webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

128

Metta di tinggalkan begitu saja oleh Gaara di depan dapur dan ia langsung pergi menuju meja makan. Metta meraba dada nya, ia bersyukur Gaara tidak sempat berbuat lebih dari itu. Sambil menarik nafas berkali-kali, Metta mencoba menenangkan dirinya kembali. Ia berencana hendak kembali ke kamar saja. Ia sudah kehilangan selera makannya kali ini. 

Tidak hanya membuat ia tidak nyaman, Gaara juga hampir menyentuhnya lagi. Dan yang membuat Metta marah adalah ia melakukannya setelah baru saja bersama wanita lain dan di depan para pegawainya. Kaki Metta berjalan kembali ke kamar tapi baru sampai di tengah jalan, Fabian mencegat dan menjulurkan tangannya mengarahkan Metta ke ruang makan.

"Aku gak lapar" ujar Metta ketus. Fabian dengan wajah dingin memandang Metta dan masih menjulurkan lengannya. 

"CEO Syailendra meminta kamu buat ke ruang makan, kamu harus menemani dia makan malam" jawab Fabian dingin dan datar. Metta mendengus kesal

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com