webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
58 Chs

Chapter 5 Alvida sang Bajak Laut

Suara berisik membangunkannya. Dia masih ingin tidur untuk beberapa saat lagi. Dia menguap dan mendengarkan pembicaraan dari suara disekitarnya.

"Kau tidak melihat apa-apa, Nak. Oke?" kata seorang pria dengan suara kasar.

"B-baik!" jawab suara yang terdengar ketakutan.

'Coby!' pikir Luffy dengan senyum di bibirnya. 'Kau membuat semua ini terjadi. Aku harus membuatmu menjadi marine yang hebat lagi! '

"Baiklah," kata pria bersuara kasar itu. "Aku akan memukul barrel ini sampai terbuka dan kita akan minum sepuasnya!"

'Yang benar saja, siapa yang meninju tong sake untuk membukanya.' pikir Luffy. Dia kemudian mendengar pria itu mendekat. 'Yosh!'

Luffy merentangkan tangannya dan memukul penutup tong sampai pecah dari dalam, meninju bajak laut yang bersuara kasar tadi. Pria itu langsung terbang melintasi lambung kapal dan ke kejauhan.

"SUNGGUH TIDUR SIANG YANG NYAMAN!"

Dua perompak yang tersisa dan Coby jatuh ke lantai, menatap pria yang baru keluar dari tong sake. Luffy menoleh ke Coby dan bertanya dengan santai apakah dia punya sesuatu untuk dimakan.

"Berhenti main-main dengan kami bocah! Siapa kau?" tanya kedua perompak itu, sementara Coby hanya menatap Luffy.

Orang yang mereka teriaki melambaikan tangannya di depan wajah Coby, mengabaikan dua perompak yang berteriak di belakangnya dan bertanya: "Coby, apakah kau tidur dengan mata terbuka?"

Mata Coby melebar. Luffy di dalam benaknya menampar dirinya sendiri. 'Kita bahkan belum berkenalan, dasar otak udang!'

"Siapa kau? Bagaimana kau tahu namaku?" tanya Coby.

"Oh, itu rahasia, aku tidak bisa memberi tahumu ... Namaku Monkey D. Luffy." kata Luffy. Kemudian kedua perompak itu menyerang mereka dengan pedang. Coby menutup matanya.

Ketika dia membuka matanya lagi ada tiga lubang berbentuk manusia di lambung kapal dan tidak ada bajak laut yang terlihat. Coby kaget.

"Jadi, makanan?" tanya Luffy. Coby hanya bisa mengangguk dan membawanya ke ruang penyimpanan makanan.

Luffy makan dan Coby memuji Luffy karena kekuatannya.

"Raja bajak laut masa depan harus kuat, Coby!" Ucap Luffy, mendengar itu mulut Coby menganga lebar.

"Raja bajak laut?" tanya Coby. Luffy mengangguk. "Raja Bajak Laut?" Luffy mengangguk lagi. "Itu tidak mungkin. Sama sekali tidak mungkin. Raja bajak laut memiliki segalanya di dunia, dia adalah bajak laut terkuat dari semuanya!"

Luffy hanya mengangguk lagi.

"Kau akan pergi ke Grand Line untuk menemukan One Piece!" Luffy mengangguk sekali lagi.

"Tidak mungkin, mustahil, benar-benar mustahil-"

* BONK *

"Ow, kenapa kau memukulku?" tanya Coby, menyentuh benjolan besar di kepalanya.

"Karena kau mengganggu." kata Luffy dengan nada rendah. "Tidak masalah jika itu tidak mungkin. Ini impianku dan aku akan tetap melakukannya."

Coby kagum. Belum pernah dia mendengar kata-kata yang memiliki tekad sekuat itu.

"Kau juga punya mimpi, kan, Coby? Aku bisa melihatnya di matamu!" kata Luffy.

Coby berdiri, sekarang tampak semangat juga.

"Aku ingin menjadi marine! Aku ingin menjadi seorang pria yang bisa menangkap penjahat seperti Alvida!"

Luffy tersenyum cerah.

"Apakah kau siap untuk menjalankannya, Coby?" tanya Luffy dengan serius. "Apakah kau siap mempertaruhkan hidupmu pada mimpimu?"

Coby, mendengar kata-kata luffy membuat rasa semangat terbakar di dalam tubuh coby, dia mengangguk dengan semangat.

"Kalau begitu, mari kita hajar bajak laut gemuk di atas!" kata Luffy.

Coby sedikit memucat, tetapi tetap mengangguk. Mereka berjalan bersama menaiki tangga dan ke geladak kapal.

"Siapa yang akan kau hajar, Coby?" tanya seorang bajak laut wanita yang sangat gemuk. Coby sekarang benar-benar pucat ketakutan ketika bajak laut itu muncul di hadapan mereka. Luffy tahu persis apa yang harus dikatakan pada saat ini.

"Hei, Coby!" tanya Luffy agar semua mendengar. "Apakah paus jelek ini Alvida?"

Mulut semua orang menganga dan tubuh mereka memucat saat mendengar kata-kata itu.

"BERANINYA KAU MENGHINAKU BOCAH INGUSAN! SEMUANYA, BUNUH DIA!" teriak Alvida dan kemudian para crew Alvida mulai menyarang mereka. Coby hanya bisa menutup matanya karena ketakutan.

Luffy bergerak dengan kecepatan luar biasa, meninju perompak ke kiri dan ke kanan menerbangkan mereka ke kejauhan dan ke dalam kapal, menciptakan lubang besar di dalamnya.

"Lega rasanya bisa bertarung lagi." ucapnya denga rasa puas. Dia memastikan Coby tidak terluka.

Setelah pertarungan itu, sekarang hanya ada tiga orang yang berdiri di kapal. Coby, Alvida dan Luffy. Kemudian Luffy mulai tertawa.

"Shishishi! Mereka semua sangat lemah! Apa hanya ini yang bisa kau berikan padaku, dasar nenek gendut?"

Coby mendongak dengan rasa tak percaya. Ada lubang di kapal. Beberapa perompak terjebak dengan tubuh bagian atas mereka dan beberapa hanya terbaring di sana. Alvida merasa akan meledak mendengar Luffy.

"Luffy-san, bagaimana kau mengalahkan mereka semua?" tanya Coby. Luffy menatapnya dan berbicara dengan tenang, tetapi Alvida juga bisa mendengar.

"Ini bagian laut yang paling lemah, Coby. Aku jauh lebih kuat daripada siapa pun di lautan ini. Bahkan paus di sana bisa ku kalahkan dengan mudah!" Kata Luffy, menunjuk Alvida.

Mendengar itu kesabaran Alvida habis. Alvida melompat ke arahnya dan memukul kepalanya dengan tongkat besi raksasanya. Baik Coby dan Alvida sama-sama yakin Luffy sudah kalah karena serangan Alvida, dan Alvida memandang dengan kejam ke arah Coby dengan tatapan yang mengatakan coby akan merasakan kemurkaannya, tapi kemudian….

"Hei teman-teman, aku tidak ingin mengganggu ..." kata Luffy di bawah senjata Alvida, "Tapi aku masih hidup! Dan juga, maaf tentang tongkat besimu, Alvida! "

"Apa-"

Tiba-tiba, tongkat raksasa itu mulai retak dan setelah beberapa detik hancur berkeping-keping.

Alvida menatap Luffy dan mundur beberapa langkah. Dia takut. Dia memukul pria yang menghinanya dengan kekuatan penuh, namun tongkatnya hancur berantakan. Dia belum pernah mengalami sesuatu yang semenakutkan ini.

Pikiran Coby di sisi lain benar-benar runtuh. Bajak Laut 'Iron Mace' Alvida adalah makhluk paling kuat yang pernah dia temui, namun saat ini dia sepenuhnya benar-benar didominasi oleh seorang pria seperempat ukuran tubuhnya, pria itu bahkan tidak melakukan apa pun.

Pria bertopi jerami itu mengambil langkah ke arah Alvida dan Alvida mengambil beberapa langkah mundur dan menabrak tiang kapal.

"Seperti yang kukatakan sebelum kau memotong pembicaraanku," katanya, "aku terlalu kuat untukmu." Luffy mengambil ancang-ancang, dan kemudian memukul perut Alvida.

Dan dengan itu, dalam sekejap, Alvida terbang di atas laut.

Coby berkedip beberapa kali dan memandang antara Luffy dan titik kecil di kejauhan. Sebelum bocah itu bisa bereaksi, bajak laut Topi Jerami menarik kerah bajunya dan melompat ke bawah ke arah laut, namun ternyata mereka mendarat di perahu kecil. Segera setelah itu, Marine muncul dan mulai menembaki kapal sipil yang dibajak Alvida dan kapalnya.

"IAAAAAAA!" Teriak Nami, sangat terkejut ketika Luffy mendarat di kapalnya dengan Coby di tangannya. "APA-APAAN ?!"

------------------------------------------

Flashback:

"Aku Nami. Aku suka uang dan jeruk."

-------------------------------------------

Luffy berdiri dan tersenyum padanya dan meletakkan Coby di kapal.

"Hei," kata Luffy dengan riang. "Apa mungkin kau juga ingin menuju ke kota Shell?"

Nami mengangguk dengan cepat. Dia ingin meneriaki pria ini, tapi dia tidak bodoh. Dia melihat bagaimana dia menangani Alvida pirate. Pria itu tersenyum padanya.

"Lalu," dia berbicara lagi. "Bisakah kita ikut denganmu?"

"U-Ummm ...." dia berkata dengan gugup, "T-Tentu, kenapa tidak!"

"Terima kasih!" katanya, tersenyum ceria. Lalu tiba-tiba dia menjadi serius. "Hei, apa mungkin kau bagian dari bajak laut itu?" Dia sudah tahu jawabannya, tetapi tampak lebih natural jika dia berbicara pada Nami seperti ini. Pertanyaan itu langsung membuat wanita yang penuh semangat itu marah.

"TENTU SAJA TIDAK! AKU BENCI PIRATES! "Teriaknya.

Luffy mengambil pedangnya dari sarung pedangnya.

"Kalau begitu, kurasa aku harus melakukan ini," katanya dengan tenang ketika dia berbalik ke sisi lain dari kapal, di mana Nami berada. Nami dan Coby sama-sama mendapatkan kesimpulan yang salah. Nami mulai ketakutan sekarang. Coby melompat di depan Luffy.

"Coby, apa yang ..." kata Luffy pelan.

"L-Luffy-san, aku mendengar apa yang dia katakan dan aku tahu kau bajak laut," kata Coby sambil menghalangi Luffy dengan tubuhnya. Nami tegang mendengar kata-katanya. "Tapi kau tidak bisa menyakitinya hanya karena dia membenci bajak laut, kau-"

* BONK *

Luffy meninju Coby lagi dan menatapnya yang saat ini meringkuk kesakitan. Nami meletakkan tangannya di mulutnya karena ketakutan, memikirkan apa yang akan dilakukan bajak laut ini pada Coby, tetapi kemudian Luffy berbicara.

"Aku tidak akan menyakitinya, Coby." Luffy berkata dengan nada rendah. "Hanya seorang pengecut yang menyakiti orang-orang karena masalah kecil."

Nami tidak yakin apa pendapatnya tentang pria ini. Tapi syukurlah, dia memberinya lebih banyak waktu untuk memikirkan pendapatnya, ketika Luffy berbalik dan menghadap ke kapal Alvida dan kapal yang di serangnya. Dia menyiapkan pedangnya dan kemudian memandangi dua penumpang di dekatnya.

"Lebih baik kalian berdua pegangan!" dia memperingatkan.

"Apa yang akan dia lakukan?" keduanya berpikir.

Luffy menebas ke bawah dengan pedangnya, seperti sedang menebas musuh. Saat itu juga kedua kapal di depannya, kapal sipil yang lebih besar dan kapal bajak laut milik Alvida yang lebih kecil di belakangnya, keduanya terbelah menjadi 2. Dua rahang menghantam dek.

'Tidak, ini ... ini tidak mungkin!' pikir Coby. Nami di sisi lain merasa dia hampir gila melihat pemandangan di depannya.

Luffy menatap mereka dan tersenyum. Sangat menyenangkan melihat reaksi mereka yang seperti ini.