webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

139

Gaara belum menjawab pertanyaan Metta. Ia masih diam dan hanya memandang Metta dengan kesal. Dia mencoba menghindar dari pertanyaan Metta yang terakhir. Metta juga ingin mengetahui alasan Gaara terus menyekapnya padahal ia tau tidak akan mendapatkan apapun. 

Tiba-tiba tanpa berkata apapun Gaara mendekat dan menempelkan telapak tangannya meraba kening Metta. Ia memastikan suhu tubuh Metta sudah kembali normal atau belum.

"Kamu udah gak demam lagi" ujar nya dengan nada acuh. Kening Metta berkerut melihat sikap Gaara. Emosinya gampang sekali berubah. Dia mencoba menghindar menjawAb pertanyaan dengan melakukan hal lain. 

"Memangnya apa urusan kamu kalo aku sakit" balas Metta ketus. Mata Gaara kembali mendelik padanya. Gaara melepaskan nafas denga kasar dan kesal.

"Kamu bisa gak sih gak bikin aku kesal terus, kenapa kamu terus membatah dan melawan aku" suara Gaara mulai meninggi lagi

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com