Adit : "K.. kamu bukan anak kandung mereka Ra?"
Rara menggelengkan kepalanya...
Rara : "Aku hanya anak pungut Dit, aku di adopsi oleh mereka"
Ibu : "Dit, kamu dan Rara bukan saudara kandung, hubungan kalian bisa di lanjutkan"
Adit dan Rara langsung berpelukan...
Rara : "Aku tahu perasaan kamu Dit, aku tahu kamu pasti sakit banget waktu liat wajah Mama dan Papa, karena mereka udah jahat sama kamu"
Adit : "Saat melihat wajah mereka badanku langsung tak berdaya Ra:("
Rara : "Ssssttt, udah... Kamu gak boleh banyak pikiran dulu Dit, wajah kamu sangat pucat, mending sekarang kamu istirahat ya?"
Adit pun memejamkan matanya karena merasakan sakit di kepala dan juga di hatinya...
Rara dan Ibu langsung keluar kamar...
Rara : "Bu, aku mau tanya sesuatu boleh?"
Ibu : "Tanyakan saja Nak"
Rara : "Ibu... menemukan Adit dimana?"
Ibu : "Ibu... Ibu..."
Rara : "Kalo ibu gak bisa cerita gak papa kok"
Ibu : "Ibu akan ceritakan semuanya sama kamu. Dulu ibu adalah asisten rumah tangga orang tua kamu Ra, Ibu kamu sangat gila harta, baginya.. harta adalah nomor satu, sedangkan Ayah kamu itu sangat keras kepala, jika dia sudah menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya! Saat itu..."
***
25 tahun yang lalu....
Mama : "Pah, kalo... Seandainya anak ini perempuan, Papa gak akan ceraikan Mama kan?"
Papa : "Ya nggak dong sayang, aku kan pengen banget anak perempuan"
Mama : "Hmm, kalo anak ini laki laki?"
Papa : "Jangan tanyakan itu, pokoknya aku mau anak perempuan dari kamu!" Ujarnya sambil pergi
Mama : "Sial! Kalo anak ini laki laki gimana?!"
Dan malam itu, ternyata Mama melahirkan anak laki laki...
Papa : "Pergi kamu!" Ucap nya kesal dan mengusir bidan yang membantu persalinan
Mama : "Pah, a..anaknya perempuan kan?"
Papa : "Anakmu laki laki! Aku tidak mau anak ini!"
Ibu (pembantu) : "Tuan, ini anak tuan, kenapa tuan tidak mau?"
Papa : "Aku sudah bilang, aku mau anak perempuan! Lenyapkan saja anak ini!"
Ibu (pembantu) : "Astaghfirullah! Jangan tuan, kasihan bayi malang ini"
Mama : "Pah, papa gak akan ceraikan Mama kan? Papa waktu itu pasti bercanda kan?"
Papa : "Aku akan ceraikan kamu! Karena kamu gak bisa kasih aku anak perempuan!"
Mama : "Jangan Pah, mama mohon:("
Papa : "Kalo gitu, lenyapkan anak ini! Jangan berani berani kamu urus anak ini disini!"
Mama : "Bi, tolong bawa anak ini dan lenyapkan dia" ujarnya terpaksa
***
Ibu : "Saat itu Ibu tidak mungkin melenyapkan bayi yang tak berdosa, makanya ibu pergi dari rumah itu dan mengurus Adit:)"
Rara sangat terkejut saat mendengar cerita dari Ibu, dia tidak menyangka memiliki orang tua yang sangat jahat.
Rara : "Papa dan Mama keterlaluan!"
Ibu : "Tolong jangan ceritakan apapun dulu pada orang tua kamu, kita harus dengar dulu keputusan dari Adit"
Rara : "Iya Bu, kenyataan ini benar benar menyakitkan, aku saja benci mendengar cerita ibu, apalagi Adit, pasti sakit banget:')"
Ibu : "Setelah tahu masa lalunya, Adit menjadi murung, dia seperti tidak memiliki semangat hidup lagi, ditambah penyakitnya yang sudah hampir membunuh semangatnya. Karena itu ibu bersyukur Adit bertemu sama kamu Rara. Setelah bertemu sama kamu, semangat Adit mulai hidup lagi, dia menjadi tidak murung lagi"
Rara : "Aku sangat senang mendengarnya Bu, aku senang Adit semangat kembali setelah bertemu aku"
Ibu : "Itulah kenapa ibu sangat berharap sama kamu, kamu harus bersama dengan Adit sampai akhir, ibu mohon:)"
Rara : "Iya Bu, kita harus yakin Adit pasti sembuh!"
Ibu tersenyum dan mengangguk.