webnovel

Seperti minecrafter pemula

Sejak tiba disini Septian hanya bertanya kepada Sistem.

Sekarang, Septian memperhatikan sekeliling. Lapangan persegi sekitar 10×10 kubus. Di tengah terdapat sebuah pohon oak, Septian berteduh disana.

Matahari yang bersinar tidak panas atau dingin, kata yang cocok untuk mendeskripsikan suasana tersebut adalah sejuk. Angin sepoi sepoi, udara segar tanpa polusi, dan tanah hijau bersih tanpa sampah.

Disudut terdapat air 2×3 block, Septian berfikir itu adalah infinite water source. Banyak rumput liar yang nantinya bisa dijadikan benih. Beberapa bunga juga tumbuh walau hanya sedikit.

Setelah sedikit observasi, Septian mulai menghancurkan kayu.

Tidak seperti di bumi, kayu tersebut hanya butuh 3 detik untuk hancur dan tidak perlu tenaga yang kuat untuk menghancurkannya.

Kayu yang hancur jatuh menjadi lebih kecil dan mengambang.

"Sungguh realistik" Ucap Septian heran akan keunikan yang terjadi

Log yang dihancurkan berjumlah 4 buah. Jatuh ke tanah lalu terserap ke dalam tubuh Septian.

"Sistem! Bagaimana mengakses inventori!? " Tanya Septian dengan keras.

[HOST BISA MENGAKSES INVENTORI DENGAN MENGUCAPKAN INVENTORI DARI DALAM ATAUPUN DENGAN KERAS]

'Inventori' muncul

Setelah itu muncul layar 2d mengambang, terlihat seperti tampilan inventori Minecraft.

Dipojok kiri atas ada tubuh septian beserta baju yang dikenakan Septian. Sebelah kanan tubuh Septian terdapat Crafting Table versi 2×2. Dibawahnya kotak-kotak dengan ukuran 9 baris dan 4 kolom.

Disana terdapat 4 buah log dan sebuah chest dengan texture pack Christmas Chest.

Penasaran dengan Chest tersebut Septian langsung memencetnya.

Tertulis [Wooden Chest #++]

Septian berfikir mungkin ini hadiah untuk masuk pertama kali ke dunia Minecraft.

Tanpa berfikir lama langsung mengeluarkannya.

Tangannya masuk ke dalam kotak inventori berisi chest. Jarinya terasa seperti ada sebuah kotak kecil pas di pengang. Tidak bisa menariknya keluar. Seperti ada yang menghalangi.

"APA-APAAN C0K!? NGAPA GAK KELUAR ANJ***!?!?" Septian kesal bertanya dengan berteriak dan mengumpat

[HOST BISA MENGESERNYA KE BARIS KE EMPAT LALU MENGELUARKANNYA]

Septian lalu mengikuti saran Sistem. Memasukkan ke kotak inventori berisi Wooden Chest lalu menggerakkan ke bawah. Baris ke empat kolom pertama. Lalu menariknya keluar.

Ditangan Septian ada sebuah kubus seukuran telapak tangan. Mencoba melempar Wooden Chest ke bawah. Ketika sampai ke tanah itu membesar menjadi sebesar sebuah kayu pohon. Terjatuh tepat pohon dihancurkan.

Memegang bagian bawah chest lalu membuka tutup chest. Anehnya tutup itu tidak bergerak. Septian memukul dan menendang yang terjadi chest itu retak tanpa terbuka.

Septian khawatir jika chest itu hancur dalamnya ikut hancur, tapi mungkin saja jika dihancurkan hanya akan menyebar keluar.

"GIMANA CARA BUKANYA C0K!?" Septian mengumpat

[HOST HANYA HARUS MENYENTUH CHEST LALU MENGATAKAN OPEN DALAM HATI ATAU DIUCAPKAN]

'Ribet banget kon***' batin Septian.

Septian merasa setiap yang berhubungan dengan Sistem pasti ribet.

Septian kemudian menyentuh chest

'Open' batin Septian

*kreeekkkk

(Suara Chest terbuka)

Table mengambang muncul di atas Chest. Dengan ukuran 9 baris dan 4 kolom.

Terdapat 5 log , 5 Cobllestone, satu iron ingot, 1 stone pickaxe dan 1 bread.

'Pelit banget . Sumpah.' Septian mengumpat dalam hati. 

Tidak seperti di inventori, item yang di ambil tidak perlu ditaruh ke bawah hanya perlu memegang dan mengeluarkannya kemudian memasukkan ke inventori.

Setelah item Christmas Chest habis dengan cepat berubah menjadi Chest biasa.

Melanjutkan hal yang tertunda.

Septian membuat plank dari log.

Membuat Crafting Table.

Ketika Septian memegang Crafting Table muncul kotak-kotak dengan ukuran 3×3.

Septian membuat stick kemudian membuat Stone Hoe.

'Hmm… tidak seribet yang ku kira.' batin Septian

Septian berniat

Rumput-rumput itu di pangkas habis bahkan bunga yang tertanam hilang masuk ke inventori.

Hasil yang didapatkan tidak banyak hanya 7 Seeds (Wheat) , 1 Dandelion (bunga kuning) , 2 Cornflower (bunga biru) , dan 1 poppy (bunga merah).

Tidak banyak tapi itu sudah banyak untuk permulaan

Septian membuat mengubah Grass menjadi Farmland di dekat Infinite Water Resource sebanyak 7 lalu menanam Wheat Seeds tersebut.

Kemudian Septian pergi ke Chest untuk menyimpan bunga yang disimpan.

*BUK

Pada saat ingin menaruh tiba-tiba kepala Septian kejatuhan Apple

Belum sampai ke tanah Apple tersebut masuk ke Inventori.

Di Inventori Septian terdapat , 1 Dandelion (bunga kuning) , 2 Cornflower (bunga biru) , 1 poppy (bunga merah) , 7 log , 6 Stick , 3 Cobblestone, 1 iron ingot , 1 stone pickaxe , 1 bread , 1 Apple dan 2 Oak Sapling.

(Apple dan Oak Sapling didapat dari drop Oak Leave (daun oak) )

Septian kemudian menanam Oak Sapling agak pojok berlawanan arah dari Farm (titik pusatnya chest).

Septian menaruh dengan jarak 4 block agar daun tang tumbuh tidak tertumpuk, agar drop rate Sapling yang keluar bertambah.

Pada masa Early game Sapling Sangat penting untuk sumber kayu. Jika Sapling sudah banyak barulah Seprian sedikit boros untuk menghemat tempat.

Melihat progres yang telah dikerjakan. Septian tersenyum puas dan melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Septian menggali tanah untuk tempat mining. Tidak menggali lurus ke bawah tetapi depan bawah. Menghancurkan 3 block ke depan lalu turun 1 block lalu menghancurkan 3 ke depan berulang hingga bertemu Stone.

Dibuat berbentuk tangga karena Septian berniat akan dipakai berulangkali. Disana nanti akan ditaruh Cobblestone Stair yang akan mempermudah akses jalan naik dan turun.

Selain itu, lebar jalan masuk dibuat satu block. Utuk menghemat area yang digunakan. Septian sangat hemat tempat karena jika dimasa depan punya ide membangun bangunan, tempat yang diperlukan mungkin kurang.

Untuk sekarang Septian tidak kekurangan tempat. Bagaimanapun hati manusia selalu berubah-ubah. 

Tidak butuh waktu lama jalan masuk pun selesai.

Projek selanjutnya mencari iron.

Septian merasa Sistem sangat pelit karena hanya memberi 1 iron ingot.

Septian sangat kekurangan Resource (Sumber daya). Mulai dari Log , Cobblestone, Iron, Lava, Diamond dan lain sebagainya.

Menambang Stone demi mencari Ore sangat sulit tanpa cave. Pekerjaan yang dilakukan juga lebih banyak.

Dengan adanya cave/gua player hanya perlu kebawah lalu mencari ore yang sudah terlihat. Dengan begitu tidak perlu membuat jalan masuk sendiri. Tetapi kekurangannya adalah banyak moster ada dimana-mana dan butuh banyak persiapan untuk melakukannya.

Cara tambang Septian cukup simple. Buat jalan lurus lalu setiap 2 block dikanan dan kiri akan dihancurkan.

Nantinya akan membentuk seperti tulang kerangka.

Setelah mencapai batas, Septian membuat tangga baru untuk kebawah dan melanjutkan metode tambang tersebut.

Tak berapa lama malam mulai tiba.

Septian sengaja tidak membuat Torch untuk memunculkan Zombie karena kekurangan makanan.

Roti yang diberikan Sistem sudah dimakan. Hanya tersisa Apple yang jatuh dari pohon.

Wheat Seed yang ditanam belum tubuh masih lama untuk panen. Bahkan masih belum menguning.

Septian yang menambang pun sampai ke Bedrock.

Septian merasa aneh mengapa sudah sampai Bedrock sedangkan kedalaman yang di gali Septian kurang dari 12 block.

Biasanya di minecraft, Bedrock berada pada kedalaman 0-3 (sebelum update).

Yang seharusnya Septian mengali 60-70 untuk sampai ke Bedrock

"Mengapa sudah sampai ke ujung? " Ucap Septian

[HOST SUDAH SAMPAI KE BATAS BORDER BAGIAN BAWAH]

[HOST BISA MEMBELI AREA UPGRADE DI SHOP SISTEM UNTUK MEMPERLUAS BORDER]

"Berapa harga area Upgrade?" Tanya Septian.

[Upgrade 12×12 = 4.400 PS]

"Lalu berapa yang kumiliki sekarang" Septian bertanya lagi

[HOST MEMILIKI 0 POINT SISTEM]

"Cara dapat ps gimana?" Tanya Septian

[HOST BISA MENDAPATKAN POINT SISTEM DENGAN CARA MENYELESAIKAN MISI ATAU MENJUAL BARANG KE SISTEM]

Septian melihat tangan yang berisi 64 stone.

"Jika ini aku jual dapat berapa?" Tanya Septian

[HOST BISA MENDAPAT 1 POINT SISTEM]

"mak! Dikitnya. Pelitnya anj***" Ucap Septian

.

.

.

Setelah sedikit percakapan hangat, Septian mengerjakan proyek selanjutnya.

"Membuat Rumah"

Bagi pemain pro minecraft terdengar sangat mudah terutama rumah pertama.

Septian yang sudah lama bermain minecraft tentu sangat berpengalaman membuat rumah.

Rumah yang akan dibuat Septian adalah rumah legend.

Rumah Villager.

Rumah tersebut hanya rumah yang bahan utamanya terdiri Cobblestone dan wood. Sumber daya tersebut sangat mudah untuk dicari bahkan kebanyakan Cobblestone di buang begitu saja.

Septian mulai mengerjakan proyek tersebut.

Block di taruh sana-sini. Merasa kekurangan kayu mau tidak mau harus ditambal menggunakan Cobblestone. Sapling yang ditanam belum.

Satset rumah pun jadi.

Hampir sama dengan rumah Village hanya saja banyak yang seharusnya kayu diganti batu.

Beberapa diding dijadikan batu. Atap rumah kayu diganti jadi batu.

Didalamnya terdapat 1 Chest besar, 1 furnace dan 1 crafting

Table. Hanya kurang Bed untuk menjadikannya sempurna.

"Jadi… apa yang harus kulakukan sekarang?" Ucap Septian

Semua hal yang bisa dilakukan sudah dikerjakan.

Membuat farm, mining, dan membuat rumah.

Masih banyak yang bisa dikerjakan hanya saja Septian kekurang sumber daya dan ruang yang terbatas.

Jika ruang yang dimilikinya luas mungkin bisa menciptakan beberapa bangunan atau prototype untuk auto farm.

Mob Farm juga bisa dibangun. Mungkin memerlukan 3-5 hari untuk penyelesaian pekerjaan.

Sekarang, Seprian sangat bosan. Berbaring didalam rumah tanpa kasur. Menatap tajam ke arah bibit dan sapling seperti menyuruhnya tumbuh lebih cepat.

Septian memiliki sebuah ide. Yaitu bertanya kepada Sistem.

"Sistem, apakah ada yang bisa ku lakukan?" Tanya Septian.

[HOST BISA MELAKUKAN BEBERAPA KEGIATAN BERIKUT]

[1. PERGI KE DUNIA LAIN YANG DIPILIH SISTEM]

[2. MENUNGGU WHEAT DAN SAPLING TUMBUH]

[3. TIDUR]

"Dunia lain?" Kata Septian

[HOST BISA PERGI KE DUNIA LAIN DENGAN MEMBAYAR SEJUMLAH POINT SISTEM]

[UNTUK PEJALANAN PERTAMA DI GRATISKAN (SUDAH DIGUNAKAN) ]

[UNTUK PERJALANAN KEDUA DISKON 99,999%]

[UNTUK PERJALANAN KETIGA DAN SETERUSNYA TIDAK ADA POTONGAN HARGA]

"Apa maksudmu? 999? Angka setan? " Ucap Septian

[HOST BISA MEMBELINYA DENGAN HARGA 1 POINT SISTEM]

'Tumben… biasanya mahal dan ribet… hmm… ' batin Septian

Septian merasa ada sesuatu yang tidak beres tetapi mengabaikannya karena berfikir imajinasinya terlalu jauh.

Septian berdiri kemudian pergi mendekati Chest di dalam rumah. Membuka Chest lalu mengambil semua bunga yang ada.

"Jadi… um… berapa semua ini jika di jual? " Ucap Septian.

[TERDETEKSI 1 DANDELION, 2 CORNFLOWER , 1 POOPY AKAN DIJUAL SEHARGA 0,8 POINT SISTEM.

[YES / NO]

'Sudah kuduga. Pelit nya anj' batin Septian.

Septian kesal karena harga yang ditawarkan menurut nya sangat sedikit. Walaupun begitu Septian tetap menjualnya karena membutuhkan point sistem untuk berpindah le dunia lain.

"Yes" Ucap Septian

[MENDAPATKAN 0,8 POINT SISTEM. TOTAL 0,8]

"bagaimana cara untuk mendapatkan sisanya? " Ucap Septian.

Kemudian Septian keluar menghancurkan sebuah tanah.

"Ini berapa jika dijual" Tanya Septian.

[TERDETEKSI 1 DIRT AKAN DIJUAL SEHARGA 0,2 POINT SISTEM]

[ YES / NO ]

"YA!! Langsung kirimkan aku ke dunia lain! " Ucap Septian.

[HOST DIHARUSKAN MENGOSONGKAN INVENTORI UNTUK PERGI KE DUNIA LAIN]

"OK! " Setuju tanpa penolakan. 

Septian berfikir jika dia pergi ke dunia lain. Isekai yang ke isekai. Dunia lain ke dunia lain.

Sesudah mengosongkan inventori Septian kemudian berucap.

"Kirimkan aku ke dunia lain!!!" Seru Septian.

[MEMINDAI HOST]

[SEMUA TAMPAK BAIK]

[MEMULAI PEMINDAHAN HOST]

"Isekai aku datang!!! " Ucap Septian