webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Zu wenig Bewertungen
1020 Chs

II-24. Kompulsif

"shit!!" Lelaki bermata biru sempat mengumpat dan berlari lebih cepat berusaha meraih Aruna yang masuk ke dalam pintu lift.

"Maaf!" perempuan yang masuk lift melayangkan tatapan yang sangat ia benci. Aruna memalingkan wajahnya.

Pintu lift yang sudah merapat itu berhasil di buka kembali. Wajah memerah dengan nafas berburu dan mata biru menyala sempat membuat penghuni lift terbuka tertegun pada dia yang berdiri memburu seseorang. Pria bermata biru meraih tangan perempuan lalu menyeretnya keluar.

"Sorry" Dia sempat melayangkan kata maaf kepada penghuni lift yang menatapnya kemudian mengambil langkah berani, tubuh perempuan yang dari tadi berusaha keras melepaskan dari lilitan jemarinya dipondong di bahunya. 

"Hendra turunkan aku.. Hen.." Suara protes berbaur dengan pukulan di punggung sang pria. Si pemarah baru diturunkan setelah keduanya memasuki lift pribadi CEO DM Grup. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com