60 Terkepung

Ratusan ribu zombie mengelilingi hanggar. Lautan zombie, sejauh mata dapat memandang, zombie dimana mana. Kondisi sangat sesak sehingga zombie mulai mendorong satu sama lain. Ini adalah zombie baru, mereka para manusia yang meninggal kurang dari 24 jam yang lalu, sebagian besar masih tampak seperti manusia biasa. Dengan wajah dan kulit pucat, darah tertumpah dari mata merah mereka, sebagian dapat terlihat dari mulut dan di seluruh tubuh mereka.

Hanggar logistik Bali, terletak di sudut terjauh bagian timur terminal, di sebelah pantai. Hanggar ini seluas 4 lapangan basket, atapnya setinggi 8 meter. Memiliki balkon di bagian dalam, mengelilingi dinding dalam. Seluruh unit penembak tepat mengambil posisi di balkon ini. Karena amunisi terbatas, mereka fokus terutama pada tembakan kepala yang tertarget dengan jelas dan menolong unit di lantai dasar bila mereka kewalahan.

Kelompok pasukan masih menempatkan diri di hanggar diluar gerbang. Hanggar dikelilingi oleh dinding oranye bergaya bali. Hanya setinggi 2 meter dengan ornamen gaya Bali di bagian atasnya. Bukan dinding pertahanan yang ideal, namun masih tetap sebuah dinding. Tidak ada untungnya menutup gerbang karena gerbang hanya terbuat oleh besi tipis sederhana. Lebih baik membiarkan mereka masuk atau mereka mungkin tertumpuk dan tertumpah di dinding. Semuanya Ada 4 gerbang.

30 tentara deathsquad dan 20 praktisi pencak silat dikombinasikan dan dibagi menghadapi zombie dari gerbang depan menghadap kota Denpasar dan gerbang belakang menghadap pulau Nusa Dua. Mayor Sandi dengan pasukan densus ditugaskan di gerbang Barat sementara Kapten Adnan baret merah menjaga gerbang timur. Tampaknya gerbang utara menghadapi zombie paling banyak.. namun seiring berjalannya waktu, tidak lagi banyak perbedaan. Zombie berada dimana mana.

Beberapa zombie mutasi mendekat, namun sebagian besar ditanggani oleh penembak tepat. Alex tidak memperhatikan spirit stone saat ini karena nyawa lebih penting. Segera akan ada spirit stone untuk dikonsumsi semua orang. Namun 90 orang ini adalah pasukannya. Pengetahuan taktis dan pengalaman perang mereka tidak tergantikan. Alex memiliki rencana besar bagi setiap orang disini.

Setelah 30 menit, amunisi tentara habis. Resiko meningkat ke level yang lebih sulit.

"Kita seharusnya dapat melihat kapal di horizon sekarang. Dimana mereka?"

"Seharusnya mereka hanya butuh waktu satu jam untuk mencapai tempat ini, terakhir kita mendengar mereka telah berlayar, mereka seharusnya sudah disini dalam beberapa menit"

"Aku tidak yakin, coba kontak mereka"

.

.

"Tidak ada yang menjawab"

"…"

Tujuan utama dari operasi umpan ini adalah untuk memberikan kemungkinan lebih baik bagi orang orang yang selamat di Denpasar untuk melarikan diri ke utara. Sehingga setelah menarik zombie ke lokasi ini, mereka harus menahan ratusan ribu zombie selama mungkin. Tujuan kedua adalah untuk membunuh sebanyak mungkin zombie. Sekarang unit sudah mencapai kedua tujuan, waktunya untuk pergi. Tidak ada jalan keluar selain melalui pantai menggunakan kapal. Hanya 500 meter ke dok dan 400 meter lagi ke akhir dok. 900 meter berlari ke lokasi penjemputan.

Mereka dapat berlari dan meloncat ke lautan dan menunggu penjemput. Tapi untuk berapa lama? Dan dengan zombie merah di sekitar, menunggu di sekitar air akan beresiko.

Alex mulai gelisah ketika amunisi sudah habis, korban mulai bermunculan. Kira kira selusin unit terluka parah dan yang lainnya sudah lumpuh. Dari semua gerbang, gerbang utara dan selatan masih terkuat, terutama karena praktisi pencak silat. Ketika senjata sudah kosong, praktisi bela diri ini adalah yang terkuat dalam pertarungan ini. Alex juga telah mempersiapkan banyak senjata tajam dari cincin penyimpanan, dia mulai membagikan tombak dan golok ke 60 orang dan meminta mereka kembali. Setelah 15 menit, mayor Sandi dari gerbang barat yang pertama jatuh, satu dari zombie merah mutasi masuk ke parameter dan menyakiti mayor. Dia terluka parah dan dibawa ke dalam dengan tentara lainnya yang terluka.

Alex terus memantau situasi, Alex diam diam merencanakan melatih tentara dan petarung ini hingga batasnya. Namun sekarang kapal tidak terlihat, situasi menjadi gawat. Waktunya baginya untuk bertindak

"SEMUANYA MASUK KE HANGGAR!"

Sudah susah untuk mempertahankan gerbang luar. Terlalu banyak mayat zombie di tanah.Tidak ada tempat lagi selain masuk ke hanggar. Unit perlahan masuk ke dalam. Sekarang mereka terkepung.

Dari 150 orang mempertahankan tempat ini, sekarang 30 dari mereka terluka, beberapa tidak dapat bergerak. Bila lebih banyak orang terluka atau lumpuh, Alex khawatir akan sulit bagi mereka untuk keluar bila kapal datang.Semua orang membentuk formasi setengah lingkaran di dalam gerbang, mereka yang telah kelelahan akan bertindak sebagai petarung cadangan

"Kalian bertahan disini, aku akan mencari waktu lebih banyak"

Alex membuka cincin dan mengeluarkan golen, dia juga mengeluarkan dua katana, pedang yang dia ambil dari ninja di Singapura. Golem di sisisnya dan pedang tajam di kedua tangan. Dia melompat ke lautan zombie

BAAAAMMMMMM!!

Golem melompat ke lautan zombie dengan kekuatan penuh dan menabrak mereka dengan badan batunya yang besar… lusinan zombie tergencet dan terpelanting beberapa meter. Kesempatan terbuka. Alex melompat ke tengah dan mulai memotong kepala zombie dengan pedang katana.

SWISH WISH SLASH SLASH

Empat kepala zombie melayang hanya dengan sekali sapuan. Alex mengeluarkan 4 granat dari cincin penyimpanan dan melemparkannya ke lokasi yang terpisah

BOOOMMM BOOOMMM BOOOMMM BOOOOMMM

Empat lokasi lagi terbuka, Alex melompat ke depan, dia sekarang berada di tengah tengah zombie, mortal realm tingkat tinggi dengan teknik gerakan tingkat menengah. Bahkan seratus deathsquad sulit menyentuhnya. Gerakan Alex benar benar cepat dan langkah heksagram membuat dia dapat bergerak tanpa tersudut. Kekuatannya juga membuatnnya mempu memotong kepala zombie seperti memotong tahu. Tidak ada gerakan sia sia

.

Loncat ke depan…SLASH… kepala terputus

.

Berguling ke belakang.. SWISSSH… kepala terputus

.

Alex bergerak dalam formasi lingkaran, tidak ada zombie yang dapat menghentikannya

.

GROOOARRR

.

Satu zombie merah mutasi meloncat ke arahnya… ini bisa menjadi masalah

.

DOR

Kepala zombie merah meledak, tampaknya Aria masih punya beberapa peluru tersisa, dia senang karena dia menyimpannya. Senyum lebar terlihat di wajahnya, kemudian dia mentarget zombie merah lain di belakang Alex.

DOR!!

Kepala lain meledak. Zombie merah bergerak lebih cepat dari manusia normal dan gerakannya tidak terprediksi, kebanyakan penembak tepat memerlukan beberapa tembakan untuk mengenai sasaran, tapi tidak Aria.

Dengan Aria melindunginya dari zombie merah yang tidak diduga, Alex berhasil membantai zombie dengan mudah

SWISH!! SLASH!!! Lebih banyak kepala melayang

Gerakannya memukau semua penonton. Sebagian dari mereka menjadi bersemangat dan membantu. Lima praktisi pencak silat maju dan ikut bertarung. Rama dan empat. Selempang putih lainnya. Mereka berlima adalah tingkat master yang mendapat gelar pendekar, mereka adalah petarung terbaik dari seluruh perhimpunan pencak silat.

Sekarang ada tiga lapis pertahanan, Alex di tengah gelombang zombie, golem dan lima petarung di lapisan ke dua, dan sisanya akan berurusan dengan kelompok di dalam hanggar. 15 menit lagi telah berlalu… terlalu banyak zombie. Alex berhasil membunuh beberapa zombie merah yang luput dari pengelihatan Aria. Sekarang ini dia telah mematahkan kedua katana, pedang biasa ini tidak cukup kuat. Untungnya dia masih memiliki beberapa cadangan. Zombie yang bertarung dengan golem menghadapi nasib yang lebih tragis. Golem adalah pembunuh zombie yang sempurna. Tubuhnya sekeras batu dan setiap tinju akan menghancurkan kepala zombie. Tubuh zombie mulai menumpuk di depan gerbang hanggar.

.

.

Akhirnya

.

Aria berkata "Kapal Perang Penghancur terlihat!"

avataravatar
Next chapter