Gadis itu duduk satu meja dengan Alex. Ia duduk sedikit merapat kepada Alex. Senyumnya yang manis membuat Alex terpaksa sering memperhatikannya.
"Sendirian?" tanya gadis itu.
"Kalau memang sendirian, kenapa?" pancing Alex
"Boleh ku temani dong kalau begitu?" tanya gadis itu.
"Hanya menemani, kan?" tanya Alex memastikan
"Mau lebih dari itu?" pancing gadis itu. Ouh… senyumnya. Manis sekali.
Alex merasa lebih tenang duduk bersama gadis itu ketimbang sendirian seperti patung hiasan etalase.
"Aku tidak biasa di temani cewek yang belum ku ketahui namanya." kata Alex.
Gadis itu makin beringsut merapat. Ia menyebutkan namanya dengan sedikit malu, "Nama ku Candy."
"Wow, bagus banget nama mu, Nggak kayak nama ku: Rio." ucap Alex yang sengaja menggunakan nama palsu.
"Rio juga bagus kok." kata Candy.
"Apa pun nama mu aku nggak peduli." gadis itu sedikit bungkuk. "Kamu boleh bernama siapa saja, yang penting aku harus menjalankan tugas ku."
"Tugas apa….?!" tanya Alex heran.
Jruuub…!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com