webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

302

Hanya angin malam yang berhembus diantara tubuh Metta dan Gaara yang tengah berbicara berhadapan di parkiran. Mata Gaara menyiratkan ketakutan dan penyesalan. Ia menunjukkan lagi sisi rapuh dirinya pada Metta.

 

 

"Perjanjiannya adalah aku akan dapat kebebasan dari kamu, setelah aku terbukti gak bersalah," ujar Metta masih menatap Gaara. Gaara mengatupkan bibirnya rapat. Ia telah berusaha sekuat mungkin tidak runtuh, tapi Metta terus memporak porandakan hatinya.

 

 

"Kalau aku membatalkan perjanjian itu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Gaara dengan suara pelan dan sikap tubuh yang sama.

 

 

"Janji adalah janji, dan kamu sudah berjanji menepatinya. Aku bisa menuntut kamu," jawab Metta juga dengan suara rendah. Gaara masih belum bergeming, ia masih terus memandang Metta lekat.

 

 

"Sekalipun kamu memenjarakan aku, aku akan kembali mengejar kamu, Mettasha," Gaara setengah berbisik tidak mundur sama sekali. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com