webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Teen
Not enough ratings
416 Chs

Syair Hamzah 2

Aku pernah memintanya untuk menerbitkan karyanya tapi ia enggan dan malah menjawab.

"Ada banyak hal yang lebih penting dari itu."

Aku lantas bertanya. "Memang apa?"

"Aku harus membantu orang-orang yang lebih membutuhkan tenagaku. Lagipula..., menulis bukanlah profesiku, Rein."

...

Sesal

Ada banyak persahabatan yang terukir didunia ini.

Yang mana persahabatan itu, terkadang tak pernah berakhir dengan mulus.

Sehingga tak sedikit dari mereka yang menyesali patahan-patahan kenangan yang terbangun dari masing-masing keindahannya.

Ada yang menangisinya dikemudian hari.

Ada yang merindukannya disela-sela malam.

Bahkan ada yang menantikannya disisa pengharapan.

Bukan yang lain.

Mereka tengah menyesali penyesalan yang ada.

Penyesalan atas persahabatan yang terjalin sedemikian indah, tiba-tiba pergi tak berbekas hanya karna satu alasan.

'Tak mengerti.'

Keegoisan diri penyebab utama kehancurannya.

Mereka terlalu memandang harapannya ke depan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com