Irama yang belum pernah kurasakan sebelumnya, kini mulai kurasa hingga membuatku merasa geli. Rasanya seperti ada yang menggelitik di hatiku dan perasaan ini benar-benar tidak bisa kugambarkan.
Karena takut Jiro akan mendengar detak jantungku, aku segera melepas pelukanku dan berusaha mengambil minuman. Ayolah, tingkahku ini pasti terlihat sangat tidak wajar. Namun, Jiro melakukan hal yang sama sepertiku. Dia juga mengambil makanan yang masih terbungkus rapat.
"Umm ... se-sepertinya filmnya tidak bagus. Lain kali aku akan mencari film yang bagus. Akan kumatikan, oke?" tanya Jiro.
"Ah, ba-baiklah," sahutku dengan gugup. Jiro segera mematikan filmnya kemudian meneguk minuman serta memakan camilan yang tersedia secara bergantian. Entah kenapa tingkahnya sangat lucu.
Tidak ada di antara kami yang membicarakan pelukan beberapa menit lalu. Aku dan Jiro sama-sama sibuk mengalihkan perhatian satu sama lain dengan kegiatan yang menuturku tidaklah penting.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com