Tak di rasa terlalu buruk, pertemuan keluarga yang sekalian menyeret Max untuk bergabung malah melebihi perkiraan baiknya.
Pria paruh baya yang telah menemukan tambatan hatinya yang baru itu masih masih tetap orang yang sama. Papa Nathan yang sangat baik, walau dengan gelarnya yang kaku untuk di klaim sebagian besar orang.
Tak lebihnya dari Laras yang memang sangat anggun, wanita itu juga mampu menempatkan posisi untuk hadapannya pada sang anak tiri.
Dengan sajian teh serta kue yang berhasil di kebut oleh Laras, perbincangan santai mereka pun berlanjut ke ruang tamu.
Nathan dan Max yang duduk bersisihan, lantas berhadapan dengan pasangan pengantin yang masih saja menampil sangat romantis.
"Kau sedang membayangkan menjadi siapa?"
Jelas saja Max yang menjadi bagian pengusik. Lengannya yang terbentang di belakang tubuh Nathan yang bersandar. Meski tak cukup sekalinya dengan bicara pelan, pria jangkun itu malah mendekatkan bibir, tepat di depan pendengaran milik Nathan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com