webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urbain
Pas assez d’évaluations
381 Chs

176

Gaara tiba di sebuah helipad gedung tak jauh dari rumah sakit tempat Metta sedang diperiksa. Ia tak butuh waktu lama untuk bisa sampai ke titik dimana Metta ditunjukkan oleh ponselnya, hanya sekitar kurang dari 10 menit. Ia tidak membuang waktu begitu mendarat, langsung turun sambil memegang kepalanya dan sedikit menunduk lalu setengah berlari keluar dari landasan helipad. Fabian dan dua pengawal mereka mengikuti.

Penjaga gedung tempat Gaara mendarat hanya bisa memberi hormat dengan membungkuk begitu Gaara keluar dengan langkah arogan dan penampilan casual. Ia turun dengan lift khusus dan langsung ke lobi untuk keluar sebelum akhirnya menyebrang ke rumah sakit umum di depan gedung tersebut. Ketika melewati lobi ia menarik hampir seluruh perhatian para pegawai yang tengah berada di lobi. Hampir jam makan siang sehingga banyak orang yang berada di sana. Dan Gaara yang tampan bak dewa yunani membuat semua mata menoleh melihatnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com