Untuk pertama kalinya, Metta melihat seorang pria seangkuh Gaara Syailendra meneteskan airmatanya. Ia menahan perasaan sakit dan cinta dengan airmatanya yang mengalir begitu saja.
"Aku menyerah. Aku jatuh cinta sama kamu dan aku menyerah," Gaara hanya menatap sekali mata Metta sebelum kemudian menunduk lagi. Metta yang masih tertegun, memegang kedua pipi Gaara dengan tangannya.
"Kenapa kamu menunduk?" tanya Metta dengan suara pelan. Gaara tidak berani menatap mata Metta. Semua gengsi yang ia pasang selama ini sudah hilang. Metta tersenyum pelan dan masih duduk berlutut di depan Gaara.
"Terima kasih kamu sudah membela aku," Gaara melihat Metta dengan mata berair. Ia tidak terisak, hanya tidak bisa menahan airmatanya. Jarinya sesekali terkepal, ia tidak tau harus berbuat apa pada Metta kini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com