webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
381 Chs

119

Fabian masih terus bertanya hal yang sama pada Metta yang sudah mulai lelah menjawab hal yang sama pula. Belum ada hasil yang diharapkan Fabian, namun ia belum bisa menyimpulkan apapun. Hasil akhir poligraf akan keluar satu jam lagi setelah selesai dianalisa. 

Metta masih terikat di kursi yang sama ketika Fabian berjalan ke meja yang ada di belakangnya. Ia membuka sebuah laci dan mengambil sebuah dokumen. Kemudian ia berjalan dan berdiri lagi di depan Metta sambil membuka dokumen tersebut.

"Mettasha, tidak ada gunanya kamu berbohong, kami memiliki semua informasi tentang kamu" ujar Fabian sambil memandang Metta yang tidak memberi respon apapun. Setelah mendapati Metta hanya melihat saja dan tidak menjawab, Fabian membaca kan isi dokumen yang sedang dipegangnya

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com