"Bagaimana dengan kakimu?" tanya Vian saat melihat Briena duduk di sofa dengan kaki yang di rendam air hangat. Pria itu baru saja keluar dari kamar mandi, ia mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk kering lalu menghampiri istrinya. Mengambil tempat duduk di sebelah Briena.
"Sudah lebih baik," sahut Briena mengangkat kakinya dan mengeringkannya dengan handuk.
Vian segera meraih kaki Briena dan meletakannya di atas pangkuannya. Pria itu dengan telaten mengeringkan kaki Briena yang basah sembari memijat bagian yang sakit secara perlahan. Briena merasakan sensasi nyaman saat Vian memijat pergelangan kakinya. Meskipun sudah tidak bengkak lagi, namun masih sedikit nyeri apabila di buat jalan.
"Kau sepertinya cocok jadi tukang pijit," cibir Briena. Ia memilih kalimat tersebut untuk memuji pijatan Vian di kakinya.
"Benarkah? Haruskah aku mendaftarkan keahlian pijitku pada organisasi pijit se-Indonesia?" Vian balas mencibir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com