webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

218

Metta sedang berdiri di depan lift hendak turun ke lobi dan akan pergi membeli peralatan makan baru. Ia menghela nafas lega berkali-kali karena kali ini ia lolos dari pasangan Arka dan Inggrid. Begitu pintu lift terbuka, Metta segera masuk dan menekan tombol untuk turun. Namun ketika pintu lift terbuka lagi, ia malah celingak celinguk memastikan tidak ada orang yang mengenalinya sebagai salah satu penghuni di kompleks apartemen itu. 

 

 

Setelah memastikan tidak ada yang mengenalinya, Metta pun setengah berlari melewati lobi dan menyebrang untuk masuk ke halte bus. Fabian telah memberikan nama toko yang harus ia kunjungi untuk membeli peralatan makan di penthouse. Gaara Syailendra tidak mau makan selain dari brand yang dimaksud yang hanya dijual di sebuah mall tersebut.

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com