webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

188

Metta menggenggam ponselnya dengan erat sembari melihat layarnya yang mengingatkan akan ulang tahunnya tengah malam ini. Metta pun mematikan pengingat yang terus berdering itu, dan meletakkan ponsel disebelahnya. Ia merasa aneh pada dirinya yang masih saja mengingat ulang tahun yang dulu ia rayakan bersama Arka berdua. 

"Ah, Metta udah cukup, kamu udah ngelepasin dia, jangan diinget lagi. Dia udah pergi," rapal Metta ada dirinya sendiri. Ia terus menggeleng dan menghapus airmata di sudut matanya. Hingga beberapa kali ketukan pintu membuyarkan lamunan Metta. Metta mengerutkan keningnya, siapa yang hampir tengah malam datang bertamu.

Metta pun akhirnya berdiri dan berjalan ke arah pintu dan masih mendengar ketukannya beberapa kali. Namun setelah Metta membuka pintu, ia kaget melihat Gaara sudah berdiri sendiri sambil melipat kedua lengannya di dada.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com