webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Seram
Peringkat tidak cukup
115 Chs

41. Benda Pusat Kutukan dari Hutan Terlarang

"Apa yang terjadi...?" Lusia membelalak. Ia bergegas ingin bangkit dari peraduannya. Matanya menatap kesana-kemari, seakan tak mempercayai situasi aman yang dialaminya.

"Kau pingsan sejak dibawa ke kota oleh tim penjemput. Om Doni juga telah berhasil ditemukan dan sekarang malah sedang melakukan sesuatu yang dirahasiakan di kawasan hutan terlarang... entah apa yang mereka lakukan..." Rina mengedikkan bahu. Seperti tak senang juga dengan informasi yang ia sampaikan.

Lusia lama merenung.

"Hendra...." ia mendesis lirih. Saat mengingat hilangnya Hendra, suasana hatinya kembali suram.

Rina menarik nafas. "Dia masih dalam pencarian di hutan sana..."

"Dia tak akan pernah lagi ditemukan! Dia sudah tewas!" Lusia hampir menjerit saat mengatakan itu. Ia berusaha bangkit dari tidurnya tapi tubuhnya terasa lemas. "Untuk apa Om Doni kembali ke hutan terlarang? Bukankah tempat itu mengerikan dan memakan korban?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com