webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Syair Hamzah

Aku kembali membuka catatan selanjutnya.

...

Bosan

Banyak orang yang bilang, bertahan tetap pada orang yang sama justru membosankan.

Apalagi ketika penantian tak kunjung dijawab, cinta tak kunjung dibalas.

Manusia itu egois!

Selalu saja melihat sisi yang tak pernah ingin memahami, selalu saja memberikan penantian untuk orang yang salah. Bosan, itu memang membosankan.

Ibarat ingin, namun sepertinya tak mungkin.

Ibarat mengharap, namun sepertinya tak ingin diharap.

Lalu, masihkah diri untuk tetap menanti itu sedangkan ada banyak hati lain yang berharap lebih?

Tidak tahukah dengan karma atau balasan?

Atau memang kita masih belum bisa mempercayai itu setelah penyesalan datang?

Kemudian, kapan lagi kita akan bertemu dengan rasa keabadian?

Egoiskah jika diri merasa cemburu ketika melihat kesetiaan orang sampai maut menjemput sedangkan diri saja belum pernah menghargai?

Adilkah jika rasanya seperti itu?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com