" sayang!!" ucap Clara memeluk Alan
" untuk apa kau kemari Clara apa yang ku berikan untuk mu kurang?" tanya Alan mengurai pelukan Clara.
" aku tidak butuh uang mu Alan, yang ku butuhkan adalah kau. karena aku mengandung anak mu Alan" terang Clara
" tidak mungkin Clara, aku selalu menggunakan pengaman. tidak mungkin sampai kau hamil" ucap Alan tidak percaya.
" lihat ini Alan. ini foto USG yang aku lakukan kemarin. usia kandungan ku menginjak dua bulan" ucap Clara meyakinkan Alan. dengan memberikan hasil USG padanya.
Alan menggeleng tidak percaya
" ini anak mu Alan" ucap Clara kembali.
Bu Rosa diam-diam tersenyum. ini semua adalah rencana Bu Rosa untuk memisahkan Alan dengan Vira.
Bu Rosa lah yang menyuruh Clara membuat sandiwara tersebut. Clara yang merasa di dukung oleh ibu Alan, menyambut baik rencana tersebut.
" kau pernah bilang padaku, kau mempertahankan hubungan mu dengan Vira hanya semata-mata demi Luna. tapi sekarang kau juga memiliki anak dari ku alan. kau tidak mengutamakan anak yang ku kandung ini?" tanya Clara terisak.
" saran mama ceraikan saja Vira,Alan, toh Luna sudah besar. kasih sayang seorang ibu sudah cukup untuk nya.tapi kalau Clara, anak dalam kandungan nya butuh pengakuan dari mu alan.dia butuh perhatian mu" kata Bu Rosa menasehati.
" mama aku masih mencintai Vira. aku tidak mungkin mencerai kannya" protes Alan.
" kalau kau tidak mau menceraikan Vira, miliki saja kedua nya. bereskan?" sahut Bu Rosa
" itu tidak mungkin ma, itu akan menyakiti hati Vira" tolak Alan
" pokoknya kamu nikahi Clara. mama lebih suka memiliki mantu Clara di bandingkan Vira. kalau kamu tidak berani berbicara dengan Vira, biar mama saja yang berbicara padanya" ancam Bu Rosa.
" mama ini apa-apa? jangan mengatur hidup Alan ma?" ucap Alan meninggikan suara nya.
Clara berlari mengambil pisau di dapur " lihat ini Alan, aku akan bunuh diri jika kau tidak mau menikahi ku. biar ku mati bersama anak ini" teriak Clara dan mulai mengayunkan pisau nya.
untuk pertama Alan terdiam. namun saat pisau itu hampir menancap di perut Clara. Alan refleks menahan pisau itu.
" oke baiklah kalau ini mau kalian. aku akan menuruti nya. lepaskan pisau ini Clara, aku akan bertanggungjawab atas kesalahan yang ku lakukan pada mu" ucap Alan melemah.
" tapi beri Alan waktu untuk menjelaskan ini semua ke Vira" kata Alan pasrah.
Clara menatap Bu Rosa yang tersenyum penuh arti.
Clara memeluk Alan." terimakasih sayang" bisik Clara.
"ma, kenapa papa tidak pulang? tanya Luna saat Vira menemani nya tidur.
"mungkin papa mu menginap di rumah nenek" jawab Vira.
" apa nenek sedang sakit ma?" tanya Luna lagi.
" entahlah" jawab Vira " ayo sudah malam. lebih baik kau tidur supaya tidak bangun terlambat nanti" ucap Vira menghentikan pembicaraan Luna.
Luna segera tidur. Vira terjaga setelah tiga puluh menit menemani Luna tidur. Vira segera bangkit dan keluar kamar sang anak.
Vira memasuki kamar nya " apakah aku harus memilih untuk bercerai dengan mu Alan?" gumam Vira. Dia menatap tempat tidur yang masih tertinggal jejak percintaan nya dengan Alan." kenapa ini terjadi pada ku saat aku sudah memaafkan mu alan" kata Vira sedih " akhirnya aku benar-benar merelakan mu dengan clara" ucap Vira geram dan menarik sprei dari tempat tidur dan memasukkan nya ke tempat pakaian kotor.