Perlahan, semakin cepat hingga suara benturan tubuh keduanya menambah irama erotis selain dari pada raungan desah keduanya yang saling menikmati.
Keringat di tubuh keduanya lantas mengucur deras, seimbang dengan pergerakan yang semakin gencar. Max memposisikan tubuh Nathan meliuk dengan memeluknya erat, bergerak makin gila-gilaan. Nathan yang terus di gempur dari bagian bawah hampir saja membuatnya melupakan cara untuk bernapas. Namun di sisi bersamaan seperti membangkitkan sisi liarnya untuk bergerak berlawanan.
"Max... Akshh... Ishh... Jangan membuat ku malu..." mohon Nathan saat mendapati Max yang menyeringai saat dirinya begitu bersemangat mengejar kepuasan.
"Hei, jangan cegah aku yang memang jatuh pada pesona mu."
Plakkk
"Ahh-Ahh..." Nathan mendesah makin kencang, merasakan panas di bokongnya yang pastinya meninggalkan cap merah tapak tangan Max.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com