webnovel

Projection: Egocentric Lion-heart

Author: NewTesmament
Fantasy
Ongoing · 17.1K Views
  • 4 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

"Selamat datang di dunia kami, Altruistisch" Tanpa peringatan, dan tanpa ampun kata-kata itu menyelinap kedalam telinga mereka, lalu mengubah takdir para remaja itu secara drastis. Seakan menerima takdir, para remaja itu mengemban beratnya tanggung jawab seorang "Pahlawan", para pahlawan memiliki kemampuannya di bidang masing-masing yaitu pedang, tombak, tameng, dan panah. Namun hanya masalah waktu hingga mereka menyadari bahwa dunia bernama Altruistisch, tidaklah sesimple yang mereka duga. Dunia itu dipenuhi oleh manusia yang hanya hidup untuk memenuhi ego masing-masing, dunia dimana hidup manusia hanya seberat beberapa koin emas, dunia dimana diskriminasi dapat dilihat dimana-mana, dunia dimana sihir dan pedang berkuasa, dunia dimana perang menakutkan antara Iblis dan Manusia mengamuk di sekujur dunia. Dan dunia dimana para pahlawan mulai ragu untuk mengemban tugas mereka yaitu melindungi para sampah masyarakat yang hanya menindas. Ini adalah cerita tentang seorang pahlawan egois yang dibutakan jiwa keadilan miliknya. {Cover Source : https://mobile.twitter.com/AzurLane_EN/status/1184777891306864641?fbclid=IwAR3pe-tWi3vF0-2_kcLXlXFoPwjUXmy6oLRy0_dMCV8uvjS7IU7k_xK2dfQ}

Tags
6 tags
Chapter 1Prolog - Seorang Gadis Terjatuh dari Langit?!

"Sup barusan benar-benar lezat, saking lezatnya, aku dapat merasakan rasanya lagi hanya dengan memejamkan kedua mataku."

Ucap seorang laki-laki dengan tinggi tubuh kurang lebih 2 meter. Tidak hanya tinggi, bentuk fisik laki-laki itu menyerupai beruang yang terlihat kuat dan keras. Laki-laki itu bernama Nobuhita Fujisa, singkat dan padat Fujisa adalah orang yang sedikit bodoh, atau harus disebut otak udang? Ia adalah type yang menyelesaikan masalah dengan saling adu tinju dengan dasar 'Seorang Pria dapat mengerti satu sama lain ketika mereka saling beradu tinju'.

Tentu saja, ditempat itu Fujisa tidaklah berbicara seorang diri, tepat di sisinya terdapat dua teman masa kecil tersayangnya, yaitu Hanari Rei dan Mihoko Shizuku.

"Bahan mentah itu hati sebuah sajian makanan lho, selama bahan mentah yang digunakan kelas atas, rasanya pasti akan tetap lezat... atau tidak.."

Hanari Rei menyambung pembicaraan selagi melihat sekilas kearah gadis yang berdiri di sampingnya. Hanari Rei adalah laki-laki yang biasa disebut 'ikemen' oleh orang-orang sekitarnya. Ia memiliki rambut coklat yang serasi dengan warna matanya yang dapat membuat gadis-gadis berteriak 'kyakya' hanya dengan tatapannya sendiri. Hanari Rei memiliki tubuh setinggi 180cm dan posture fisik yang bagus dan terlatih. Tubuh yang terlatih itu berasal dari hasil latihan dan pengalaman dalam Sojutsu yang ia pelajari selama 5 tahun. Terlebih lagi dengan kepribadian dan karisma miliknya, Rei adalah orang yang paling hero-like dibanding yang lainnya.

"Menu makan malam Rei hari ini adalah 'Shizuku Special Borscht with Secret Recipe'."

Merasakan tatapan melecehkan dari candaan Rei membuat Shizuku mengatakan hal tersebut dengan senyuman lebar di wajahnya. Shizuku adalah gadis cantik yang mengikat rambutnya dengan gaya ponytail. Untuk Rei dan Fujisa, ponytail Shizuku sudah menjadi ciri khas Shizuku di keseharian mereka sebelumnya. Rambut hitam pekat yang di ikat ponytail itu bergoyang mengikuti arah gerakan tubuhnya.

Shizuku memiliki tatapan mata tajam yang berwarna coklat kemerahan, meski begitu kesan yang diberikan tatapan Shizuku lebih terasa 'keren' daripada 'dingin', karena jika seseorang melihat kedua matanya secara seksama, mereka pasti akan merasakan kelembutan dan kehangatan dari tatapan matanya. Oh ya, ngomong-ngomong Shizuku adalah putri dari Dojo terkenal di dunia mereka sebelumnya, dan sebagai putri pemilik Dojo, Shizuku sudah dilatih sejak kecil oleh kakeknya. Dan hasil dari latihannya sejak kecil dapat terlihat jelas di poture tubuhnya yang memiliki otot yang pas dan terlihat seperti seorang samurai wanita.

"Ughi.." Secara tidak sengaja Rei mengeluarkan suara aneh karena ia merasakan bahwa hidupnya dalam bahaya, jadi untuk mencegahnya ia berkata, "Roti yang mereka sediakan juga mantap betul ya? Meskipun tekstur luarnya sangat crunchy, bagaimana bisa dalamnya terasa sangat lembut dan lezat?"

Rei dengan terang-terangan mencoba untuk mencegah topik pembicaraan agar tidak menjalur kearah yang membahayakan hidupnya. Sementara di sisi lain Shizuku hanya tersenyum dan membiarkan alur pembicaraan mengalir dengan sendirinya.

"Begitu ya, bahan kelas atas, seperti yang kuduga dari kastil kerajaan." ucap fujisa dengan wajah bahagia dan menyentuh perutnya, "Mungkin aku masih ingin makan lebih."

"Ti-tiga porsi mangkuk besar belum cukup?"

"Tetapi memang lezat ya supnya? Bahkan Fujisa yang selalu berkata bahwa ia hanya memakan daging melahap santapannya seakan tiada hari esok."

Ucap Rei yang di ikuti oleh Shizuku.

"Habisnya, sayur tidak ada rasanya, dan mereka tidak menambahkan tenaga, makanya daging itu nomor 1, meat is the best." Fujisa berhenti untuk sesaat, "Ngomong-ngomong soal daging, apakah kira-kira menu makan malam aku dapat merequest sesuatu yang penuh daging?"

"Lebih baik jangan, kamu hanya akan menunjukan kalau kepalamu itu isinya hanyalah otot-otot tak berguna."

Ucap Shizuku yang tersenyum pada Fujisa dengan senyuman yang sedikit meledek. Namun di sisi lain Fujisa menunjukan ekspresi kebingungan dan berpikir, Otot? Isi kepalaku berotot?

Tidak dapat mencerna lelucon Shizuku secara langsung, membuat Fujisa terdiam selagi mencoba mencerna kata-kata dari Shizuku.

"Ngomong-ngomong masih ada waktu sampai waktu yang ditentukan untuk bertemu kepala kesatriaan." Ucap Rei, "Ngapain nih?"

"Keliling-keliling, aku cukup tertarik dengan kastil dunia fantay."

Ucap Shizuku yang mengajukan cara untuk mengisi waktu luang. Mereka sudah berjalan untuk waktu yang cukup lama dan merasakan angin sejuk berasal dari gerbang besar yang terbuka untuk masuk ke kastil kerajaan.

Mereka melangkahkan kakinya keluar kastil yang diwarnai oleh kehijauan sekelilingnya. Kastil ini terletak diatas bukit yang dikelilingi oleh ibu kota dari kerajan Wryviel, kerajaan dimana mereka tinggal saat ini.

Kerajaan Wryviel adalah kerajaan terbesar yang diperintah oleh umat manusia. Bukan hanya itu, bahkan gereja terbesar membantu banyak hal mengenai kerajaan ini, dan membuat gereja Holy Saint sebagai salah satu agama pokok di kerajaan Wryviel. Sekitar 83% populasi kerajaan Wryviel mengikuti ajaran gereja Holy Saint ini.

Kesampingkan soal gereja, Shizuku menghirup nafas segar yang belum dicemari polusi itu dengan senyuman di wajahnya.

Ia menarik, dan menghembuskan nafasnya secara berulang kali. Setelah puas menyicipi udara segar, ia melihat seekor binatang dengan bentuk aneh yang tidak ia kenal, binatang itu memiliki bentuk humanoid dengan cakar dibagian kaki dan tangannya. Di punggungnya terdapat sayap putih megah yang mengizinkannya terbang dengan bebas di udara.

Melihat itu sekali lagi, Shizuku sadar kalau dia berada di dunia fantasy.

"Fantasy 'ya? Kalau semua ini adalah sebuah cerita, Rei pasti merupakan Main character, sedangkan aku dan Fujisa hanyalah karakter supporter dengan setting teman masa kecil 'kah?"

"Apa maksudmu? Ini adalah kenyataan, bukanlah sebuah dongeng atau novel. Oleh karena itu aku tidak akan terlalu berharap kepada sesuatu yang berbau novel-ish."

Balas Rei yang mendengar kata-kata Shizuku. Jadi kamu berharap? ucap Shizuku di dalam hatinya dengan senyuman kering di wajahnya. Namun, kata-kata yang ingin di ucapkan Rei belum berhenti disitu.

"Aku tidak akan berharap banyak, tidak berharap banyak. Tetapi untuk berjaga-jaga aku akan membuka kedua tanganku agar Heroine yang jatuh dari langit dapat aku tangkap tanpa sedikitpun goresan di tubu―."

Tanpa sedikitpun peringatan, object asing terjatuh ke kedua tangannya hingga menyebabkan Rei menangkap object itu secara refleks.

Terkejut, Rei mencoba untuk mengembalikan keseimbangan tubuhnya.

Tetapi sesuatu terasa aneh.

Rei merasakan kehangatan yang terasa nyaman tersalur ke kedua tangannya.

Rei merasakan kelembutan disetiap gerakan yang ia buat untuk mengembalikan keseimbangannya.

Ketika ia melihat ke object asing yang berada di pelukan kedua tangannya, mata Rei terbuka lebar.

Untuk pertama kali di hidupnya, laki-laki bernama Hanari Rei bertemu dengan sesosok bidadari yang akan mengubah kehidupnya.

You May Also Like

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasy
Not enough ratings
89 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT