"Apa yang kaupikirkan?"
Tiba-tiba saja Caspar sudah muncul di belakang Finland yang tidak memperhatikannya masuk karena pikirannya disibukkan berbagai permasalahan. Gadis itu tersentak dan memegang dadanya karena kaget.
"Astaga... jangan mengendap-endap begitu... Aku jadi terkejut," omelnya.
"Aku tidak mengendap-endap, tetapi kau yang terlalu khusyuk berpikir," kata Caspar membela diri. "Apa yang menyusahkan pikiranmu?"
"Kau pasti tahu..." Finland menghela napas. "Sebelum semua masalah ini berlalu, aku tak bisa tenang."
"Aku juga." Caspar memeluk Finland dari belakang dan membenamkan kepalanya ke rambut gadis itu. "Aku takut setengah mati kalau sampai terjadi apa-apa pada Aleksis...."
Finland merasakan rambutnya menjadi basah dan ia tertegun. Diusapnya tangan Caspar yang memeluknya dan berusaha menenangkan pemuda itu. Ia tak menyangka di balik penampilannya yang tenang ternyata Caspar juga menyimpan kekuatiran yang sangat besar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com