webnovel

Doomsday Pillars (Indonesia)

Autor: Avan
Fantasie
Laufend · 1M Ansichten
  • 347 Kaps
    Inhalt
  • 4.9
    91 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Januari tahun 2020 Dunia akan berakhir, wabah akan membunuh mayoritas penduduk dan mayat hidup juga monster monster lainnya akan menggantikan manusia memenuhi bumi. Keselamatan manusia akan bergatung pada 1008 pilar yang akan jatuh memenuhi lebih dari 100 negara di dunia. Novel ini adalah cerita fiksi ilmiah mengenai reikarnator Alex yang diberikan kesempatan kedua untuk merubah nasib manusia dari kehancuran akhir jaman. Apa yang Alex akan lakukan dalam kesempatan ini? melindungi keluarganya? menyelamatkan indonesia? umat manusia? 100% karya penulis indonesia -Avan- Bila menyukai novel ini bisa langsung support power votenya ya sekalian join di facebook @doomsdaypillars atau discord https://discord.gg/HJ9kWVB Jangan lupa klik simpan sebagai favorit agar bisa dapat info update lebih cepat

Tags
5 tags
Chapter 1Kesempatan Kedua

Januari 2020, akhir zaman akhirnya tiba...  Umat manusia berpikir akan dapat bertahan lebih lama, namun betapa salahnya mereka. Hanya 10 tahun manusia mampu bertahan. Pada akhirnya, seluruh manusia musnah pada tahun 2030, itulah faktanya. 

Suku Maya pernah memprediksi bahwa akhir jaman akan datang pada tahun 2012. Berbagai suku dan agama mempercayainya, namun mereka semua salah. Hari penghakiman datang pada tahun baru 2020.

Hanya dalam minggu pertama, lebih dari 80% populasi manusia meninggal dunia. Semua dimulai dengan wabah. Wabah ini membawa kematian dan penderitaan..  Dalam minggu berikutnya, sisa 20% manusia yang selamat harus menghadapi ancaman lain. Manusia yang mati dari wabah bangkit kembali sebagai mayat hidup, ratusan juta zombie  memenuhi bumi ini. Seluruh muka bumi dipenuhi dengan kekacauan dan kehancuran.

Ketika umat manusia kehilangan harapan, … mereka datang… 1008 pilar turun dari langit. Menyebar luas lebih dari 100 negara, pilar pilar ini menjadi markas pertahanan bagi mereka yang selamat. Pilar ini memberikan umat manusia kemampuan untuk bertahan, tempat perlindungan dan kesempatan untuk melakukan pembalasan.

Namun... Betapa bodohnya kita semua.

Kita pikir kita mampu memenangkan pertempuran ini, namun kita hanya mampu bertahan 10 tahun. Semua bangsa bangsa besar seperti Amerika, Cina dan Eropa, hancur dalam 5 tahun pertama. Setelah 10 tahun perjuangan dan pertarungan bertubi tubi , kita sekarang berakhir di salah satu pilar terakhir di negara kecil di ujung belahan dunia...

Namaku Alex, dan ini adalah tulisan terakhirku. Mereka... monster monster itu sudah sampai disini. Semua teman seperjuanganku, keluargaku, semua sudah tiada… inilah yang tersisa pada akhirnya… bola misterius ini adalah tombol terakhir untuk meledakan pilar ini. Setidaknya ku akan membawa mati semua para monster jahanam itu.

Namun pada akhirnya, hanya tersisa penyesalan… andaikan kita mengetahui apa yang akan terjadi… andaikan kita lebih siap… andaikan….

Tidak ada artinya lagi ketika semua sudah menjadi seperti ini...

Alex mengeluarkan selembar foto and menggenggamnya erat. Ini adalah foto kehidupan masa lalunya… foto keluarganya… melihatnya tiba tiba air mata mulai berjatuhan…

Selamat tinggal...

Bola misterius dalam genggaman tiba tiba bersinar terang seperti bintang dan semua yang tersentuh olehnya perlahan berubah menjadi debu.

Semuanya menjadi putih

.

.

"!!!"

.

.

Alex berusaha membuka mata… Dia melihat sebuah sosok didepannya...

Alex berusaha keras untuk dan mengenalinya, namun yang terlihat hanya sesosok bayangan abu-abu

bayangan itu berbicara

"Alex, kaum manusia telah gagal. Kamu diberikan sebuah kesempatan terakhir, jangan kau sia siakan"

tiba tiba tubuh Alex terasa seperti di dorong oleh tekanan yang kuat seperti berada di bawah air terjun… kemudian tekanan itu menghilang dan Alex perlahan membuka matanya.

"Siapakah orang itu?"

"Dimanakah saya?"

Tiba tiba, Alex mendengar suara orang berbicara, dia berusaha untuk mengenali sesuatu yang tak asing namun sudah begitu lama tak ditemui. Itu adalah suara dari sebuah kotak TV

"Ada apa ini… kenapa TV ini berfungsi? Sudah bertahun tahun sejak hari musibah datang, dan kematian listrik, tidak ada satelit yang bekerja.

Alex mendadak menyadari bila ia sedang duduk disebuah ruangan yang dikenalnya.

"Ini adalah rumahku" dan kemudian tiba-tiba ia mendengar suara yang tak asing.

"Bagaimana rasa kopi pagi ini? 'Oh apakah tak cukup gula?

Sebuah senyuman dari seorang wanita dalam kehidupannya yang dulu… senyuman istrinya

.

"Tapi…."

.

.

"Kenapa terasa seperti kenyataan?

Kemudian Alex mendengar dua pasang langkah kaki yang sedang berlari

Tak Tak Tak Tak

"Mom, kita sudah telat nih kesekolah"

"Ayuk buruan kiat jalan… kita pergi dulu ya Dad.."

Alex tertegun. Begitu banyak kenangan mulai membanjiri pikirannya… sebelum dia berhasil mengucapkan sebuah kata, istri dan kedua anaknya sudah terburu buru keluar dari rumah dan menyetir kendaraan pergi.

Alex berusaha untuk mengucapkan sesuatu untuk membuat mereka berhenti, namun ia tak dapat menggerakan tubuhnya secara normal. Semuanya masih terasa seperti mimpi

Alex kembali duduk dan menenangkan pikirannya. Perhatiannya tertuju kepada kotak TV dan Alex mengenggam remote dan memutar siaran berita. Disitu ia melihat seseorang melaporkan sebuah berita, dalam sebuah sisi nampak hari dan waktu yang menunjukan pada sebuah tanggal 1 Desember 2019. 30 hari sebelum akhir zaman datang.

Alex tertegun sejenak… mengingat kata-kata dari sosok bayangan abu-abu itu ia kemudian menyadari bahwa ia mendapatkan kesempatan kedua.

Alex kemudian tersenyum kecil..

"Kali ini semua akan berbeda"

Das könnte Ihnen auch gefallen

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
89 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 0 :Auxiliary Volume
Volumen 1 :Sebelum Kiamat
Volumen 2 :Kiamat dimulai
Volumen 3 :Persiapan kedatangan Pillar
Volumen 4 :Pillar Telah Datang
Volumen 5 :The Tribulation