webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

200

Metta mulai bergumam pada dirinya sendiri apakah mungkin jika ia kehilangan ingatannya. Fabian tidak memberi tanggapan apapun. Sejenak ia terpana pada bola mata Metta yang bulat dan polos. Mata Metta tergolong mata yang indah dengan bola mata bulat dan bulu mata yang lentik alami. 

Fabian ingat yang pertama kali dikatakan oleh Gaara Syailendra ketika ia diminta mengingat wajah gadis yang telah tidur dengannya. Dia selalu mengatakan hal yang sama.

"Matanya, aku ingat matanya," ucap Gaara Syailendra saat itu. 

"Fabian, apa menurut kamu aku bisa kehilangan ingatan tanpa aku sadari? Apa itu mungkin terjadi?" ujar Metta mendesak dan membuyarkan lamunan Fabian tentang kejadian 3 tahun lalu. 

"Aku gak tau apa ada orang bisa kehilangan ingatannya begitu saja, setau ku itu bisa terjadi jika ada kecelakaan," Metta menghela nafas beratnya dan terlihat kecewa.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com