Karena Alaric tidak menjawab, Aleksis mendongak ke belakang dan tanpa sengaja kepalanya menyentuh dagu Alaric. Ia bisa merasakan napas pria itu menjadi berat.
"Ada apa? Kau sakit?" tanya Aleksis lagi.
Alaric akhirnya menarik napas panjang dan menggeleng. Ia pelan-pelan menggeser tubuhnya supaya Aleksis turun dari pangkuannya. Setelah ia berhasil membebaskan diri dari pesona gadis itu ia menepuk dadanya sambil batuk-batuk kecil.
"Mau sarapan?" tanyanya mengalihkan perhatian. Ia lalu bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Aleksis bangkit.
Gadis itu mengangguk, menerima tangan Alaric dan bersama mereka berjalan ke ruang makan yang besar dan di meja sudah tersedia berbagai hidangan hangat.
"Kau sudah bisa masak sekarang?" tanya Aleksis ingin tahu. Ia ingat dulu Alaric membuat fish tartare yang cukup menyedihkan dari ikan yang ditangkapnya.
Pria itu menggeleng.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com