webnovel

Kastil Besi Hitam

Fantasie
Laufend · 303.4K Ansichten
  • 1237 Kaps
    Inhalt
  • 4.2
    48 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Setelah Malapetaka, setiap peraturan di dunia ditulis ulang, dan dimulai kembali dari awal. Di Zaman Besi Hitam, baja, besi, mesin uap, dan kekuatan bertarung menjadi hal terpenting dari perjuangan umat manusia untuk dapat bertahan hidup. Seorang anak laki-laki biasa bernama Zhang Tie dipilih oleh dewa-dewa keberuntungan — dia dianugerahi sebuah anak pohon yang bisa menumbuhkan berbagai macam buah-buahan luar biasa. Di saat yang sama, Zhang Tie terlempar ke dalam bara api peperangan — peperangan tiga ratus tahun lamanya antara umat manusia dan iblis di benua yang kosong. Dengan menggunakan kekuatan kristal untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki tubuh manusia, seseorang harus berlatih meditasi untuk menjadi lebih kuat. Legenda-legenda mencekam para klan misterius, berbagai rahasia cerita-cerita fantasi Oriental, bermacam-macam harta karun dan peninggalan kuno dunia bawah tanah — Semua dikemas dalam satu cerita, Kastil Besi Hitam! Sebuah novel karya Drunk Tiger, yang merupakan contoh utama genre fantasy steampunk. Mari berpetualang bersama di dunia yang penuh peluang dan penemuan tak terbatas!

Chapter 1Kedatangan Zaman Besi Hitam

Hujan semalaman menyapu abu bekas pembakaran batu bara yang berserakan di jalanan. Walau nafasnya sesak, Zhang Tie tetap berjalan ke sekolah sendirian. "Harusnya langit bisa lebih biru, jika saja tidak ada asap hitam mengepul dari cerobong-cerobong pabrik itu," pikirnya seraya menghindari genangan-genangan kehitaman di jalan. Setelah hujan semalam, air yang menggenang berwarna hitam keruh dan berbau khas seperti batu bara terbakar di area-area pabrik. Kota ini membawa rasa aman bagi penghuninya, meskipun disertai dengan perasaan terkurung dan sesak. Zhang Tie menatap ke kejauhan, memandang cerobong-cerobong asap yang berdiri tinggi dan kokoh di bawah langit biru.

Das könnte Ihnen auch gefallen

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
89 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1
Volumen 2
Volumen 3
Volumen 4
Volumen 5
Volumen 6
Volumen 7
Volumen 8
Volumen 9
Volumen 10
Volumen 11
Volumen 12
Volumen 13
Volumen 14
Volumen 15
Volumen 16
Volumen 17
Volumen 18
Volumen 19
Volumen 20
Volumen 21
Volumen 22
Volumen 23
Volumen 24
Volumen 25
Volumen 26
Volumen 27
Volumen 28
Volumen 29
Volumen 30
Volumen 31
Volumen 32
Volumen 33
Volumen 34
Volumen 35
Volumen 36
Volumen 37
Volumen 38
Volumen 39
Volumen 40
Volumen 41
Volumen 42