webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

199

Metta sangat menikmati pemandangan balkon menjelang senja di griya tawang tempatnya tinggal kini. Ia sedang membaca buku sambil melihat langit, ketika Fabian datang dan mengobrol dengannya. Fabian orang yang menyenangkan. Ia mungkin kaku karena pekerjaannya, tapi sesungguhnya Metta sangat nyaman dengan Fabian. 

"Tempat ini bagus, aku suka pemandangannya," Fabian tersenyum mendengar pujian Metta pada pemandangan yang sedang mereka lihat.

"Pak Syailendra sengaja memilih penthouse ini, karena menurutnya dari sini pemandangannya cukup bagus," Metta tersenyum dan mengangguk.

"Oh ya, kira-kira kamu butuh berapa pelayan untuk menemani kamu disini?" tanya Fabian sambil saling mengesekkan kedua telapak tangannya. Metta mengerutkan kening dan menggeleng.

"Aku gak butuh pelayan, aku terbiasa mengurus semua hal sendiri," jawab Metta sembari tersenyum.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com