webnovel

My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Fantasie
Laufend · 1.2M Ansichten
  • 670 Kaps
    Inhalt
  • 4.9
    180 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Bagaimanakah rasanya melihat dunia hitam putih kelabu tanpa warna setiap hari? Itulah yang dirasakan Catherine, seorang gadis berusia 25 tahun yang tangguh, juga merupakan tulang punggung keluarga. Buta warna total sejak ditampar ayahnya, sang gadis kehilangan warna dalam hidupnya. Jiwanya terguncang, hatinya benci keindahan yang ayahnya tunjukkan sebelum ibunya meninggal. Catherine berpikir hidupnya akan terus terperangkap dalam dendam dan warna kelabu sampai suatu hari, seseorang datang dalam hidupnya memberi warna pada dunia hitam-putihnya. Dialah Vincent, seorang pemuda berumur 32 tahun, anak keluarga kaya raya. Kehadirannya berangsur" mewarnai hidup suram Catherine. Waktu terus mengalir, kedua sejoli akhirnya terikat tali kasih namun tiba" saja...Vincent menjauhi Catherine? Apa yang terjadi padanya? Mengapa dia menjauhi Catherine? Mungkinkah ada hubungannya dengan kematian ibunda Catherine? Catherine yang tengah mencari tahu kebenaran dibalik sikap Vincent....secara mengejutkan, bertemu saudara kembarnya, seseorang yang tak pernah ia tahu sebelumnya! Kejamnya hidup kembali mendorong Catherine ke lorong hitam penuh misteri. Apakah segala sesuatu yang ia ketahui...adalah kebohongan belaka termasuk...identitas dirinya? Akankah kedua sejoli bersatu kembali atau malah terpisahkan oleh benci? Ungkap misteri dibalik gelagat aneh Vincent dan identitas Catherine yang sesungguhnya hanya di 'You Are My Colour' *** List of Paxton Series My Only Love: The Targeted Heiress (vol 1) The Flame Queen And Her Sly Lover (vol 2-3) The Ice Prince: The Heiress's Red Soul (vol 4-5) Watch Out, Dad! Mom's Here To Kill You! (ongoing) The Heir's Beloved Is Not A Human (coming soon) Silahkan mamipir ke spin off YAMC vol 3 berjudul *the cover isn't mine so the credit belongs to its owner*

Tags
2 tags
Chapter 1Permulaan

Pelangi.. Apa itu pelangi? Pelangi adalah sebuah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar tampak di langit atau medium lainnya.

Dari mana dia mengetahuinya? Tentu saja dia mencarinya di internet. Kenapa dia ingin tahu? Karena dia selalu penasaran mengapa dia bisa melihat sebuah pelangi di suatu waktu sementara tidak melihatnya di lain waktu.

Seolah-olah pelangi hanya muncul sesukanya tanpa diketahui siapapun.

Catherine adalah seorang wanita berusia dua puluh lima tahun yang hidup bersama ayahnya. Catherine memiliki tiga adik perempuan yang usianya cukup jauh darinya.

Putri kedua dari ayahnya adalah Anatasia yang berusia delapan tahun dibawahnya, sedangkan putri ketiga dan keempat merupakan anak kembar yang baru saja memasuki SMA. Mereka adalah Carolina dan Elizabeth.

Semenjak ibunya meninggal lima belas tahun yang lalu, ayahnya terpuruk dan menjadi peminum berat. Beliau sama sekali melupakan keempat putrinya yang masih bertumbuh.

Beliau menganggap dengan kepergian istrinya, dia hidup sebatang kara tanpa memperdulikan anggota keluarga lainnya.

Catherine yang masih berusia sepuluh tahun merasa dunia ini tidak adil. Dia masih membutuhkan kasih sayang orangtua. Setelah melahirkan bayi kembar, ibunya mengalami pendarahan hebat mengakibatkan kehilangan nyawanya. Semenjak itu ayahnya menganggap keempat putrinya tidak ada. Dia diharuskan untuk mengganti posisi ibunya bagi ketiga adiknya.

Pernah satu kali dia tidak memperdulikan ketiga adik kecilnya, dia hanya peduli pada mainannya. Namun suara tangisan bayi kembar menggangu telinganya. Ditambah lagi, Anatasia juga ikut menangis melihat adik kembarnya menangis dengan kencang.

Catherine melempar mainannya dan berbaring di ranjang sambil menutup telinganya dengan bantal. Tidak peduli seberapa rapatnya dia menutup telinganya, tangisan adik-adiknya masih terdengar.

Brak!! Catherine terlonjak kaget mendengar suara benturan yang sangat keras. Untuk beberapa saat tangisan ketiga adiknya terhenti membuat jantungnya berdebar dengan keras.

Belum sempat memikirkan apa yang telah terjadi, suara tangisan terdengar lagi... kali ini lebih kencang dari sebelumnya.

Rasa penasarannya berhasil menaklukkannya. Catherine bergerak secara perlahan keluar dari kamarnya. Begitu pintu kamarnya terbuka, dia melihat ayahnya bergerak ke arah kamar ketiga adiknya yang sedang menangis.

Anehnya, cara ayahnya berjalan tidak seperti biasanya. Dia melihat ayahnya berjalan tidak dengan tegap, melainkan bergoyang ke kanan-kiri seakan-akan hendak terjatuh.

Dia juga melihat ayahnya membawa sebuah botol minuman di tangan kanannya. Dia bahkan tahu ayahnya telah menghabiskan isi botol tersebut.

Catherine merasa ada yang aneh dengan gerakan ayahnya. Dia merasa ayahnya sedang berada dalam suasana hati yang tidak bagus. Jika dia keluar sekarang, dia pasti akan kena amarah ayahnya.

Lebih baik dia menutup pintu kamarnya dan bersembunyi didalam. Dengan begitu, dia akan aman terlindungi dari amukan ayahnya.

Itulah yang dipikirkannya, itulah yang harus dia lakukan. Tapi, entah kenapa badannya berkehendak lain.

Kakinya berlari kearah kamar adik-adiknya dan menutup pintu kamar tepat dihadapan ayahnya. Dia langsung berdiri tegak memunggungi pintu dibelakangnya.

Kini matanya bertaut dengan mata ayahnya yang gelap. Kakinya gemetaran sementara penglihatannya mulai kabur karena air mata. Dia masih bisa mendengar suara tangisan adik-adiknya dibelakangnya, bahkan dia sendiripun ingin menangis. Entah kenapa saat itu dia merasa ketakutan berdiri didepan ayahnya.

"HUH??" itulah yang dikatakan ayahnya sebelum mengangkat tangannya yang bebas ke atas, dan....

PLAK!!

Dia merasa tubuhnya melayang kesamping dan terbentur lantai dengan keras. Dia tidak bisa membendung air matanya lebih lama lagi saat merasakan sakit pada pipinya. Tidak hanya itu, kepalanya terasa agak pusing dan dia bisa melihat bayangan ayahnya menjadi dua.

"Papa.." isaknya sama sekali tidak tahu kenapa dia kena pukulan.

"Siapa kau? Huh? Mengganggu saja? Berisik!! Semuanya mengganggu!"

Catherine melihat ayahnya mengucapkannya sambil menutup mata. Bahkan kedua tangannya bergerak tanpa arah saat berbicara.

"Aaaaa.." ayahnya melempar botol minumannya ke samping saat mengetahui tidak ada yang tersisa di dalam botol tersebut.

Tubuh Catherine melonjak kaget melihat pecahan-pecahan kaca yang sangat dekat dengan kakinya.

Air matanya mengalir dengan deras, namun dia tidak berani mengeluarkan suara. Dia memperhatikan ayahnya dengan was-was dan baru bisa bernapas lega saat melihat ayahnya berjalan menjauhinya.

Meskipun dia merasa lega, kedua kaki dan tangannya masih gemetar karena rasa takutnya. Dengan tangan yang bergetar, dia membuka pintu kamar dengan perlahan.

Melihat Anatasia beserta dua bayi yang menangis, dia bangkit berdiri dan memeluk adiknya dengan tubuh gemetaran.

"Mama...mama dimana?"

"Disini. Mama ada disini." jawabnya sambil mengelus kepala adiknya.

Tidak lama kemudian, Catherine memaksakan dirinya untuk bangkit berdiri dan keluar dari kamar. Dia menutup kembali pintu kamar untuk mencegah adiknya berjalan keluar.

Dia merasakan sakit yang luar biasa pada kakinya saat berdiri diatas pecahan botol. Catherine menggigit bibirnya berpikir bisa mengurangi rasa sakit pada kakinya. Mengetahui usahanya sia-sia, dia sudah tidak peduli lagi.

Tanpa memperdulikan rasa sakitnya, Catherine berlari keluar rumah menuju ke rumah sebelah.

Catherine menggedor pintu rumah sambil memanggil pemilik rumah tersebut dengan suara nyaring.

Begitu pintu terbuka dan melihat seseorang memandangnya dengan bingung, Catherine menelan ludah untuk bisa berbicara dengan jelas.

"Tolong, tolong kami."

"Cathy? Ada apa?"

"Lina dan Lizzy tidak berhenti menangis."

Nyonya Dorcas sudah menjadi tetangga dengan keluarga Cathy lebih dari lima tahun. Dia merasa simpati dengan empat putri yang baru saja ditinggalkan ibunya sebulan lalu.

Meskipun begitu dia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka. Ayah dari keempat anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya. Anak-anak malang tersebut hanya bisa mengikuti perintah ayah mereka.

Hari itu dia mendengar suara aneh dari rumah sebelahnya. Tentu saja dia sama sekali tidak bisa membayangkan apa saja yang terjadi didalam rumah keluarga Cathy. Sekarang, Cathy muncul didepan rumahnya dengan mata yang lebam, pipi yang bengkak beserta bibir yang berdarah. Apa yang telah terjadi?

'Lina dan Lizzy tidak berhenti menangis.'

Tanpa banyak bertanya, Dorcas segera menggandeng tangan Cathy menuju ke rumah anak itu. Dia sama sekali tidak peduli apakah ayah si anak akan memarahinya atau mencelanya.

Alisnya mengernyit saat melihat jejak darah berbentuk telapak kaki di lantai. Dia melihat ke arah kaki anak yang digandengnya. Matanya membelalak melihat segumpalan darah didaerah kedua kaki anak itu.

Dorcas mengangkat anak tersebut dan mendudukkannya di kursi.

"Tunggu disini!" perintahnya sebelum dia masuk ke kamar bayi kembar dengan menggunakan sandal untuk bisa berjalan melalui pecahan kaca tanpa luka.

Dengan pintu kamar terbuka lebar, Cathy, panggilan akrab Catherine, bisa melihat dengan jelas apa saja yang dilakukan Dorcas pada kedua adik kembarnya.

Wanita itu mengganti popok dengan lihai dan sangat berhati-hati. Kemudian, dia menggendong Anna, panggilan akrab Anastasia; membawanya keluar kamar untuk duduk disampingnya.

Dengan cekatan Dorcas memasak air untuk membuat susu. Tidak lama kemudian, dua botol bayi berisi susu hangat telah siap.

Wanita itu mengambil seorang bayi, menggendongnya sambil memberikan susunya sambil bernyanyi.

Kemudian, Cathy melihat Dorcas memandangnya; berjalan kearahnya sambil menyerahkan adik bayinya kepadanya. Cathy memandang wanita itu dengan tatapan bingung.

"Dia harus bisa sendawa terlebih dahulu sebelum dibaringkan kembali. Pastikan dia tidak terjatuh, ya."

Cathy mendekap adiknya dengan erat takut kalau adiknya akan terlepas dari pelukannya.

"Tidak perlu terlalu kencang sayang. Dia nanti kesakitan."

Cathy segera melonggarkan dekapannya namun tetap mendekap dengan tak tergoyahkan.

Setelah memastikan kedua anak didepannya akan baik-baik saja, Dorcas menuju ke bayi satunya dan melakukan hal yang sama.

Anna yang dari tadi duduk disampingnya mulai merasa bosan dan memutuskan untuk berjalan masuk kembali ke kamar.

"Anna! Duduk!"

Ini pertama kalinya Dorcas mendengar suara yang tegas pada mulut Cathy yang masih berusia sepuluh tahun.

Sambil memberikan susu pada bayi kecil, Dorcas berjalan keluar dan menghalangi jalan masuk ke dalam kamar. Dengan begini Anna tidak akan berjalan diatas pecahan botol.

Tidak lama setelah selesai menyusui bayi kedua, Dorcas mendengar sendawa dari bayi kecil yang digendong Cathy.

Dorcas segera membaringkan bayi yang digendongnya terlebih dahulu, kemudian membawa Anna ke atas ranjang kamar.

Setelah memberikannya beberapa mainannya, dia segera mengambil bayi yang digendong Cathy sebelum membaringkannya di ranjang bayi.

Kemudian dia menggendong bayi yang belum bersendawa dan memosisikannya seperti sedang berdiri. Dorcas menatap prihatin ke kaki Cathy, namun dia juga tidak bisa langsung membiarkan bayi ini terbaring tanpa bersendawa terlebih dulu.

Dorcas memang sudah berusia lanjut dan tidak memiliki keturunan. Meskipun begitu, jiwa keibuan dalam dirinya masih sangat kuat.

Karena itu saat dia melihat kaki berdarah, anak usia dua tahun tak terurus dan dua bayi kembar menangis kelaparan, hatinya terasa teriris. Dia sama sekali tidak bisa membiarkan keempat anak ini terlantar.

Begitu dia mendengar sendawa dari bayi kedua, dia segera membaringkan disisi saudaranya. Kemudian menutup pintu kamar dan berjalan kearah Cathy.

Dengan ahli Dorcas mencabut beberapa pecahan kaca yang menusuk kakinya. Dia nyaris meneteskan air mata saat mendengar gumaman kesakitan dari suara anak itu.

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa seorang ayah membiarkan anak-anaknya menderita seperti ini?

Dia bukanlah seorang dokter ataupun ahli medis. Dengan penglihatannya yang kurang bagus karena usia, Dorcas tidak yakin apakah dia sudah mengambil semua pecahan kaca dari kaki Cathy. Namun dia juga tidak bisa membawa pergi Cathy ke dokter dan meninggalkan ketiga anak balita didalam rumah tanpa pengawasan orang dewasa.

Dia juga tidak bisa membawa keempatnya dan menjaganya seorang diri. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memanggil dokter untuk datang.

Sambil menunggu, Dorcas memasak masakan sederhana untuk dimakan Cathy dan Anna. Kemudian, dia menyapu dan membersihkan serpihan kaca beserta darah yang sudah mengering.

Tepat setelah lantai itu bersih kembali, seorang dokter tiba.

Sekali lagi Cathy meringis kesakitan saat kakinya disentuh. Namun dia bisa bertahan saat merasakan genggaman tangan Dorcas dan pelukan hangat melingkari tubuhnya.

Setelah perawatannya selesai, Dorcas menggendong Cathy untuk masuk ke kamarnya.

"Tante, Cathy bisa jalan sendiri."

"Mana bisa, pasti sakit sekali. Biar bibi bantu."

"Tapi Cathy sangat berat. Cathy sudah tidak merasa sakit." Untuk membuktikannya, Cathy berjalan tanpa ragu menuju kamar adik-adiknya.

"Lihat kan? Terima kasih atas bantuannya." ucap Cathy sambil membungkukkan badannya dengan rasa terima kasih.

"Iya. Jika butuh bantuan lagi, tidak perlu takut ke rumah tante ya."

Cathy menjawabnya dengan senyuman sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar dengan rapat.

Jika orang lain melihat, maka Cathy pasti dianggap anak yang tidak sopan dan tidak tahu berterimakasih. Seharusnya Cathy mengantar kepergian penolongnya dengan lebih sopan tanpa harus membiarkan tamunya pulang dengan sendirinya.

Namun hanya Dorcas yang tahu apa yang dipikirkan gadis mungil berusia sepuluh tahun tersebut.

Anak itu tidak ingin membebaninya lebih lagi dan memaksakan diri untuk berjalan dengan kedua kakinya. Meskipun tidak ada yang melihat, Dorcas masih bisa melihat tangan mungilnya yang mengepal di bajunya menahan rasa sakit pada kakinya.

Apa yang diduga Dorcas memang benar. Begitu pintu tertutup, Cathy langsung merangkak berjalan keranjang. Setelah tubuhnya terlentang dia menangis dengan tertahan. Hanya dirinya yang tahu, hatinya sedang menjerit kesakitan.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Terlahir Kembali Sebagai Jodoh Alpha Terkutuk

Apa yang terjadi ketika seorang dewi jatuh cinta pada seorang shifter? Asara; dewi cinta, dihukum oleh ayahnya, dewa petir. Kesalahannya adalah jatuh cinta pada seorang shifter manusia Alpha. Untuk menebus dosanya ia terlahir kembali sebagai Cassandra LeBlanc; seorang Putri manusia di Kerajaan Speldaria yang magis. Keluarga dan kerajaannya, kecuali saudara perempuannya yang tengah, mengucilkannya karena dia lahir tanpa kemampuan sihir apapun dan dia tidak memiliki ingatan tentang identitas sejatinya. Tunangannya, penyihir komandan yang kuat dari Speldaria, tidak terganggu olehnya. Dia menginginkan seseorang yang kuat. Kehidupan Cassandra terbalik ketika ia diberi seorang budak pejuang oleh Alpha dari Dusartine yang perkasa. Dia diminta untuk berpartisipasi dalam Acara Arena Tahunan dengan berkolaborasi dengan pejuang tersebut. Cassandra yang membenci 'Arena' dengan seluruh nafasnya. Tempat di mana darah mengalir seperti anggur dan kehidupan lebih murah dari udara yang mereka hirup tidak mengerti tujuannya di dalamnya. Di atas itu semua, pejuang misterius itu memengaruhi dirinya dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Pandangannya yang hipnotis membuatnya tidak tenang. Essensinya yang langka membuatnya kewalahan. Tubuhnya yang kekar berwarna perunggu membuatnya dipenuhi pikiran berdosa. Bahkan mimpi tentang kehidupan masa lalunya pun menghantuinya. Ketika 'Arena' dimulai, agenda tersembunyi dan kebenaran yang mendasarinya terungkap dan Cassandra diberi nasib oleh takdir. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah dan memilih jalan. Pertanyaannya adalah. Bagaimana Cassandra mengatasi begitu dia mengetahui tentang kutukan yang diletakkan padanya? Akankah dia mampu memperoleh kemampuan sihirnya dan melawan ayahnya? Siapa yang akan membantunya sepanjang perjalanan? ~Penggalan~ Kemudian dia merasakannya, seluruh dirinya. Semua kekasarannya. Kekuatan lengannya. Kelembutan bibirnya. Genggaman tangannya. Kehangatan nafasnya. Otot-otot dalam tubuhnya menegang karena implikasi tidur dalam pelukan seorang pria. Dia belum pernah tidur dalam dekapan seorang laki-laki sebelumnya. Seluruh kulitnya bergetar seperti percikan api kecil yang menari di bagian-bagian yang bersentuhan dengannya. Celah-celah di otaknya memiliki ingatan yang bukan miliknya. Sentuhan ini entah bagaimana tidak terasa asing baginya. Dia merasa aman dalam pelukannya yang menenangkan dan tidak ingin mendorongnya pergi namun dia tahu ini jauh dari pantas. Cassandra mencoba untuk merayap keluar dari genggamannya, lengannya tampaknya terbuat dari besi karena tidak mau bergeming. Pakaian tipis yang dia kenakan terangkat dari paha putihnya yang terbuka saat paha kecokelatan dan kekar dia terlipat di atasnya. Dan sekarang dia bisa merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Matanya tiba-tiba melebar dari kesadaran dan Cassandra benar-benar panik. “Lepaskan!” Dia bersuara dengan berat. Siroos perlahan mengangkat kakinya dan melonggarkan pegangan di pinggangnya agar dia bisa bergerak menjauh. Dia terbangun ketika dia untuk pertama kalinya menjadi kaku tetapi ingin melihat apa yang akan dia coba. Dengan mata yang terbelalak lebar dia mencuri pandang ke arah pria yang memeluknya seperti harta berharga, hartanya. Mata emas cairnya berkedip terbuka dan ada kelembutan dan keinginan dengan cara dia menatapnya. Rambut coklat lembutnya bergelombang melewati matanya karena dia lupa berkedip, menatap kecantikan abadi yang dia miliki. Aromanya yang unik adalah penyiksaan bagi indranya. Seperti dia ingin menggenggam pergelangan kaki mungilnya, menariknya darinya dan memiliki dia terhampar di bawah dirinya. Untuk mencium kulit yang mengeluarkan aroma sedemikian rupa yang membuatnya gila. Sebagai gantinya, dia menekuk lengannya dan menaruhnya di bawah pipinya, menggunakannya seperti bantal untuk menatapnya dengan mata yang penuh keinginan. Ketenangan canggung di antara mereka berlangsung lama saat Cassandra membersihkan tenggorokannya. “Apakah kamu harus naik di atas saya untuk tidur?” “Itu tidak disengaja tetapi pasti menggoda dan pasti tidak akan terakhir kalinya.” Suaranya yang dalam dan hipnotis bahkan lebih memikat di pagi hari saat itu menggema di sekitarnya. Cover buku adalah milik saya.

Sunny_Shumail · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
251 Chs

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasie
4.9
421 Chs

Masuk Dalam Dunia Novel

( TAMAT ) Berharap cerita ini bisa menjadi ‘ cerita dongeng pengantar tidur yang indah ’. Dimana seorang wanita yang bekerja pada sebuah perusahaan biasa. Hingga menjalani kehidupan yang biasa. Tidak pernah membayangkan bahwa hidupnya akan berubah sangat drastis sampai 90 derajat karena sebuah novel unik yang dibaca tengah malam. Tidur seperti putri Aurora yang damai. Lalu berkeliling ke dunia ajaib seperti Alice. Monna Ratuliu tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi : - Cattarina Bourston - Putri dari sebuah kerajaan yang entah berada di belahan dunia mana, yang sebenarnya hanya ada di dalam sebuah cerita di novel. Dan juga merupakan putri seorang bangsawan kaya Count Bourston yang sangat dicintai. Hingga dia juga harus menerima kenyatan bahwa dirinya bukan menjadi seorang pemeran protagonis atau figuran dalam novel tersebut. Namun menjadi seorang pemeran ‘antagonis’ yang paling dibenci oleh seluruh tokoh utama yang ada. Monna harus menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa bangun atau keluar dari negeri imajinasi tersebut. Monna juga harus berjuang untuk menyelamatkannya dari kematian yang telah digariskan oleh penulis Sehingga jalan mana yang pada akhirnya akan ia tempuh? Meninggal akibat dibunuh oleh pria yang paling dicintai, yaitu putra mahkota. Berserta dengan seluruh keluarganya yang pada akhirnya harus mati karena menangung dosa yang dia lakukan? Atau, hidup damai menjadi seorang yang bebas setelah gagal membatalkan pernikahannya dengan putra mahkota. Namun berhasil menceraikannya? Atau justru menjadi pemersatu antara dua tokoh protagonis utama ‘Putra Mahkota Belhart Dominic & Alliesia Rustchel’? Dan hidup berdamai dengan dirinya sendiri. Atau menemukan cinta sejatinya di dunia asing dan hidup bahagia? Ada 4 pilihan jalan hidup. Lalu jalan manakah yang akan menuntun Monna / Catty pada akhirnya? Penasaran? Simak saja ^^ ig : lenzluph_story

lenzluph · Fantasie
4.9
254 Chs

The Sun and The Curse

Awas!! Ntar ketagihan. Area 21++!!!  Sinopsis.   Siapa yang menyangka kalau progeria mengubah nasib seseorang? Memiliki penyakit langka memang sangat menakutkan. Huang Zhi Yang harus mengalaminya selama bertahun-tahun dengan kutukan iblis. Namun, keajaiban membuka dunia pararel menuju kejayaan dinasti Tang (730 masehi). Mengubah dirinya menjadi Tabib cantik dan hebat. Bertemu dan mencintai seorang pria bangsawan Li Zhao Yang. Sayangnya, Li Zhao Yang harus menikahi wanita pilihan ayahnya. Sementara takdir menuntut yin dan yang untuk menyatukan mereka. Mampukah Huang Zhi Yang dan Li Zhao Yang bersatu kembali? Lalu, bagaimana dengan misteri kutukan penyakitnya di masa depan? Cover by : @Jieundesign NOTE !!! Sangat meminta perhatian dari pembaca semua. Saya hanya penulis yang remahan, semoga ceritanya tidak remahan ya. Tiada kata harap maupun angan. Semua sama. *Mohon bantuan dari pembaca semua supaya bisa menambahkan buku ke rak jika sudah melihat cerita ini! *Bisa tinggalkan review agar jadi kenangan indah. *Berharap kalian bisa membantu saya untuk menemukan kesalahan atau typo di setiap bab cerita karena manusia tak lepas dari kekhilafan. *Semoga kalian betah sama cerita ini. *Jika jatuh cinta kepada cerita ini, nggak ada salahnya beri dukungan lewat batu kuasa serta hadiahnya. *Saya nggak berharap banyak, cuma bisa menebar karya saya agar bisa menjadi penghibur dan penambah ilmu pembaca semua. *Saya selalu berharap agar bisa selamanya menulis di sini. Kenyamanan pembaca dan penulis selalu diharapkan. Terima kasih jika kalian telah perhatian kepada cerita ini. Semoga sehat selalu dan berlimpah atas rezekinya! Aamiin. Temukan saya di IG : @ochy_redrose

Rossystories · Fantasie
5.0
409 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1 :You Are My Colour
Volumen 2 :The Red King
Volumen 3 :Rainbow of Life
Volumen 4 :Change The Past
Volumen 5 :Vectis of Other World