webnovel

Istri Kejam Sang CEO

Author: xandrinha
Urban
Ongoing · 85.3K Views
  • 30 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

(+21 Mature Content) Renessa akhirnya kembali ke rumahnya setelah sebelas tahun hanya untuk menemukan bahwa beberapa hal telah berubah. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muda yang terlihat membencinya setengah mati. Adik tirinya yang terlihat bagaikan malaikat menempati kamarnya dan dengan sukses merebut posisi Renessa sebagai anak terbaik di hati ayahnya. Tidak, ia tidak pernah menjadi anak terbaik di hati ayahnya. Ayahnya tidak pernah menginginkannya dan membencinya. Bahkan kebencian pria itu pada Renessa terkadang membuat Renessa mempertanyakan identitasnya yang sebenarnya. NAmun di balik itu semua alasan kepulangan Renessa adalah untuk mengetahui keberadaan makam ibunya yang hanya diketahui ayahnya. Ayannya sepertinya sudah mempersiapkan segalanya untuk mendepaknya dan kenangan almarhum ibunya keluar dari rumah itu. Namun bukan Renessa Jika ia tidak pulang dengan amunisi di tangannya. Ia memiliki hak penuh atas seluruh kekayaan ibunya yang membuat keberadaannya bagaikan noda membandel di tengah keharmonisan keluarga ayahnya.

Tags
7 tags
Chapter 1Pulang

Renessa memandang mansion yang megah di hadapannya dengan ragu. Setelah 11 tahun berada di luar negeri untuk menyelesaikan studinya, ia akhirnya kembali menginjakan kakinya ke rumahnya.

Sopir taksi yang mengantarknya ke tempat itu segera menurunkan koper usang berwarna silver dan sebuah ransel besar yang biasanya diggunakan para backpaker.

"Makasih ya, pak," Kata Renessa sambil membayarkan beberapa lembar uang pada sang sopir. Sopir itu tersenyum ketika menerima uang yang diberikan Renessa dan pergi membawa taksinya.

Renessa menatap koper dan ransel gunungnya sambil menghela napas. Barang bawaannya tidak banyak walaupun ia menghabiskan hampir setengah hidupnya di luar negeri.

Hal ini tidak aneh, mengingat ayahnya selalu mengirimkan uang bulanan yang sangat sedikit. ia selalu berhemat dan tidak pernah membeli barang yang tidak berguna. Hampir semua pakaiannya sudah usang dan Ia bahkan harus bekerja sampingan selama kuliah untuk membeli kebutuhan tambahan. Ia menghela napas ketika mengingat ia harus bekerja selama hampir 1 bulan penuh untuk membeli tiket pulangnya.

Renessa kembali memandang mansion di hadapannya. Mansion megah yang ditinggalkannya saat ia berumur 9 tahun kini terasa semakin kecil. Dalam ingatannya dulu, masion ini bagaikan sebuah istana putri nan megah dan besar. Namun ketika memandang rumah ini setelah 11 tahun, mansion ini tidak sebesar bayangannya.

Renessa tertawa getir. Mungkin kepolosannya telah terkerus oleh pengalamannya merantau. Kepalanya yang dulu pernah dipenuhi dengan cerita negeri dongeng dan akhir yang indah kini telah digilas oleh realita pahit kehidupan.

Banyak hal telah berubah, warna dinding yang dulunya putih kini dicat berwarna biru muda, taman mawar kesayangan ibunya di halaman depan kini telah digantikan dengan kolam ikan dengan pancuran besar.

"Ada perlu apa ya, mba?" Suara seorang pria paruh baya membuyarkan lamunan Renessa. Pemuda itu mengenakan seragam biru tua dengan tulisan satpam di dada kirinya.

"Saya Renessa Santoso," Renesa memperkenalkan diri pada satpam yang berada di depannya dengan tenang.

Satpam itu memandangnya sekilas sebelum kembali mengulang pertanyaannya, "Ada keperluaan apa ya, mba?"

Satpam itu tidak mengenalinya dan terlihat kebinggungan dengan tujuan Renessa memperkenalan diri. Apakah gadis di hadapannya ini adalah orang penting yang harus ia kenali?

"Apa ini rumah bapak Rudi Santoso?" Renessa kembali bertanya sambil mengerutkan keningnya. Mungkin saja ayahnya pindah dari tempat ini dan tidak ada yang sempat mengabarinya.

"Iya, benar," satpam itu mengiyakan sambil memandang Renessa dengan sedikit curiga. Wanita ini datang dan memperkenalkan diri dengan nama keluarga yang sama dengan majikannya. Ia sudah bekerja di sana hampir lima tahun dan tidak pernah mendengar majikannya menyebutkan nama Renessa Santoso.

Apakah ini adalah anak haram yang datang mencari ayahnya atas wasiat ibunya? Atau mungkin dia hanya penipu ulung yang mau mencoba menipuku? Bukankah waktu itu pernah ada penipuan dengan modus seperti ini? Wanita ini bisa saja membawa koper dan tas besar untul membawa barang jarahannya. Juno, satpam keluarga Santoso mulai menduga berbagai kemungkinan di kepalanya sambil menatap Renessa dengan tatapan menyelidiki.

"Pak Rudi Santoso ada?" Renesa bertanya dengan tenang.

"Bapak sedang keluar. Mungkin bisa menitipkan pesan atau kembali lagi nanti jika bapak sudah pulang," pria itu menawarkan.

"Apa saya bisa masuk dan menunggu di dalam? Saya ingin bertemu dengan bapak," Renesa membalas. Ia maklum pria ini sama sekali tidak mengenalinya sebagai salah satu pemilik rumah karena ia sudah terlalu lama merantau.

Ia sebenarnya ingin mengatakan pada satpam itu bahwa ia adalah salah satu pemilik rumah namun ia sudah bisa menebak satpam ini tidak mungkin akan mempercayainya. Pakaiannya yang lusuh membuatnya lebih terlihat seperti pengamen dibandingkan salah satu penghuni perumahan di kompleks elit ini.

Sebelum pulang, Renessa sebenarnya sudah menghubungi Rosalin, seorang pelayan lama yang masih bekerja di rumahnya. Ia baru mendapatkan nomor sang pelayan tersebut dari Om Jefri, teman almarhum ibunya yang selama ini mencari keberadaannya.

Sang pelayan menangis sesugukan karena akhirnya bisa kembali berbicara pada Renessa. Ia sempat berpikir bahwa Renessa mungkin telah dibuang ayahnya entah di mana dan telah tewas namun mereka tidak dapat berbuat apa pun.

Dari cerita Rosalin, hampir semua pelayan di rumah itu telah berhenti dan diganti dengan pelayan baru. Orang yang mungkin dapat mengenalinya di sana selain Ayahnya hanya Rosalin dan Kano, si tukang kebun tua yang sudah sakit-sakitan.

Ayahnya tidak mengatakan pada siapapun bahwa ia mengirimkan Renessa ke sekolah asrama di luar negeri. Jika ada yang bertanya ia akan menjawab bahwa Renessa sedang tinggal di rumah kerabat jauh karena merasa tertekan dengan kenangan almarhum ibunya jika tinggal di rumah itu. Lambat laun, kenangan akan anak Rudi Santoso dan Claudia Pratama mulai memudar dalam ingatan semua orang.

"Mba bisa menghubungi bapak terlebih dahulu dan kalau diijinkan saya akan membiarkan mba masuk," satpam itu berkata dengan tenang, namun Renessa dapat menangkap tuduhan bahwa ia adalah seorang penipu dari mata satpam itu.

Renessa menghela napas. Ayahnya mungkin sudah melupakan keberadaannya. Ia pernah berusaha menghubungi ayahnya ketika tinggal di asrama, namun pria itu tidak pernah mengangkat panggilan teleponnya, membalas pesannya, atau mengunjunginya.

Terakhir kali ia melihat ayahnya secara langsung adalah ketika ia meninggalkan rumah 11 tahun yang lalu. Ayahnya yang tidak pernah menatapnya ataupun mencoba mendekatinya mengunjungi kamarnya malam itu.

"Kamu mau aku menyukai dan menyayangimu, kan?" tanya pria itu dingin.

Renessa mengangguk ragu menatap ayahnya.

"Kalau kamu mau aku menyangimu kamu harus mendengarkan semua perkataanku. Kalau kamu melanggarnya, aku akan membencimu," kata ayahnya dingin.

Renesa yang polos mengangguk dengan semangat dan mata berbinar-binar ketika mendengar tawaran ayahnya. Ia selalu berharap ayahnya akan menyukainya namun ayahnya selalu menghindarinya sejauh yang ia ingat. Ia tidak tahu apa kesalahannya, namun Ayahnya memperlakukannya seperti anak nakal.

Mendengar persetujuan Renessa, Rudi segera meminta Rosalin yang sedang berada di kamar Renessa untuk mengepak beberapa baju Renessa dan dimasukan ke dalam sebuah koper kecil. Rosalin memiliki firasat buruk, namun ia mencoba untuk menyingkirkan pikiran itu. Tidak mungkin tuan Rudi akan menyakiti darah dagingnya sendiri.

Renessa masih ingat kebahagiaannya yang membuncah ketika ayahnya membawanya ke suatu tempat. Ia tidak peduli, yang terpenting ayahnya akan menyayanginya setelah ini. Ia seringkali merasa iri ketika teman-temannya di sekolah mulai menceritakan bagaimana ayah mereka sangat menyayangi dan memanjakan mereka. Sekarang, ia tidak perlu lagi merasa seperti itu karena ayahnya akan mencintainya seperti teman-temannya.

Rudi kemudian membawa Renessa ke sebuah hotel mewah, Renessa tidak dapat merasakan apa pun selain kebahagiaan ketika ayahnya mengenggam tangannya memasuki tempat itu. Ayahnya tidak pernah menggenggam tangannya sebelumnya. Mereka berhenti di depan sebuah kamar di lantai 19. Seorang wanita yang sudah berumur membukakan pintu.

"Aku pikir kau tidak akan sempat mengurus semuanya," Sapa wanita itu ketika melihat wajah Rudi.

You May Also Like

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · Urban
4.7
1998 Chs

Setelah Perceraian, Mantan Miliarder Menemukan Aku Hamil

Leonica bertanya dengan tatapan tajam kepada suaminya yang menjijikkan dan selingkuhannya, 'Gabriel Bryce, bagaimana bisa kau begitu tidak tahu malu?' Ini adalah rumah yang dihadiahkan oleh nenekku, namun kau berani membawa wanita lain ke sini? Bukankah kau takut kalau nenek akan kecewa dengan perbuatanmu...?' Kata-katanya terhenti ketika Gabriel yang marah mengayunkan tangannya ke udara, menampar pipi kirinya dengan penuh kekuatan. Leonica memegang pipi yang berdenyut, matanya lebar dan berlinang air mata saat dia menatap suaminya yang menatapnya dengan pandangan garang. 'Berani sekali kau menyebut nenekku. Kau tidak berhak untuk itu!' dia meludah, mengambil langkah maju dan menusukkan jarinya yang sakit ke pundaknya, membuatnya mundur beberapa langkah. 'Ingat ini baik-baik, Leonica Romero, kalau bukan karena keinginan nenekku yang telah tiada, aku lebih memilih mati daripada berhubungan dengan seseorang sepertimu.' *~*~* *~*~* Leonica Romero selalu menyimpan perasaan pada Gabriel Bryce, CEO of Bryce Empire dan tiran bisnis Norwegia. Beruntung, atas permintaan nenek Gabriel yang sakit, keluarga yang merupakan teman lama, Leonica mendapat kesempatan untuk menikahi orang yang dicintainya. Merasa senang, dia meninggalkan posisi dan pekerjaan impiannya di rumah tangga Romero dan menjadi istri rumah tangga yang sederhana untuk Gabriel. Namun, tiga tahun kemudian, pada hari pemakaman nenek Gabriel, Leonica terkejut saat dia menuntut perceraian, karena mantan kekasihnya Angelina Fernandez tiba-tiba kembali, menyatakan cinta abadinya kepadanya. Namun itu bukan satu-satunya kejutan yang diterima Leonica hari itu. Beberapa jam setelah Gabriel menyatakan keinginan untuk bercerai, Leonica terbangun di rumah sakit dengan berita mengejutkan. Dia hamil dua bulan. Dan Gabriel sama sekali tidak tahu tentang hal itu!

Khira · Urban
Not enough ratings
227 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT