webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

219

Pramuniaga toko terlihat sangat ketakutan, begitu melihat seorang pengunjung memecahkan sebuah water container dari kristal. Benda itu cukup besar dan ketika pecah membuat suara yang cukup menarik perhatian. 

 

 

Pramuniaga itu pun menghampiri Metta yang mulai pucat. Sementara Arka tersenyum mengejek melihat Metta mulai dikerubungi oleh beberapa pramuniaga yang seolah hendak menghakiminya.

 

 

"Mbak harus ganti kristal itu," Metta meringis dan meminta maaf. 

 

 

"Ah, saya benar-benar minta maaf, saya gak sengaja,".

 

 

"Tapi itu tetap harus diganti. Water container itu cuma dibuat satu buah itu limited edition," ujar pramuniaga lainnya. Metta melebarkan matanya, rasanya hidupnya akan berakhir saat itu juga. 

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com