"Birendra Wijaya, kenapa belakangan ini kamu sangat sering terlibat masalah?"
Biarpun tidak berteriak, Adnan terdengar sedang berusaha menahan emosinya saat menelepon Rendra pagi itu.
Adnan sudah tahu sejak kemarin jika Bima dan Rendra berkelahi di rumah sakit. Saat Rendra menemuinya di lapangan golf, dia pun telah melihat langsung bukti perkelahian itu dari wajah Rendra yang mulai tampak memar dan ada lecet di bagian bibir.
Sebelum Rendra sampai lapangan golf, Adnan sudah meminta sekretarisnya agar mengurus kekacauan yang telah dibuat Bima dan Rendra. Pihak rumah sakit kemudian menyatakan mereka bakal memastikan tidak ada satu pun karyawan yang membahas insiden itu, apalagi sampai menyebarkan foto atau videonya di media sosial.
Pihak rumah sakit juga mengupayakan untuk memberikan imbauan serupa kepada pasien atau keluarga pasien yang kebetulan ikut menyaksikan insiden tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com