webnovel

Twins Bad Girl And Mafia

Misi~ kasih power stone setiap hari untuk karya ini ya, supaya masuk rank dan dibaca lebih banyak orang! *** "Aku selalu berfikir apa alasanmu mengajakku mendirikan Clan Mafia kak" Adeeva Mishall Mandres "Sesuatu yang berharga tidak bisa dilindungi hanya dengan kasih sayang, lakukan apa yang bisa membuatmu kuat dan membuat lawanmu tunduk terhadapmu" Adeera Mishall Mandres. Adeera Mishall Mandres dan Adeeva Mishall Mandres, dua gadis kembar yang menaklukan dunia malam 4 tahun setelah mereka mendirikan dua clan mafia berpengaruh.

FIFIanNUR31 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
297 Chs

Ryan Cemburu

Happy Reading...

****

"Anak Ngeselin! Ngapain sih lu di sini?!" bentak Misha marah, ia mundur menjauh ketika sosok itu hendak menarik tangan Misha.

"Honey, aku kangen sama kamu..." lirih sosok itu melepas payung yang tadi nya ia pegang, melangkah mendekati Misha dengan tangan yang terbentang hendak memeluk Misha.

"Maju satu langkah, gue banting, lo!" kecam Misha menunjuk wajah sosok di depannya.

Pria yang membuatnya trauma, pria yang membuatnya membenci kata 'pacar', serta pria yang membuatnya membangun dinding baja itu muncul di depannya!

"Aku kangen..."

Misha berdecak sebal, "Iya, gue udah denger. Sekarang pergi atau gue bunuh juga lo!" kecam Misha. Seolah tidak memiliki rasa takut, sosok itu terus melangkah maju.

Brak!

Sesuai ancaman Misha, ia benar-benar membantingnya keras, bunyi mengilukan membuat semua murid mengintip dengan penasaran.

"FERNANDO REZZY! LO TULI?!"

Emosi yang sempat hilang berkat Richard, kini telah berkumpul kembali. Rasa ingin menghabisi pria bajingan didepannya ini melonjak naik.

"Bersiaplah mati, dasar badebah sialan!" sinis Misha melepas almamaternya.

Sekarang Misha sudah tidak peduli tanggapan orang lain mengenai tato yang mengisi sekujur lengannya, tato bergambar ular yang melingkar di lengan kiri, dan Mawar berduri di lengan kanan terlihat jelas.

"A-amp--"

Merasa dirinya akan dalam bahaya jika tidak meminta maaf, pria bernama Fernando itu segera meminta maaf, namun sayangnya hal tersebut sudah terlambat.

Srek

Bugh!

Misha meninju rahang Fernando dari bawah, membuatnya menengadah dengan raut kesakitan. Pria itu memuntahkan darah dan langsung tersungkur.

"Mau lagi?" tanya Misha, Fernando segera menggeleng dan mundur dengan cepat. Ia harus menjauhi Misha yang sekarang dalam mode marah.

Misha mendesah muak, lebih baik dirinya pergi daripada mengurusi pria bajingan itu! Melihat wajah menjijikan milik Fernando, Misha dipaksa melihat masa lalu!

"Nando, selamat sia--"

Sapaan hangat Misha terhenti saat menyaksikan, Nando, sang pacar tengah berciuman dengan Nam Chae Lin. Teman sekelas Misha!

Bodohnya, Misha malah berlari pergi tanpa berfikiran melabrak keduanya. Air mata membasahi pipi chubby Misha, dirinya berlari ke Sungai Han.

Misha jongkok dan menenggelamkan kepalanya pada lutut, menangis sekeras-kerasnya di pinggiran sungai Han.

"Hiks... K-kenapa Nando kaya gini? Dia selingkuh? Atau kesalah pahaman? Yaa, pasti ini kesalah pahaman..."

Bukannya marah, Misha malah ber positif thingking. Ia memaksakan kenyataan kalau itu adalah ketidak sengajaan, puas menangis di pinggir Sungai Han, Misha kembali ke rumah Nando yang tidak jauh dari sungai terkenal itu.

"Nando..." sapa Misha tersenyum manis, walau di samping pacarnya ada Nam Chae Lin, ia berusaha keras mengabaikan gadis itu.

"Misha? Kenapa mata mu merah?" tanya Fernando heran. Misha menggeleng pelan, "Tidak ada masalah, hanya ke masukan debu..."

Mendengar penjelasan Misha, Fernando mengangguk faham. Ia bertanya ada hal apa yang membuat Misha susah-susah main ke rumahnya, padahal jarak rumah mereka sangat jauh.

"Aku rindu," jawab Misha tersenyum malu. pipi Fernando memerah, ia menarik lengan Misha, dan memeluknya erat.

Bau Vanilla ada di pakaian Fernando. Misha sangat tau ini adalah aroma parfume milik Chae Lin, namun ia hanya diam. Memikirkan, apa parfume miliknya tidak menarik?

Misha memakai parfume yang berbau sakura, ia sangat menyukai parfume yang jarang diketahui orang lain. Alasannya sederhana, Misha tidak ingin di tegur mengenai parfume yang tengah ia pakai.

Padahal sebenarnya, parfume Misha malah menjadi ciri khas nya. Misha memang sangatlah mirip dengan bunga sakura yang baru mekar. Indah dan wangi.

Tidak ingin berbaik sangka terus-menerus, Misha memberanikan dirinya untuk bertanya, "Kenapa kamu ciuman sama Chae Lin?"

Degh!

Bruk!

Mendengar pertanyaan tanpa emosi Misha, Fernando kaget dan secara reflek mendorong Misha hingga jatuh, ringisan Misha menyadarkan pria itu. Siku Misha gerluka karena terkena pisau yang entah kenapa ada di sana.

"M-maaf Mi--"

Srekk

Misha menampik tangan yang Fernando julurkan untuk membantunya berdiri, tanpa dibantu pun Misha bisa berdiri sendiri!

"Jadi ternyata benar yah, sia-sia dong aku berfikiran positif untuk kalian berdua..." ungkap Misha membuat dua orang itu kaget.

Mereka kira, ini yang pertama Misha memergoki mereka. Ternyata sudah tau dari dulu?! Oh tidak, ini buruk!

"Misha, aku bisa jelasin!" ujar Fernando cepat, pria itu memegang kedua bahu Misha erat. "Jangan menyentuhku, sialan!"

Degh!

Untuk pertama kalinya, Misha berkata sekasar itu. Saat diperhatikan, mata Misha berubah jadi emerald, mata Misha jelas-jelas berwarna hazel!

"Siapa kau?!" tanya keduanya panik, mereka bisa menebak kalau Misha yang didepan mereka, bukanlah Misha yang mereka kenal!

"Hehehehe... Apa ini? Baru bangun sudah mendapatkan perselingkuhan? Betapa mirisnya hidup anak ini," ucap Misha dengan nada yang sangat aneh. Seolah mengasihani Misha, ia memeluk dirinya sendiri, memberi dukungan pada Misha yang kini menangis.

"Cup... Cup... Cup... Diamlah di sana, aku akan membereskan yang ada di sini..." ujar Misha tersenyum sadis.

Cring!

"Sebelum memulai hukuman untuk kalian, perkenalkan! Namaku Lezzy! Gadis remaja yang akan menghukum kalian!" seru nya sambil mengeluarkan dua gunting dari saku baju Misha. "Jadi, siapkan mental kalian!"

Syuuuttt

"Kyaaaaaa!"

***

"Arghh!!"

Mendengar Misha teriak begitu keras, Fernando mendekati Misha dengan khawatir, "Honey, kamu gak papa?" tanya nya membantu Misha duduk.

Srek!

Tentu saja Misha menolak bantuan pria itu, gadis mana yang mau di tolong mantan sampah mereka?! Tidak ada sama sekali! Jika ada, maka bersiaplah Misha kirimkan rudal ke rumahnya!

"Menjauh dariku, sialan!" umpat Misha menatap tajam Fernando. Karena pria di depannya ini, Misha dipaksa mengingat memori yang sangat ingin ia lupakan.

Dengan susah payah Misha berdiri, namun tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh, namun Fernando dengan sigap membantu Misha.

Ryan melihat itu dari kejauhan, awalnya ia ingin menanyakan pada sang pacar, siapa pria yang dipeluknya tadi pagi. Dan apa ini?! Sekarang Deera-nya tengah dipeluk pria asing lagi?! Sudah, Kesabaran Ryan sudah habis!

Srek...

Tanpa dosa nya Ryan mendorong Fernando menjauh dan memeluk Misha posesif, matanya menatap Fernando tak suka, pria itu mengeluarkan aura tidak suka pada Fernando.

"Lo siapa anjir! Lepasin Honey gue!" bentak Fernando menyuruh Ryan melepaskan Misha. Bukannya melepaskan, Ryan malah semakin erat memeluk Misha. "Dia pacar gue!" tekan Ryan tajam.

"Ini urusan sama Honey gue! Pergi lo!" usir Fernando berusaha memisahkan Misha-nya dari pria itu. "Heh! Lu itu cuma mantan, artinya udah di buang ke tempat sampah! Harusnya jangan nyari nyari orang yang buang lo dong," sinis Ryan puas.

Wajah Fernando memerah malu, Ryan memenangkan adu bacot itu secara telak! Di pelukan Ryan, Misha hanya bisa mengangguk kagum dengan kehebatan adu bacot dari sang pacar.

"Sekarang pergi, atau gue hajar lo habis-habisan!" kecam Ryan.

Merasa dirinya dalam bahaya, Fernando segera pergi, namun. Sebelum pergi pria itu menyempatkan diri untuk mengancam Ryan, "Awas yah lu! Gue pastiin My Honey akan kembali ke pelukan gue!" serunya keras.

Setelah Fernando pergi, murid-murid pun berangsur-angsur hilang. Sekarang hanya ada Misha dan Ryan, "Deera, pria tadi pagi, sama yang tadi siapa?" tanya Ryan horor.

"I-itu--"

****

Nyeheheh makasih udah mampirr