webnovel

Apa!? kamu mencintaiKu GURU.

"Hey! kau yang disana. Sedang apa?" "Menunggu mu Guru, Aku cinta kamu Guru."

author_gaje_ya_kan · Teenager
Zu wenig Bewertungen
10 Chs

Bagian 4

Akhir pekan ini, aku harus ngapain? itulah yang ku tanyakan pada diriku sendiri, tak ada yang bisa aku lakukan untuk menghabiskan akhir pekan ini, namun perut berkata lain, makanan dalam perut sudah habis, sebaiknya aku mencari makanan.

"25 ribu rupiah mas, sekalian pulsanya mas?." aku hanya menggelengkan kepala, sembari memberi uang pas kepada kasir itu.

"Embak yang kamu tolongin ada disana tuh." ucap kasir itu lagi, dan seraya menunjuk kearah embak yang pernah aku tolong, kemudian tanpa ku duga ia memanggil embak itu.

Embak itu, langsung menghampiri kami, dia melihat ku dengan seksama sebelum ia tersenyum dan menjabat tangan ku, seraya berucap terimakasih, Aku agak tak enak dengan suasana ini, niatnya mau berbelanja, eh... malah mengobrol tak tentu arah, dengan sopan aku meminta izin untuk pergi dari obrolan mereka itu.

"Mau mampir Mas, Eh maksudnya Dek?" Ucap embak itu kepadaKu, Terus terang aku merasa canggung dan sebab itu aku menolak ajakan itu, namun sih kasir dengan kode mata seakan menyuruh ku untuk mampir kerumah embak ini, untuk kedua kalinya sih.

"silahkan duduk dimana saja kamu mau nya." ucapnya,kemudian pergi kebelakang, lalu kembali lagi keruang tamu dengan dua gelas sirup dan kue.

kami mengobrol tentang dia kemarin, yang kartu ATM nya tak dapat digunakan.

katanya ia salah memberikan kartu ATM, yang ia berikan adalah kartu ATM lamanya, sedangkan yang baru ketinggalan di rumah orang tuanya.

"Kerja apa bak?" Aku mulai menanyakan tentang pekerjaannya, ia tertunduk dengan kedua tangan menggenggam gelas sirup, suasana mulai hening.

"Ha... besok aku baru mulai kerja." Ujarnya, lalu meninum gelas sirup itu, dan juga menyuruh ku untuk meninum sirup itu.

"Ya... Hujan." Kata ku, saat mendegar suara hujan diluar rumah, kulihat di jendela hujan begitu deras, padahal aku ingin cepat-cepat pulang.

"Hujan ya, Hah! maaf... kamu harus sedikit lebih lama disini."

entahlah, aku tak yakin dengan itu. mungkin saja aku akan langsung pulang jika hujan masih saja menguyur deras.

"Maaf, tapi saya lihat... apakah em, eh kakak aja deh, baru menyelesaikan kuliah?"

"Iya, kok tau?"

Kapan aku seperti ini? mengobrol berdua saja dengan seseorang?

entah aku lupa, dan aku juga lupa sejak kapan aku melupakan momen ini.

Berdua dirumah orang asing dan orang asing ini adalah wanita cantik, membuat ku berpikir tak karuan, hujan rupanya tak mau berhenti, dengan kesadaran diri aku pun ingin pulang.

"Nanti dulu, aku takut nantinya kamu demam dan tak bisa menghandiri kelas." ujarnya mencegah ku dengan cara menarik tangan, namun karena hal itu, ada suatu gairah didalam diriku, tanpa sadar aku memeluk dirinya.

saat aku sadar, aku tak langsung melepaskan pelukan itu, melainkan berucap kepadanya. "Beginilah, jika kamu membiarkan orang asing dirumah mu, harusnya kamu waspada." kemudian aku melepaskan pelukan ditubuhnya, namun saat aku ingin berbalik darinya, lagi-lagi tangan ku ia genggam, dan ditariknya tanganku hingga aku terjerembab di tubuhnya, kali ini ia yang memeluk ku.

"Jika itu kamu, aku rela. Entah mungkin cinta memang secepat cahaya, Semenjak kamu menolongku diwaktu itu Aku mengalami hal-hal yang aneh, wajahmu selalu ada dipikiranku, aku malam kemarin memimpikan mu, sejak itu aku jatuh cinta kepada mu, orang yang telah menolongKu."