Ya, mungkin memang Nathan sedang merasa cemburu. Max yang sudah begitu intim dengan wanita berkedok melebihi batas pertemanan, terlebih parah keduanya seperti tak bisa terpisahkan satu sama lain walau saling tahu sifat busuk masing-masing.
Namun ia yang datang pada pertengahan, apakah sopan mengobrak-abrik masa keterikatan Max dan Lea yang sudah sangat lama terjalin? Menjadi seseorang yang berpikiran kolot, atau bahkan dirinya yang masih mengisahkan banyak keresahan negatif di benak, rasanya Nathan harus menghilangkan keburukan itu terlebih dahulu jika menginginkan hidup tentram, kan?
Nathan mencintai Max, rasanya tak perlu di jelaskan tentang awal mula benih-benih cinta itu mulai tumbuh, bahkan ia pun seperti tak menyadarinya. Entah karena ego tingginya yang terus menyangkal, atau memang karena perasaannya dulu yang masih belum begitu kuat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください