerit dalam benaknya.

"Ngomong-ngomong, namamu?" tanya pria itu lagi, menunjuk padanya.

"N-Nami." dia tergagap. Pria itu kemudian hanya tersenyum.

"Baiklah, Nami, Coby!" katanya dan menatap keduanya. "Bawa aku ke kota Shell!"

------------------------------------------------

Beberapa menit dan sedikit percakapan tentang Zoro kemudian ....

------------------------------------------------

"Sampai jumpa, semuanya. Di sinilah kita berpisah!" Ucap Nami. Luffy hanya tersenyum padanya.

"Jangan khawatir, Nami. Kita akan bertemu lagi." dia berkata pada Nami dengan santai dan berjalan pergi sebelum Nami bisa mengatakan apa-apa. Coby hanya mengangkat bahu pada nami dan berlari mengejar Luffy.

"Jadi, apa-" Coby membuka percakapan.

"Ketika kita bertemu lagi, Nami akan bergabung denganku." kata Luffy ketika Coby berjalan di sampingnya. Coby menatapnya dengan rasa tak percaya.

"Dia membenci bajak laut, Luffy-san." kata Coby. Luffy hanya tersenyum.

"Jelas sekali." jawab Luffy. "Jelas dia pernah menderita akibat bajak laut."

"Apa? Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Coby, dengan mata terbelalak. Luffy menatapnya dan hanya mengangkat bahunya.

"Anyway, mari kita pergi menemui Pirate hunter yang katanya paling kuat ini!" kata Luffy. "Dia akan bergabung dengan kru bajak lautku!"

Coby masih tidak percaya itu akan terjadi.

"Tapi dia penjahat! Seorang kriminal! Dia akan membunuhmu!" teriak Coby.

* BONK *

"Coby, jangan berpikiran sempit. Ada bajak laut yang baik dan marine yang jahat. Aku sudah bertemu keduanya." Coby hanya menatapnya dengan rasa tak percaya. Tetapi semakin dia memikirkannya, semakin kata-katanya masuk akal. Lalu Luffy tiba-tiba berhenti dan menoleh padanya.

"Kau pikir aku jahat, Coby?" dia bertanya dengan nada yang hampir berbisik. Coby memikirkannya sebentar dan kemudian menjawabnya.

"Tidak." jawabnya. "Aku tidak yakin, tapi kau tidak melakukan hal buruk sejauh yang aku tahu."

Luffy tersenyum cerah dan terus berjalan. Coby berjalan di sampingnya.

"Itu bagus. Kau harus benar-benar meluangkan waktu untuk memutuskan sendiri apa yang harus kau percayai, Coby." dia menjawab setelah hening beberapa saat.

"Ngomong-ngomong," lanjutnya. "Apakah kau kenal bajak laut yang dikenal sebagai Shanks 'si Rambut Merah'?"

Coby mengangguk. "Tentu saja. Dia sangat terkenal. Tapi yang kudengar dia adalah monster."

Luffy mengangguk, tetapi kemudian melepas topinya.

"Apakah kau melihat topi ini? Dia memberikannya kepadaku." dia berbicara, memegang topinya di depannya. Coby terkejut bahwa teman barunya ini telah bertemu dengan bajak laut yang begitu terkenal.

"Seperti apa dia?" Coby bertanya padanya. Luffy meletakkan topinya kembali di kepalanya dan berbalik ke Coby.

"Dia pria yang sangat lucu. Sangat baik. Dia berhenti di kota asalku selama setahun. Tidak menimbulkan masalah sama sekali," jawab Luffy. "Buah iblis yang kumiliki, Gomu gomu no mi, sebenarnya miliknya. Aku memakannya secara tidak sengaja." Coby menegang memikirkan bagaimana jika ia memakan buah iblis langka milik Yonkou secara tidak sengaja.

"Bagaimana reaksinya?" Coby bertanya.

"Dia kesal." jawab Luffy. Coby mengangguk. Sangat bisa dimengerti jika seseorang marah karena orang lain secara tidak sengaja memakan harta senilai 100.000.000 Berry miliknya.

"Tapi bukan karena buah itu adalah harta karunnya." Luffy melanjutkan, mengejutkan Coby hingga tak bisa percaya dengan kata-katanya. Coby berhenti dan menatapnya. "Dia kesal karena aku tidak akan pernah bisa berenang lagi. Aku yakin reaksinya memang sulit dipercaya."

Coby hanya mengangguk seperti orang bodoh.

"Tapi itu benar. Terlepas dari itu, kita sudah sampai!" kata Luffy. Dia melompat ke dinding untuk menemukan Zoro dan Coby dengan enggan mengikutinya. Sudah ada sebuah tangga di dinding dan dia menggunakannya. Mereka melihat sekeliling sebentar dan kemudian Luffy melihat pemandangan yang tidak asing.

------------------------------------

Flashback:

"Serahkan pria ini padaku, Kapten!"

-----------------------------

"Itu Zoro." dia berbisik, memberi isyarat kepada pria itu, yang diikat ke kayu salib. Ada seorang gadis kecil di depannya. "Aku cukup yakin mereka membuatnya kelaparan. Dan gadis itu pasti membawakannya makanan."

Coby dan Luffy memperhatikan ketika seorang pemuda berambut pirang datang, dan Luffy harus menahan dirinya untuk tidak lari ke arahnya dan meninju wajahnya, mengulangi kata-kata 'Dia akan menjadi pria yang baik!' di kepalanya. Dia menyaksikan kepercayaan Coby pada kebenaran mutlak Marine hancur di depan matanya ketika Helmeppo menendang bola nasi gadis itu dan melemparkan gadis itu ke dinding.

Luffy menangkapnya dengan tepat, hanya menggunakan satu tangan yang terulur tanpa bergerak dari tempat ia berada dan menurunkan gadis itu. Dia memperhatikan ketika si brengsek berambut pirang itu menendang Zoro beberapa kali dan kemudian pergi.

"Terima kasih mister!" gadis itu memberitahunya sambil tersenyum.

"Shishishi, tidak masalah. Ngomong-omong, aku Luffy dan ini Coby!" dia menjawab, menunjuk pada dirinya sendiri dan kemudian pada Coby.

"Aku Rika!" kata gadis itu.

"Jadi, kurasa Zoro bukan orang jahat, huh?" Luffy bertanya sudah tahu jawabannya.

"TIDAK!" teriak gadis itu, tetapi kemudian melanjutkan dengan nada normal. "Dia menyelamatkanku dari anjing Helmeppo, itu sebabnya dia ada di sana."

Luffy hanya tersenyum.

"Kau bisa menceritakan semuanya kepada kami nanti." katanya ramah. "Tolong tunggu aku di sini, aku ingin berbicara dengan Zoro sebentar."

Mereka mengangguk dan dia melompati tembok. Dia mendekati lelaki yang terikat itu, mengabaikan bau tidak enak di sekitarnya, dan ketika dia sudah sangat dekat, lelaki itu akhirnya menyadari keberadaannya.

Zoro menatapnya, memeriksa dengan matanya. Pria muda yang mendekatinya tampak tidak berbahaya pada pandangan pertama. Dia tampak seperti remaja normal pada umumnya, kecuali dua bekas lukanya, auranya yang memancarkan kekuatan, wewenang dan ... menekan keuatannya? Sangat kontras dengan penampilan pria itu.

"Siapa kau?" dia bertanya, memelototi pria itu dengan tatapannya yang paling jahat. Pria itu tampak benar-benar tidak terpengaruh. Dia masih memiliki senyum cerah di wajahnya seakan-akan dia melihat temannya sendiri.

"Namaku Monkey D Luffy!" Bocah bertopi Jerami menjawab dengan sederhana. "Aku di sini untuk merekrutmu menjadi kru bajak lautku!"

Zoro menatapnya sejenak, tetapi kemudian terkekeh.

"Tidak mungkin. Aku tidak akan menjadi bajak laut. Aku bukan orang jahat!" Zoro menjawab sederhana, tetapi tidak membentak pria itu, yang membuat dirinya sendiri terkejut. Zoro biasanya bereaksi tidak sebaik ini bila menerima undangan semacam ini. Biasanya ia akan membentak atau bahkan menebas orang yang berani mengatakan hal seperti itu. Tapi pria ini berbeda ... atau mungkin dia hanya lapar ...

"Aku tahu apa yang kau inginkan, Roronoa Zoro." Ucap Luffy. "Tapi kau tidak akan menjadi pendekar pedang terhebat dengan tetap berada di East Blue."

"Hei, bagaimana kau -"

"Itu sangat jelas." Luffy menyela. "Pendekar pedang yang berkelana ke segala tempat, Roronoa Zoro, yang berkeliling memburu para Wanted kriminal, tetapi tidak bergabung dengan marine, bajak laut, atau kelompok lain. Cukup jelas ketika kau memikirkan dengan lebih dalam."

"Lalu apa yang kau usulkan, bajak laut?" Zoro bertanya, meludahkan kata terakhir seperti kutukan.

"Sebenarnya sangat sederhana." kata Luffy dan Zoro menaikkan alisnya, tertarik oleh apa yang aka dikatakan pria itu. "Jangan salah, Zoro, tapi kau jauh dari lemah untuk bahkan bisa mengancam Sir Dracule Mihawk dari Shichibukai."

Ucapannya membuat Zoro sangat marah dan mulai menendang-nendang dengan marah, seolah-olah dia bisa mengenai Luffy.

"Kenapa kau datang ke sini?" akhirnya dia merespon dengan marah, menatap Luffy dengan tatapan berbahaya. "Apakah kau datang untuk mengejek ambisiku?"

Luffy tidak senang karena Zoro mengira dia menghinanya.

"Tidak, Zoro, tidak sama sekali." Luffy akhirnya menjawab sambil menghela nafas sebelum Zoro marah lagi. "Kau tidak lemah, Zoro. Dan ambisimu serta kemauanmu untuk memenuhinya sangat mengagumkan. Dan kau tanpa diragukan adalah pendekar pedang terkuat di East Blue saat ini, tapi sayangnya itu tidak berarti apa-apa di grandline."

Dia memandang Zoro dengan hati-hati dan dia senang pria itu sedikit tenang.

"Denganku." dia melanjutkan. "Kau akan bisa melawan banyak pendekar pedang dan tumbuh menjadi lebih kuat! Dan aku akan membantumu berlatih jika kau mau, mengajarimu beberapa hal."

Dia meraih pedangnya yang masih di sarungnya dan menariknya sedikit.

"Aku sendiri memiliki ilmu pedang yang cukup hebat." Ucap Luffy. Zoro memandangnya beberapa saat, mempertimbangkan kata-katanya.

"Bagaimana aku tahu, bahwa aku selemah apa yang kau katakan?" akhirnya dia bertanya dengan suara tenang.

Luffy tersenyum dan menjawab, "Zoro, bisakah kau memotong besi? Bisakah kau memotong baja? Bisakah kau mengeluarkan energi pedang untuk memotong sesuatu? Bisakah kau memotong kapal menjadi dua?"

Zoro menatapnya dengan bingung.

"Tentu saja tidak!" dia membentak. "Itu semua mustahil untuk dilakukan!"

Luffy menggelengkan kepalanya.

"Itu adalah kekuatan Minimum yang harus kau miliki, jika kau ingin melawan Mihawk." katanya dan Zoro menatapnya dengan ngeri.

"Jika kau masih tidak percaya, bergabunglah denganku untuk sementara waktu. Aku mendapat informasi bahwa Dracule Mihawk baru-baru ini menyerang armada Don Krieg. Mereka pasti akan kembali ke East Blue. Dan dia akan mengikuti mereka. Kau akan bisa melihat sendiri seberapa besar perbedaan antara kau dan dia. "

"Serius?" Zoro bertanya dengan mata terbelalak. "Dia datang ke sini?"

"Ya. Jadi, bagaimana?" tanya Luffy. Zoro sekarang sangat ingin menerima tawarannya, tetapi dia masih memiliki jalan buntu.

"Kau tahu, aku mungkin akan bergabung denganmu." jawab Zoro setelah terdiam beberapa saat. "Tapi aku belum bisa pergi. Aku punya janji untuk ditepati. Aku harus bertahan selama sebulan tanpa makanan dan bajingan itu akan membiarkanku pergi."

"Ah, Rika mengatakan sesuatu tentang hal itu. Tapi pria itu sepertinya bukan tipe orang yang menepati janjinya." Ucap Luffy.

"* haaaah*(menghela nafas) Dengar, aku tidak melanggar janji." Zoro berkata dengan nada tenang dan Luffy tersenyum pada kata-kata itu. "Jika dia mencoba membunuhku atau mengatakan dia mengingkari janjinya, kau bisa turun tangan. Tapi tidak sebelum itu terjadi."

"Kalau begitu, kurasa aku akan menemuimu nanti, First Mate!" Luffy terkekeh.

"Hei, aku bahkan tidak bilang aku akan benar-benar bergabung!" teriak Zoro, tetapi Luffy hanya tersenyum dan mengabaikannya. Setelah itu, Zoro memintanya untuk menyerahkan bola nasi yang sudah kotor itu, dan Luffy melakukannya.

Luffy kemudian melompati tembok dan pergi untuk menemui kedua temannya di bar. Di sana ia bertemu seorang wanita berambut merah yang sudah familiar dan melambai padanya, dan wanita itu mengabaikannya. Rika memberi tahu mereka semua tentang Zoro dan kemudian Helmeppo memasuki bar dan dengan bodohnya menyatakan bahwa dia akan mengeksekusi Zoro. Luffy tentu saja memukulnya seperti sebelumnya, tidak lupa menahan kekuatannya dan tidak menggunakan haki, tetapi masih bisa mematahkan beberapa giginya.

"Coby, Zoro akan menjadi anggota kru pertamaku."

-----------------------------------------------------------------

Mengapa Luffy mengatakan semua omong kosong tentang kelemahan zoro dan lainnya? Karena dia ingin mengajak Zoro bergabung dan dia ingin membuat tawaran semenggoda mungkin. Alasan lainnya adalah dia tidak ingin Zoro benar-benar menantang Mihawk terlalu cepat, karena dia tahu dia akan dipermalukan. Tapi dia tidak akan menghalangi jika Zoro menantangnya terlebih dulu.