Septian terbangun dari tidur.
Dengan nafas yang sesak Septian berdiri.
"Hah… hah… aku merasa dejavu. " Ucap Septian.
Septian yang sediri melihat sekitar. Terbangun di sebuah kamar kayu yang simple.
Sebuah meja disamping tempat tidur. Lemari buku berhadapan dengan tempat tidur. Dan lemari pakaian di sebelah lemari buku.
Melihat ke sebuah pintu.
Septian penasaran ingin membuka pintu tersebut.
Sebelum bisa melakukan hal tersebut sistem muncul.
[ PEMINDAHAN SELESAI ]
[ SELAMAT DATANG HOST ]
[ SELAMAT HOST MENDAPATKAN SATU SET BAJU MERCHANT RESIDEN EVIL 2 ]
[ BAJU MERCHANT RE:2
KETERANGAN: BAJU YANG DIPAKAI OLEH MERCHANT RE:2.
DURABILITY : 300/300
EFEK:
~ SKILL ANONIM (PASIF) : MEMBUAT PENGGUNA TIDAK DIKETAHUI IDENTITASNYA
~ SKILL STEALTH (ACTIVE) : MEMBUAT PENGGUNA MENGHILANG. TERBATALKAN JIKA MENERIMA ATAU/DAN MEMBERIKAN DAMAGE. LAMA MASA PEMAKAIAN : TAK TERBATAS. COOLDOWN : DUA KALI DARI LAMA MASA PEMAKAIAN
~ SKILL TELEPORT (ACTIVE) : MEMINDAHKAN KOORDINAT PENGGUNAAN KETEMPAT YANG SUDAH DILALUI PENGGUNA MENGGUNAKAN ITEM INI. PEMAKAIAN / COOLDOWN : 5 / HARI.
~ MENINGKATKAN PENJUALAN SEBESAR 10℅
~ MENURUNKAN PEMBAYARAN SEBESAR 10℅
~ MENURUNKAN AGILITY SEBESAR 5℅
~ MENINGKATKAN DEFEND SEBESAR 1℅ ]
" OP BANGET JIR!!! Tumben Sistem ngasih beginian. " Ucap Septian.
Septian merasa bahwa efek baju sangat kuat. Walau ada kekurangan tetapi kelebihannya lebih besar.
Kemudian kepala Septian terasa sakit dan ingatan tubuh yang ditempati diberikan kepadanya.
Ternyata tubuh yang ditempati Septian bukan tubuhnya jadi hanya jiwanya saja yang dipindahkan. Jiwa tubuh tersebut menyatu dengan jiwa Septian tetapi lebih mendominasi jiwa Septian dengan bantuan Sistem.
Dalam ingatannya dia adalah anak yatim piatu di sebuah panti asuhan. Dia bernama Fukakai Shōnin. Seorang dengan kepribadian santai dan tidak banyak bicara.
.
.
.
Setelah beberapa menit, Septian mencoba beberapa hal.
Dan hasilnya. Logika minecraft bisa diterapkan disini tetapi mob tidak bisa muncul disini karena akan merusak logika dunia ini.
Tubuhnya berwarna putih asia. Dengan rambut hitam diikat sebahu. Septian tidak mengetahui warna mata yang dimilikinya karena tidak memiliki cermin.
Septian keluar dari ruang.
Membuka pintu.
Terlihat lorong panjang dengan beberapa pintu di sampingnya. Mungkin itu kamar anak panti asuhan lainnya.
Mencoba keluar dari rumah tersebut. Septian mengikuti lorong dan menemukan sebuah tangga turun. Terbuat dari kayu mirip seperti Stair bedanya yang disini berwarna kayu oren.
Turun melalui tangga.
Saat dibawah Septian mencari pintu keluar. Sedikit Dejavu karena ingatannya. Dengan cepat menuju pintu keluar.
"Kai, kamu mau kemana? " Terdengar suara lembut dari belakang.
Itu adalah salah satu pengurus panti asuhan bernama Nana. Dia bertugas mengurus makanan.
"Aku ingin keluar sebentar. " Ucap Septian.
"Kamu ga makan dulu? " Tanya Nana.
"Ya udah aku makan dulu. " Ucap Septian.
"Masak apa Nana? " Tanya Septian.
"Masak sayur bening, mau bantu kah? " Ucap Nana.
"Akan ku bantu. " Ucap Septian.
Kemudian Septian membantu membuat sayur bening. Agak sulit untuk pertama kali. Di kehidupan sebelum, Septian selalu membeli masakan jadi. Paling-paling cuma masak telur sama mie. Septian selalu bertanya apa yang harus dilakukan.
Mereka tidak memasak hanya sayur bening. Dia juga memasak masakan lain seperti terong goreng, sambal, nasi, tahu dan tahu. Dan masaknya tidak sedikit karena untuk dimakan anak dan pengurus panti asuhan. Total yang harus diberi makan sekitar 20 orang. Itu jumlah yang sangat banyak untuk diberi makan. Untung saja panti tidak kekurangan uang.
Setelah selesai membuat makanan terlihat beberapa anak turun dan duduk di sekitar meja makan. Septian juga duduk di salah satu tempat duduk tersebut.
Nana dan satu pengurus panti menaruh makanan yang sudah disiapkan sesuai porsi. Semua anak mendapat makanan yang sama sebuah terong goreng (dibelah dua), dua potong tempe , sebuah tempe, sesendok nasi (bukan sendok makan), semangkuk sayur bening. Sementara sambal di ambil sendiri.
Setelah makan, Septian pergi keluar. Rumah-rumah di sana terlihat mirip rumah jepang.
Septian berkeliling desa. Udara di sana sangat segar berbeda dengan bumi yang banyak polusi.
Tidak lama berkeliling, Septian melihat seseorang duduk di ayunan pohon. Wajahnya sangat muram.
Berambut kuning tajam, mata hijau dengan garis enam garis diwajahnya seperti kucing.
" Itu Naruto kan!? " Terkejut akan hal yang ditemukannya.
Septian pindah ke dunia naruto dimana banyak pembunuh berkeliaran. Di dunia ini Septian khawatir akan mati dengan cepat. Tapi menemukan sebuah solusi masa depan.
Berteman dengan Naruto.
Jika Naruto dimasa depan menjadi orang yang hebat maka mungkin Naruto akan membalas budi karena menjadi temannya.
Terlihat naif tapi layak dicoba.
Kemudian Septian pergi ke Naruto.
"Oi! Ngapain kamu disini? " Tanya Septian.
"Ada apa dattebayo? " Ucap Naruto.
'Dattebayo? 'Batin Septian.
"Ngapain kamu disini. Gak main sama yang lain? " Tanya Septian.
"Gak" Ucap Naruto. Singkat padat dan jelas.
Septian duduk menyender di pohon.
"Kamu ngapain? " Ucap Naruto.
"Istirahat" Ucap Septian.
"Nama mu siapa? Aku . " Ucap Septian.
"Aku Naruto Uzumaki dan hokage masa depan! " Ucap Naruto.
"Hokage? Semangat~" Ucap Septian memanipulasi maksudnya menyemangati naruto.
Kata-kata Septian membuat Naruto sangat terkejut karena semua orang hanya menertawakan cita-cita yang dimilikinya.
Dengan tersenyum cerah.
"Tentu saja dattebayo!!! " Seru Naruto.
Setelah itu mereka mengobrol seperti teman.
Beberapa menit kemudian Hokage ke 3 datang.
"Naruto, siapa itu? " Tanya Hiruzen.
"Ini ." Ucap Naruto.
"Apa itu kakek mu Naruto. " Bisik Septian.
Septian berpura-pura tidak mengetahui bahwa yang didepannya adalah hokage.
" Bukan, dia hokage ke 3." Bisik Naruto.
Septian memasang wajah terkejut.
"Ho-hokage? " Ucap Septian.
"Selamat pagi, tuan hokage" Ucap Septian sambil berdiri dan menundukkan kepala.
"Tak perlu sekaku itu kepadaku" Ucap Hiruzen.
"O-oke" Ucap Septian terbata-bata.
"A-aku pergi dulu ya Naruto aku ada urusan. " Ucap Septian
Lalu pergi meninggalkan Naruto dengan Hiruzen.
.
.
.
Setelah agak jauh dari Naruto dan Hiruzen. Septian menghela nafas.
Septian tidak mengira intel yang dimiliki Hiruzen sangat hebat. Tidak sampai setengah jam langsung mendapat informasi tentang Septian bersama Naruto.
"Hah… merepotkan. " Sekarang Septian terdengar seperti Shikamaru.
.
.
.
Tak beberapa lama Septian sampai di sebuah perpustakaan.
Septian merasa tertarik untuk masuk. Di dalamnya terdapat banyak buku. Seperti perpustakaan biasa , ada orang yang menjaganya.
" Selamat siang ada yang bisa saya bantu? " Tanya Penjaga Perpustakaan.
" Saya ingin membaca buku um… tentang cakra. " Ucap Septian.
Penjaga Perpustakaan merasa aneh. Biasanya anak-anak sipil tidak mengetahui tentang cakra dan berlatih saat di sekolah tetapi mengabaikannya karena tugasnya hanya menjaga Perpustakaan.
"Ada banyak buku tentang cakra di sana. " Ucap Penjaga Perpustakaan sambil menunjuk ke ara rak buku.
"Okay~" Ucap Septian.
Septian berjalan menuju ke rak buku.
Sesampainya di sana Septian membaca beberapa judul buku berbahasa jepang.
Septian paham bahasa Jepang dari ingatan yang dikirimkan tubuhnya.
Melihat-lihat beberapa buku hingga melihat satu buku dengan judul yang membuatnya tertarik.
" Sepiring Genangan Cakra "
Judulnya seperti cerita dongeng.
Septian merasa itu judul yang paling unik dari yang lain.
Mengambil buku tersebut dan membacanya.
.
.
.
Setelah membacanya Septian mengetahui banyak hal tentang cakra. Cakra adalah energi terkumpul dari jiwa dan spiritual yang tergabung pada pusat sumber energi manusia.
Aliran cakra mirip dengan aliran darah yang dipompa jantung.
Di kehidupan sebelumnya Septian sering membaca buku fantasi. Yang sering menggunakan mana sebagai energi.
Menurut yang diingat Septian Mana pada jantung membuatnya menjadi Mage sementara Mana pada titik pusat akan membuatnya menjadi Fighter.
Tapi yang ada di dunia Naruto lebih seperti dunia wuxia. Dimana mereka menggunakan Ki bukan mana. Dengan melatih tubuh dan pikiran, Ki didalam tubuh akan meningkat. Cakra adalah nama lain Ki . Dengan melatih tubuh dan spiritual, Cakra bisa meningkat. Jadi Septian Berniat melatih tubuh hingga batas tertinggi. Septian belum memiliki cara melatih energi spiritual yang dimilikinya.
Septian berniat berlatih dengan Guy. Karena pelatihan tubuh yang dimilikinya sangat bagus. Mungkin dengan beberapa kata Septian bisa memiliki teknik Hachimon.
.
.
.
Setelah ke Perpustakaan Septian pulang ke Panti Asuhan. Tidak merasa membaca buku memerlukan waktu yang sangat lama. Ketika keluar sudah malam.
Sesampainya di rumah Septian di tegur Nana karena melewatkan makan siang. Tetapi Nana menyiapkan makanan untuknya walau sudah dingin.
Septian ingin naik ke kamar tapi diingatkan Nana.
"Kai, tidur cepat! Besok kamu mulai sekolah! " Tegur Nana.
"Okay~" Ucap Septian lalu naik ke kamar.
Sesampai kamar Septian berbaring ditempat tidur dengan memikirkan cara menggunakan Cakra yang aman.
Menggunakan cakra tanpa tau aliran cakra yang benar mungkin akan merusak aliran cakra yang dimiliknya.
Septian ingin belajar dari orang yang hebat. Di Naruto orang yang hebat belajar dari orang yang hebat.
Tanpa sebab Septian memiliki sebuah ide.
"Sistem, bisakah aku memiliki sebuah Add Ons Naruto? " Tanya Septian.
[HOST BISA MEMBELI APA SAJA DI SISTEM SHOP]
"Ha? " Terkejut akan kata-kata Sistem.
Membeli apa saja berarti bisa membeli yang bahkan diluar logika.
"Bisakah membuat waifu ku jadi nyata. " Tanya Septian.
[HOST BISA MEMBELI APA SAJA DI SISTEM SHOP]
Jawaban yang sama. Menyatakan Sistem Shop bisa menjual dan membeli apa saja.
Kemudian Septian memikirkan akan menjual apa.
"Sistem, kamu membeli apa? " Tanya Septian.
[SISTEM MEMBELI SEGALA YANG DIJUAL HOST]
"Tai? " Ucap Septian.
[SISTEM MEMBELI SEGALA YANG DIJUAL HOST]
"Agak lain emang. " Ucap Septian.
Setelah kata terakhir, Septian memandang langit rumah. Terdiam tanpa bergerak, tanpa mengatakan apapun. Senyap dan tenang.
Beberapa menit kemudian Septian tertidur.
.
.
.