webnovel

Marrying Mr CEO

Jeanna benci menjadi orang lemah. Ia benci menjadi orang yang tak berdaya. Namun, pada akhirnya, ia menjadi orang lemah setelah kehilangan segalanya. Ia kehilangan orang tuanya, adiknya, dan … jati dirinya. Rain benci melihat gadis lemah yang hanya bisa menangis. Rain benci melihat gadis yang menyerah pada keadaan. Rain benci … gadis seperti Jeanna. Namun, pada akhirnya ia memilih menikahi Jeanna daripada harus menikah dengan wanita yang tak dikenalnya. Namun, perlakuan kasar dan sikap dingin Rain padanya perlahan membuat Jeanna berubah. Jeanna mulai melawan, hingga akhirnya, Jeanna menemukan jati dirinya kembali. Jeanna … pada akhirnya jatuh cinta pada pangeran kejam berhati es itu.

Ally_Jane · Urban
Not enough ratings
416 Chs

26 – Pria Mengerikan

Sore itu, ketika tiba waktu pulang kerja, Rain memanggil Jeanna ke ruangannya. Ketika Jeanna masuk, pria itu tampak duduk di sofa ruangan itu. Pria itu mengedik ke sofa di depannya. Jeanna bergegas duduk di sana, berhadapan dengan pria itu.

"Tanda tangani itu." Rain mengedik ke arah meja di antara mereka.

Jeanna akhirnya bisa melihat sebuah berkas yang da di atas meja itu. Perlahan, Jeanna mengulurkan tangan ke meja itu dan mengambil berkasnya. Jeanna membuka berkas itu dan membaca isinya.

Kontrak. Perjanjian. Kurang lebih isinya adalah seperti yang disebutkan ibu Rain waktu itu. Namun, kali ini Jeanna bisa melihat jumlah uang yang akan diterimanya setiap bulan. Jeanna terbelalak tak percaya melihat banyaknya uang yang akan ia dapatkan. Jika seperti ini … dalam satu tahun, Jeanna bisa terbebas dari ayah tirinya.

Jeanna tak perlu membaca sampai akhir dan langsung membuka halaman terakhir dan menandatanganinya. Didengarnya dengusan meledek Rain.

"Jadi, kau benar-benar hanya peduli pada uangnya, huh?"

Jeanna menatap Rain.

"Kau bahkan tak peduli dengan keselamatanmu sendiri," ucap pria itu. "Jika kau membaca sampai akhir, kau akan tahu bahwa uang itu adalah harga nyawamu. Karena di situ, kau sudah menandatangani bahwa kau siap melakukan apa pun untuk melindungiku, mati untukku, bahkan … masuk penjara untukku."

Jeanna sudah tahu untuk dua poin di depan, tapi yang terakhir …

"Penjara?" gumam Jeanna.

Rain mendengus sinis. "Karena itu, kau seharusnya membaca kontraknya dengan teliti," ucap pria itu. "Kau harus pergi ke mana pun aku mengirimmu, sesuai isi kontrak itu. Bahkan meski aku menyuruhmu mengakui pembunuhan yang kulakukan, kau harus melakukannya."

Jeanna mengernyit.

"Kenapa? Kau tidak berpikir sampai ke situ?" sinis pria itu.

Jeanna menggeleng. "Saya hanya …" Jeanna kembali menggeleng. "Saya mengerti, Pak. Lagipula, saya memang menjual nyawa saya demi uang."

Rain mendengus lagi. "Nyawa? Kau tidak hanya menjual nyawamu, tapi kau menjual jiwamu pada iblis, apa kau mengerti?"

Jeanna menatap Rain. "Saya mengerti. Tapi …" Jeanna menatap Rain. "Saya tidak berpikir jika Pak Rain adalah orang yang jahat." Jeanna tersenyum. "Meski Pak Rain selalu bersikap kasar pada saya, tapi saya tahu … Pak Rain adalah orang yang menyelamatkan saya."

Rain mengernyit.

"Saya tahu Pak Rain adalah penjagal yang malam itu menolong saya di dekat klub malam tempat saya bekerja. Tapi, saya akan menjaga rahasia Pak Rain. Selama ini, saya juga tak memberitahu siapa pun tentang itu. Pak Rain bisa memercayai saya," ucap Jeanna.

Namun, Jeanna dibuat terkejut ketika tiba-tiba Rain mencondongkan tubuh ke arahnya dan mencekik leher Jeanna dengan satu tangan. Ekspresi pria itu begitu dingin dan berbahaya.

"Kau salah," pria itu berkata. "Bahkan jika aku mau, aku bisa membunuhmu sekarang. Jadi, jangan sok tahu tentangku."

Jeanna mengernyit.

"Dan jangan pernah lagi kau membuka mulut tentang kejadian malam itu." Rain menelengkan kepala. "Jika sampai kau menyebutkan itu di depan ibuku, kau akan langsung mati. Entah itu di tanganku, atau di tangan ibuku."

Jeanna mulai megap-megap karena kesulitan bernapas.

"Jangan lupa untuk alasan apa kau di sini," desis Rain. "Kau tidak seharusnya melihat atau mendengar apa pun. Ingat itu!"

Lalu, Jeanna didorong kasar ke belakang hingga punggungnya menabrak sandaran sofa. Jeanna mengusap lehernya dan terbatuk.

Di depannya, Rain menyambar berkas yang sudah ditandatangani Jeanna dan berdiri. Ketika pria itu melewatinya, Jeanna bisa merasakan dua hal sekaligus. Pertama, aura berbahaya pria itu membuatnya gemetar ketakutan, dan kedua … jantungnya berdegup kencang hanya karena merasakan keberadaan pria itu di dekatnya.

Apa yang salah dengan diri Jeanna?

***