webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

305

"Dia bahkan gak nanya aku ada dimana sekarang?" Fabian menggeleng. Gaara terdengar mulai putus asa. Metta mulai menyiksanya dengan rasa tidak perduli dan tidak butuh. Gaara merasa apapun yang sudah lakukan sia-sia. 

 

 

"Dia marah sama aku dengan cara seperti ini," gumamnya pada diri sendiri. Gaara menghempaskan punggungnya lagi ke sandaran bangku di belakangnya. 

 

 

"Pak, sebaiknya jangan ada yang melihat bapak rapuh seperti ini. Atau semua orang akan menganggap bapak lemah," ujar Fabian setengah berbisik. Gaara menoleh pada Fabian yang melihatnya serius lalu mengangguk mengerti.

 

 

"Aku harus buat Metta menginginkan aku kembali. Aku gak akan pulang sampai dia minta aku pulang," Fabian sedikit tersenyum memandang Gaara lekat.

 

 

"Saya takut Metta tidak merasa seperti itu. Apa yang mau bapak lakukan memangnya?" Gaara berfikir sejenak. Metta membuatnya pusing dan kehilangan akal.

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com